》takdir perempuan itu dikejar, bukan ngejar. Menunggu, itu lebih baik《
Happy Reading💚
SORE ini seperti yang sudah direncanakan tadi malam, mereka semua akan berpindah ke rumah Minhyun. Wendy dan Nara pun sudah menyiapkan semua kebutuhan yang akan mereka bawa. ART di rumah Nara pun ikut bersama mereka karena di rumah Minhyun tidak ada ART.
"Udah siap semuanya?" tanya Minhyun ketika mereka sudah berada di teras.
"Udah Yah," balas Nara. Minhyun pun mengangguk lalu membawa koper milik sang istri dan berjalan menuju kendaraan yang akan mereka tumpangi.
"Ayo sayang," Wendy merangkul kedua putrinya dan mereka pun berjalan mengikuti Minhyun.
"Nara tunggu," Wendy, Nara dan Jesi pun menghentikan langkah mereka lalu membalikan tubuh mereka untuk melihat siapa yang memanggil Nara.
"Ojun?" Nara sampai lupa untuk berpamitan pada Xiaojun. Nara pun beralih menatap Wendy. "Bunda sama Jesi duluan aja ke mobil," Wendy pun mengangguk lalu berjalan ke arah mobil dengan merangkul Jesi.
"Sorry ya Jun, gue lup--
Greppp.
Nara terkejut ketika Xiaojun langsung memeluknya, pelukannya sangat erat, seperti yang tidak akan bertemu untuk waktu yang cukup lama.
"Kenapa lo harus pindah? Baru aja kemarin kita baikan Nar, kenapa?" ucap Xiaojun lirih di dalam pelukan mereka.
Nara pun mengusap punggung Xiaojun berusaha menenangkannya. "Sorry Jun. Kita kan masih bisa ketemu di sekolah,"
Xiaojun pun melepas pelukannya lalu membuang nafasnya kasar. "Nih,"
Nara mengerutkan kedua alisnya ketika melihat Xiaojun menyodorkan jaket milik Xiaojun padanya. "Apa?" tanya Nara.
Xiaojun tersenyum dengan menatap Nara. "Ini jaket yang selalu lo pinjem buat foto setiap main ke rumah gue dulu. Ini buat lo,"
Kedua mata Nara berbinar. "Seriusan buat gue?"
Xiaojun pun mengangguk. "Iya, nih ambil,"
Nara pun mengambil jaket itu lalu dengan semangat memakainya. Jaket levis dengan motif garis-garis biru dibagian ujung lengannya. "Makasih," Nara pun memeluk Xiaojun.
Xiaojun pun memejamkan kedua matanya. "Gue pasti bakalan kangen banget disaat gue bangunin lo yang lagi tidur nyenyak," Nara tersenyum mendengarnya.
"NARA, MASIH LAMA?" tanya Jesi yang kini membuka kaca mobilnya.
Mereka pun melepas pelukannya. "Gue pergi ya, salam buat Tante Ema, maaf gue gak bisa pamit dulu tadi," ucap Nara. Ema adalah ibu dari Xiaojun. Dan Xiaojun pun tersenyum.
"Semoga betah," Nara pun mengangguk. "Bye," ucap Nara dengan melambaikan tangannya pada Xiaojun.
"Bye Nar," balas Xiaojun.
KAMU SEDANG MEMBACA
L✿VE SCENARÏ✿ ||Huang Renjun [SELESAI✔]
Fanfiction💙LOVE SCENARIO💙 "Mengapa mawar biru? karena bagiku biru melambangkan kedamaian. melihat bunga mawar biru membuatku merasa nyaman, rasa nyaman itu sama hal nya disaat aku bersamamu." PLAGIAT DILARANG MENDEKAT⚠ ✔Senin, 27 mei 2019 [START] ✔Selasa, 2...