@Chapter 32.

605 106 4
                                    

Sakura mengamati ketika Ryujin mengibaskan tangannya. Lalu portal muncul di depan mereka semua. Portal itu berwarna kehitaman, berbeda dengan milik dua belas gadis itu yang berwarna lebih cerah. 

Masih ada sedikit keraguan di hati beberapa diantara dua belas gadis tersebut. Mereka kini akan memasuki portal yang pastinyaakan memasuki markas lima gadis yang dulunya adalah musuh mereka. Tetapi karena mereka meliha keyakinan Wonyoung dan Sakura, mereka pun memutuskan untuk percaya.

Namun sebelum hal itu terjadi sebuah portal lain muncul tak jauh dari situ. Portal itu berwarna putih dan merah muda. Hal yang sangat dikenali oleh mereka.

Menatap dengan gusar, dua belas gadis itu tahu siapa yang akan keluar dari sana. Dan mereka pun melihatnya. Lee keluar dari situ dengan pandangan mata yang menyipit setelah melihat lima gadis yang berdiri di depan portal kehitaman.

"Apa yang mau kalian lakukan ?" Tanya Lee. Tanpa basa basi.

"Kami melakukan hal yang benar." Sakura menjawab tanpa keraguan. Lee merasakan perbedaan pada gadis itu. Tapi ia tidak tahu apa. Namun Lee segera mengenyahkan pikiran yang menurutnya tak penting itu. Kembali kepada tujuannya semula.

"Jadi kalian memang sudah tak bisa di selamatkan lagi." Lee menggelengkan kepala. "Aku memang harus menghukum kalian."

Dua belas gadis itu terkesiap. Mendengar kata hukuman membuat mereka sedikit ketakutan.

"Anda di bohongi oleh mereka. Musuh yang sebenarnya adalah tuan yang anda sembah itu !" Ucap Wonyoung.

"Jangan asal bicara !" Lee meninggikan suaranya.

"Kami sebenarnya tidak mau melawan anda." Kata Yena.

"Aku juga." Sahut Lee. "Tapi kalian yang sudah menjadi pengkhianat tidak bisa dimaafkan."

Yena menghembuskan napas yang terasa berat. Sama rasanya ketika menghadapi situasi ini. Tidak pernah dia membayangkan bahwa mereka akan melawan Lee. Dia bertanya kepada Sakura.

"Apa tidak ada cara lain ?"

"Sepertinya tidak ada. Walaupun kita memutuskan kembali pada mereka, mereka tetap akan memberikan kita hukuman."

Yena diam. Dia sadar kalau apa yang dikatakan Sakura benar adanya. Demi melanjutkan perjuangan melawan musuh mereka harus menghilangkan Lee dari jalan. Dengan satu atau cara lainnya.

Ketika tak ada lagi yang berbicara suasana menjadi lebih tegang daripada sebelumnya. Sinar matahari itu menjadi latar belakang antara pertemuan Lee dan para gadis yang dulu menjadi rekannya.

"Dia adalah Lee, si perwakilan itu ?" Tanya Ryujin pada Yeji.

"Iya. Dia lah yang dulu menyadarkan para pemegang kunci itu." Jawab Yeji.

"Ini pasti akan jadi hal yang sulit untuk mereka." Kata Lia.

"Mungkin sebaiknya kita tidak ikut campur." Kata Ryujin.

"Kamu yakin ? Aku dengar dia cukup kuat."

Ryujin menoleh kepada Lia. "Mungkin kalau situasinya nanti berbahaya kita bisa ikut membantu."

Lee mengeluarkan pedang katana berbilah birunya. Hanya itu kekuatan dari Lee yang pernah dua belas gadis itu lihat. Jika dipikirkan lagi, mereka belum mengetahui kekuatan Lee yang sebenarnya.

"Apa Anda memang berniat membunuh kami ?" Tanya Nako yang sedari tadi hanya diam.

"Aku tidak berniat membunuh kalian." Jawab Lee. "Ini akan lebih mudah kalau kalian menyerah sekarang."

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang