[BAGIAN 21] hukuman

877 85 8
                                    

》giliran lagi rajin gak di priksa, eh pas malesnya kumat malah di priksa《

Happy Reading💚

Happy Reading💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Guys, Pak D.O lagi ketemu sama Kepala Sekolah, beliau nyuruh kita buat nyatet halaman 150-160, dirangkum," ucap Xiaojun, dia tadi dipanggil oleh Pak D.O selaku guru B.Indonesia di kelasnya, ternyata Pak D.O memberikan tugas merangkum untuk kelasnya.

"Wahhh ngapain Pak D.O ketemuan sama Kepala Sekolah, pasti ada anu-anu nih," celetuk Lucas frontal.

"Ngawur lo Cas," timpal NingNing.

"Hehe canda gue mah," balas Lucas tidak berdosa.

"Canda lo garing," cibir Jesi.

"Bodo!" balas Lucas.

"Yang piket, ambil buku paket di perpus," perintah Xiaojun. Kebetulan yang piket hari ini Nara, Renjun, Haechan dan Hana.

Hana seketika melihat ke arah Nara. "Nar, lo aja sana sama Haechan yang ngambil bukunya," perintah Hana.

"Dihh ogah gue, lo aja sana sama Haechan,"

"Males gue, lo aja," tolak Hana.

"Ck," Nara pun beralih menatap Renjun di sampingnya. "Renjun, lo aja sana sama Haechan yang ngambil, gue mager,"

"Gue mau, asal sama lo, kalo sama Haechan gue males,"

"Ck, gue mager Ren, lo aja sana sama Haechan,"

"Pokonya gue maunya sama lo Nara, kalo bukan sama lo gue gamau, titik!" keukeuh Renjun.

"Ren, gue kan magerr, lo--

"Berisik kalian berdua, cepet ambil bukunya di perpus," potong Xiaojun.

"Hadeuhh ribet banget, gue ada ide yang cemerlang, ini ide barusan aja melintas di piki---

"Haechan, to the point aja_-," potong Xiaojun lagi, sepertinya sang ketua kelas sedang sensi.

"Ehehe kalem kalem," ucap Haechan.

"Banyak bacod lo Chan," kesal Jaemin.

"Santuy kali, jadi menurut gue, daripada kalian berdua bertengkar gimana kalo kalian semua dengerin pendapat gue---

"HAECHAN!!!!!!!!" serempak satu kelas meneriaki nama Haechan karena dari tadi dia bertele-tele.

"Iye iye, astaga, nge gas amat dah," Haechan lagi-lagi belum mengutarakan pendapatnya, membuat yang lainnya ingin mencakar wajahnya.

"Buruan apaan," kesal Nara.

"Iye iye, menurut gue, gimana kalo di dikte aja, biar kagak usah repot-repot pergi ke perpus, biar sama juga nanti catetannya," akhirnya Haechan mengutarakannya.

L✿VE SCENARÏ✿ ||Huang Renjun [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang