@Chapter 18.

856 116 1
                                    

Sepatu boot hitam itu menapak di atas tanah yang retak dan tandus. Melangkah pasti menuju tempat dimana keempat gadis lain berkumpul. Mereka berada di atas tebing tinggi, menatap ke bawah di mana kota-kota sedang terbakar. Gedung-gedung yang tinggi itu masih ada yang tetap berdiri kokoh, namun lebih banyak lagi yang terbakar. Kelima gadis itu mengenakan jaket hitam yang hampir identik. Ketika yang terakhir itu bergabung mereka akhirnya telah lengkap berlima.

Shin Ryujin duduk di tepi tebing memandang ke bawah. Matahari sudah hampir tenggelam namun tenggelamnya tak seindah yang seharusnya terlihat. Matahari di sini terlihat lebih redup dari semesta lainnya. Semesta ini sudah hampir kehilangan jiwanya dan mereka tidak bisa menyelamatkannya.

"Pemegang Kunci yang terakhir sudah diambil." Kata Lia, gadis yang baru datang itu.

"Mereka jauh lebih lemah daripada kita dulu. Kenapa kita tidak bisa menghentikan mereka ?" Hwang Yeji bersedekap di sebelah kanan Ryujin.

"Kita terlalu menganggap remeh mereka. Sebenarnya mereka tidak selemah itu." Kata Lee Chaeryoung yang berdiri di sebelah kiri Ryujin.

"Sekarang kita sudah terlambat untuk menghentikan mereka." Sahut Shin Yuna.

"Tentu saja tidak." Ucap Ryujin yang sedari tadi masih diam. "Kita akan mengalahkan mereka di permainan."

Ryujin berdiri dan menghadap ke arah keempat temannya. Menatap mereka satu persatu dengan serius untuk menyatakan maksudnya.

"Dengar, kita harus memenangkan permainannya. Dengan begitu hal yang kita bayangkan tidak akan terjadi."

Keempat temannya mengangguk. Mata mereka mengatakan keinginan yang sama pastinya dengan yang di katakan Ryujin. Kemudian Ryujin berbalik kembali ke arah perkotaan yang terbakar. Kota yang awalnya adalah tempatnya tinggal itu.

~~~

Satu persatu Minju, Nako, Chaeyeon, Hitomi, Chaewon, Eunbi, dan Hyewon membuka matanya. Mereka telah mendapatkan pencerahan yang sebenarnya dari tujuan mereka. Mereka telah mendapatkan kekuatan beserta kesadaran mereka. Beberapa saat lalu Lee telah membawa Eunbi dan Hyewon dari semesta mereka ke sini dan langsung membuat mereka menuju ke ruang pelatihan ini.

"Permainan akan segera di mulai, dan kalian sudah siap." Ucap Lee.

"Sebenarnya kami belum begitu mengerti tentang permainan apa itu." Ucap Eunbi.

"Aku akan menjelaskannya saat kita sudah berkumpul." Lee berdiri mendahului. "Ayo."

Mereka pun keluar dari ruang pelatihan itu. Kembali ke dalam ruangan portal yang sekarang seluruh kursi di sana sudah penuh terisi. Lee duduk di ujung meja dan kedua belas gadis dari dua belas semesta yang berbeda itu pun memperhatikannya.

"Permainan yang akan kalian lakukan disebut Perebutan Multi-Semesta. Dalam permainan itu kalian harus berlomba melawan musuh dalam permainan-permainan yang di tentukan. Jika kalian menang kalian akan mendapatkan artefak." Jelas Lee.

"Lalu akan di apakan artefak itu ?" Tanya Sakura.

"Akan di berikan kepada Para Celestial. Dengan itu mereka akan menyelamatkan semesta kalian." Jawab Lee.

"Jadi kita hanya mencarikan hadiah buat mereka, ya ?" Kata Yena.

"Hei, jangan kurang ajar." Lee menuding Yena dengan telunjuknya.

"Maaf."

"Apa kami bisa menggunakan kekuatan kami untuk menyelesaikan permainannya ?" Tanya Yujin.

"Tentu saja. Tapi kekuatan kalian terbatas jika di gunakan diluar semesta kalian."

"Di mana tepatnya permainan itu akan di laksanakan ?" Tanya Yuri.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang