Selamat membaca :)
"Berharap itu tidak salah. Yang salah ialah saat kita terlalu bergantung pada harapan itu." -Revina-
Arsare 💕
Sayang, keluar yuk?! Habis kmu ada kelas aja, gmn?Lelaki itu tersenyum simpul, setelah membaca pesan dari orang tersayangnya. Disela sela penjelasan dosen yang sepanjang kereta, ia mengetikkan balasan kepada perempuan itu.
Alvindra
Asiyap bosque, tunggu ya 10 menitan kelar kok. Dandan yang cantiq 😍Jeda beberapa detik, kembali terasa getaran diponselnya.
Arsare 💕
Makasiii, makin cinta deh😍Lagi lagi senyum itu terbit. Ia hanya membaca pesan tersebut, lalu kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
Arsa Rebrita adalah perempuan yang sangat mencintai Alvin. Begitu juga Alvin. Kisah cinta mereka tak se-wah lainnya. Namun, kesetiaan mereka patut untuk diacungi jempol. Karena usia pacaran mereka tak bisa dibilang sebentar. Mereka memulai hubungan tersebut semenjak kelas 11 Sma, hingga sekarang. Mereka sudah berada di bangku kuliah semester tua.
Setelah sepuluh menit berlalu, Alvin segera bergegas meninggalkan ruang kelasnya. Karena memang setelah ini tak ada kelas lagi yang harus ia ikuti.
Sekitar 25 menit mobil Alvin terparkir manis dipekarangan rumah Arsa. Karena bukan yang pertama kalinya ia kesini, Alvin langsung mengetuk pintu rumah tersebut dan sesekali mengucapkan salam beserta memanggil nama kekasihnya.
"Waalaikum salam," jawab seorang wanita paruh baya yang sekaligus membukakan pintu untuk Alvin.
"Eh Alvin, masuk nak." Alvin tersenyum mendengar sambutan itu, lalu ia segera menyalami tangan mama Arsa -Nadia-. Dan langsung melangkahkan kakinya memasuk8 rumah tersebut.
"Bentar ya nak tante panggilkan Arsa." ujar Nadia setelah Alvin mendaratkan pantatnya di sofa ruang tamu rumah Arsa.
"Iya tante."
Tak perlu menunggu lama perempuan yang sedari tadi ia nanti akhirnya memunculkan dirinya.
Arsa tersenyum manis ke arah Alvin yang juga menampilkan senyuman. Sudah tidak kaget lagi, Alvin selalu terkagum melihat tampilan Arsa yang apa adanya namun berhasil membuat hatinya terpikat.
"Yauda yuk!!" ajak Arsa. Alvin pun langsung beranjak dari sofa tersebut, dan kembali bersalaman dengan sang mama.
Selalu seperti ini, jika Alvin hendak mengajak Arsa pergi pasti ia izin dengan kedua orang tua Arsa terlebih dahulu. Karena kesopanan yang dilakukan Alvin, membuat hati mama ataupun papa Arsa tenang jika anak perempuannya itu bersama Alvin.
"Yaudah tante, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab Nadia. Saat melihat putrinya dan juga sang pacar memasuki sebuah mobil, Nadia menutup pintu utama rumahnya. Lali segera melanjutkan pekerjaan yang sempat ia tunda.
"Adik kamu jadi kemahnya??" buka Arsa saat cukup lama terdiam.
Alvin mengangguk. "Iya, ya tapi kamu tau kan Nando kayak gimana. Ga pernah ngasih kabar kalo engga ditanya,"
Arsa tertawa pelan, saat mengingat adik Alvin yang bernama Bayha Nando itu. Sifat kedua saudara itu saling bertolak belakang. Alvin yang sangat easy going, dan Nando dengan kecuekan sekaligus kemisteriusannya. Dan tak bisa dipungkiri mereka pun saling menyayangi sesama saudara. Jangan lupa, mereka pun memiliki wajah yang sama sama bisa membuat hati cewek manapun terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVINA (On Going)
Teen Fiction"Mencintai tak selamanya berakhir saling memiliki" -Renald- "Mencintai itu tak seindah kelihatannya. Realitanya, mencintai hanyalah luka yang tumbuh dengan seiring tumbuhnya perasaan itu" -Vinka- "Mencintai adalah hal indah namun aku tidak bisa berl...