》lo terlalu percaya diri!《
Happy Reading💚
"Selamat pagi tuan putri," Nara terkejut lantaran ketika membuka pintu ia sudah mendapati Renjun di depan rumahnya.
Nara mengerutkan alisnya. "Ngapain?" tanya Nara.
Renjun tidak menjawab, ia malah menarik lengan Nara dan membawanya pergi.
"Nih," Renjun menyerahkan helm pink yang selalu Nara gunakan jika pergi bersamanya. "Kita berangkat bareng, gue gak mau lo berangkat bareng Jinyoung ataupun Xiaojun,"
"Tap--
"Pake aja deh, gak usah kebanyakan ngomong," Renjun meletakan helm pink itu di kepala Nara secara asal yang membuat Nara berdecak namun Renjun malah terkekeh melihat kekesalan Nara.
Nara pun membenarkan letak helmnya, tidak lama ia pun langsung menaiki motor Renjun.
Entah mengapa kini Nara malah melihat ke bawah, tepatnya kearah pinggang Renjun, apa ia harus memeluk Renjun? Pikiran macam apa itu yang tiba-tiba terlintas di benak Nara. Nara pun cepat-cepat menggelengkan kepalanya.
Renjun mengerutkan alisnya ketika melihat Nara dari kaca motornya, ia melihat Nara yang tengah menatap kebawah lalu menggeleng-gelengkan kepala.
Renjun pun tersenyum, ia faham dengan apa yang sedang Nara fikirkan. "Peluk aja selagi lo nyaman," Nara tersentak saat kedua tangan Renjun meraih kedua lengannya lalu melingkarkannya di perut milik Renjun.
Nara pun berniat melepas pelukan itu namun Renjun menahannya. "Gue tau lo nyaman kaya gini. Udah kaya gini aja, gue gak keberatan ko," ucapnya lalu menjalankan motornya dengan sebelah tangan masih menahan tangan Nara agar tetap memeluknya.
Nara terdiam, ia bingung harus bagaimana, jujur saja ia pun merasa nyaman dengan posisi ini, rasanya Nara ingin menidurkan kepalanya di punggung Renjun. Tapi Nara merasa gelisah lantaran debaran jantungnya tidak terkontrol.
Selama perjalanan Nara termenung, entah mengapa akhir-akhir ini perasaannya aneh, ia selalu kepikiran Renjun, ada apa ini? Aneh sekali.
Akhirnya mereka pun sampai di parkiran sekolah, Renjun lagi-lagi tersenyum saat mendapati Nara yang masih memeluknya bahkan menidurkan kepalanya di pundaknya.
Renjun menengok ke belakang untuk melihat apa yang sedang Nara lakukan, dan ternyata Nara sedang melamun, sepertinya Nara sedang memikirkan sesuatu sampai-sampai ia tak sadar jika sudah sampai di sekolah.
"Nar?" Renjun mulai bersuara, tapi Nara tidak meresponnya.
Renjun pun membuang nafasnya pasrah lalu menundukan kepalanya, ia lagi-lagi tersenyum. Tangannya terulur untuk mengelus punggung tangan Nara yang masih berada di perutnya.
"NARAAAAA, APA YANG LO LAKUIN ASTAGAAAA. GUE SEMALEM BILANG LO JADIAN SAMA RENJUN KAN CUMA MAIN-MAIN, KENAPA LO MALAH BENERAN JADIAN SAMA SI CURUT ITUU!" Renjun dan Nara tersentak saat mendengar teriakan gadis yang kini sedang berlari kearah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
L✿VE SCENARÏ✿ ||Huang Renjun [SELESAI✔]
Fanfiction💙LOVE SCENARIO💙 "Mengapa mawar biru? karena bagiku biru melambangkan kedamaian. melihat bunga mawar biru membuatku merasa nyaman, rasa nyaman itu sama hal nya disaat aku bersamamu." PLAGIAT DILARANG MENDEKAT⚠ ✔Senin, 27 mei 2019 [START] ✔Selasa, 2...