3. Pulang Bareng

219 84 54
                                    

"Sungguh dibawa terbang oleh harapan merupakan salah satu hal yang membahagiakan. Namun, dihempaskan kembali merupakan mimpi buruk yang tak akan diinginkan oleh semua orang."

Sudah 3 hari sejak kejadian Nando mendadak pingsan di lapangan basket. Yang beritanya langsung menyebar 5 menit setelah kejadian tersebut. 3 hari ini juga Vinka belum bertemu dengan Nando ataupun berpapasan dengannya.

Earphone yang telah terpasang dikedua telinga Vinka telah memutarkan playlist favoritnya. Ditengah keramaian kelas saat ini, Vinka merasa hampa. Apakah ini yang dinamakan kesepian diantara keramaian?? Entahlah, Vinka terlalu malas tuk memikirkannya.

"Vin!!"

Panggilan tersebut tak dapat didengar oleh Vinka, terbukti tak ada satupun respon yang Vinka tunjukkan.

Orang itu pun mendekati bangku Vinka berada, "Oi Vin!!" ulangnya dengan nada yang sedikit keras disertai tepukan di bahu Vinka.

Vinka seketika menjerngit kaget, lalu melepas earphone dan langsung menengok ke arah bahunya yang terasa ditepuk seseorang. Terdapati Risa berdiri disana.

"Ada perlu apa si Ris?!"

"Ada yang nyariin lo didepan kelas!!" ujar Risa.

Vinka menyerngit, "Siapa coba??"

Risa mengedikkan bahunya, "Mana gue tau?! Samperin sana gih!!"

Vinka sedikit tak yakin, namun ia tetap putuskan untuk menemuinya.

Vinka keluar kelas dengan sedikit berhati hati, bisa jadi ada jebakan batmen yang terpasang bukan?? Hingga suara deheman seseorang membuatnya berhenti. Ia memejamkan mata, dan berdoa semoga jebakan batmen yang dibuat teman sekelasnya tak semengagetkan biasanya.

"Vinka??" suara yang sangat Vinka kenal. Tapi bukan salah satu anggota kelasnya.

Vinka sedikit melemas, jantung nya pun berdetak tak seirama biasanya. "Enggak mungkin Vinka dia ada disini!!" batin Vinka berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Vinka pun memutuskan sedikit demi sedikit membuka matanya. Ia tercengang, lalu menerjapkan matanya beberapa kali berusaha memastikan apakah orang yang didepannya itu nyata atau bukan. Jantung Vinka berpacu lebih cepat dan juga keringat dingin perlahan keluar dari tubuhnya. Kenapa seseorang yang selama 3 hari ini Vinka cari tiba tiba menghampirinya??? Apakah dia membuat salah?? Pikiran pikiran negatif semakin menghampiri Vinka namun, segera ia tepis jauh jauh.

"Ada perlu apa kak??" tanya Vinka se-normal mungkin

"Nanti lo pulang bareng gue bisa??"

Vinka membulatkan matanya, ia tak mungkin mempercayai semua ini begitu saja, "Apa kak??" tanya Vinka memastikan bahwa pendengarannya salah.

"Pulang bareng gue!!" ulang Nando dengan menekankan setiap katanya.

Benar. Pendengaran Vinka tak salah. Mimpi apa lagi ia tadi malam sampai Nando bisa mengajaknya pulang?? Hati Vinka seakan diterbangkan begitu saja diantara bunga bunga yang sangatlah banyak.

"Kakak seriusan??" Vinka berusaha memastikannya sekali lagi. Ataukah ada maksud lain dibalik mengajaknya Nando??

Nando hanya membalas dengan anggukan kepala.

Vinka menghela nafasnya, "Iya kak, nanti aku tunggu di gerbang."

"Ok" Nando kemudian meninggalkan Vinka yang masih mematung ditempatnya.

Syok?? Tentu saja. Vinka merasa jantungnya melencos begitu saja. Berkali kali ia menepuk pipinya dan juga mencubitnya. Memastikan bahwa semua ini nyata adanya. Rasa sakit pun Vinka rasakan, dan berarti semua ini benar benar realita yang Vinka alami.

REVINA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang