@Chapter 39.

688 97 9
                                    

Ledakan itu menyinari langit dan gelombang yang dihasilkan dari benturannya menyebar ke seluruh tempat. Pemandangan itu terlihat seperti riak air ketika batu besar dilemparkan ke padanya. 

Para gadis memandangi ledakan itu dan mereka pun terkejut pada apa yang terjadi karena serangan mereka barusan. 

Yena maju beberapa langkah dengan pandangan yang masih tertuju kepada ledakan di langit itu. 

"Apa kita sudah berhasil mengalahkan mereka ?" tanya Yena. 

Chaeyeon yang ada di sampingnya juga memandangi ledakan itu. Yang berlangsung lebih lama daripada yang mereka kira. Matanya menangkap sesuatu di balik ledakan yang mulai menghilang itu. 

"Belum." kata Chaeyeon. 

"Kenapa ?' Yena menoleh ke arahnya. 

"Lihat itu." Chaeyeon menunjuk ke arah ledakan. Ketika ledakan itu sudah mulai menghilang, tiga sosok mulai terlihat di baliknya. Namun wujud mereka terlihat berbeda dari sebelumnya. 

"Kenapa mereka seperti itu ?" kata Sakura dengan mata yang memicing melihat ke arah tiga sosok itu. 

Mereka jelas tahu kalau tiga sosok itu adalah para ZOZI. Namun apa yang mereka lihat itu mengejutkan sekaligus mengerikan. Wujud ZOZI yang sebelumnya adalah makhluk cahaya yang bersayap perak itu berubah.

Tubuh mereka transparan. Hal itu membuat kerangka di dalamnya terlihat. Kerangka mereka hampir terlihat seperti tengkorak manusia pada umumnya. Namun tulang yang tersusun membentuk tubuh itu berwarna hitam. Kerangka itu terbungkus oleh sesuatu yang seharusnya daging dan kulit. Tapi pada mereka hal itu tidak ada. Melainkan lapisan transparan berwarna kemerahan yang terus menguarkan uap merah pula. 

Dan kedua sayap mereka yang tadinya berwarna perak dan dilapisi cahaya kini berubah menjadi hitam. Seperti sayap burung gagak. Wujud mereka yang tadinya bercahaya berubah drastis menjadi sosok yang buruk rupa. 

"Jadi itu wujud mereka yang sebenarnya." ucap Sakura. 

"Kenapa mereka bisa berubah seperti itu ?" tanya Wonyoung. 

"Mungkin akhirnya serangan kita bisa berdampak kepada mereka." kata Sakura. Wonyoung menoleh kepada Sakura dan berturar pandangan. 

"Kalau begitu ayo kita selesaikan saja." ucap Wonyoung. Sakura mengangguk. 

Wonyoung menghadap ke arah semua teman-temannya lalu berbicara. 

"Kita selesaikan ini semua sekarang juga. Jangan sampai para penghancur semesta itu hidup lebih lama lagi." 

Mereka hanya mengangguk. Mereka merasa tidak perlu lagi berkata apa-apa untuk membuang waktu sementara para ZOZI juga mulai bergerak. Ketiga ZOZI itu melebarkan sayapnya. Kemudian mereka memunculkan masing-masing sebuah pedang panjang berwarna hitam di tangannya. Lalu mereka terbang menuju para gadis itu. 

Kedua belas gadis itu pun menyadari apa yang terjadi kini. Para ZOZI itu telah memunculkan wujud mereka yang sebenarnya. Maka mereka telah lebih serius daripada sebelumnya. 

Kedua belas gadis itu pun bersiap-siap, mereka tahu ini akan menjadi pertarungan yang terakhir. Seraya tiga ZOZI itu terus menukin ke arah mereka, dua belas gadis itu pun mulai bergerak maju. Bergerak dalam barisan yang utuh dengan Wonyoung sebagai center. Berdiri di bagian tengah depan sebagai ujung persatuan kelompok pemegang kunci itu. 

Langkah kaki dua belas gadis itu menapaki tanah hitam dengan berderap-derap. Kemudian lama kelamaan menjadi makin cepat. Lalu mereka berlari. Aura di seluruh tubuh mereka menjadi makin tebal. Dan mereka menendang tanah secara bersamaan lalu terbang menuju para ZOZI. 

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang