@Chapter 25.

809 101 6
                                    

Enjoy... ^^)/

~~~

Hari sudah berganti kembali. Sakura bangun dan keluar dari kamarnya lebih dulu daripada yang lain. Dia berjalan sendirian diantara koridor.

Sakura berjalan menuju bagian belakang koridor. Dimana biasanya Lee pergi jika ia di panggil oleh Para Celestial. Makhluk-makhluk suci yang menjadi penguasa dunia paralel yang tak terbatas ini. Lee memanggil mereka Para Atasan selain Celestial.

Sakura merasakan rasa penasaran itu menggelitik dalam dirinya. Tanpa sadar kaki-kakinya sudah berjalan menuju pintu tersebut.

Sakura menyentuh pintu polos berwarna perak itu. Dia tidak melihat gagang atau pun lubang kuncinya. Jadi dia coba mendorongnya karena mengira pintu itu tidak terkunci, atau bahkan tidak bisa di kunci.

"Apa yang kamu lakukan ?"

Sakura berjengit kaget. Ketika menoleh ke belakang Lee sudah berdiri di situ dengan dahi berkerut. Pandangannya berganti dari Sakura ke pintu itu lalu kembali lagi.

"Kamu sedang apa ?" Tanyanya lagi.

"Cuma jalan-jalan." Sakura memandang lagi pintu itu. Lalu ia pun memutuskan bertanya karena rasa penasarannya tak bisa di tahan.

"Apa aku tidak boleh masuk ke dalam sini ?"

"Tentu saja tidak boleh." Lee menjawab dengan cepat.

"Kenapa ?"

"Mereka tidak mengijinkan siapapun untuk masuk ke sana. Kecuali aku."

Melihat tatapan Lee, Sakura merasa kalau dia tidak akan menjelaskan lebih jauh dari jawaban itu. Maka Sakura merasa cukup dan tak bertanya lagi.

"Yasudah." Sakura melangkah pergi. Dia bukannya menyerah dan menerima jawaban Lee yang tidak menjelaskan apapun itu.

Entah kenapa Sakura merasa harus memeriksa sesuatu di dalam sana. Masih banyak hal yang tidak ia mengerti. Satu-satunya yang ia tahu adalah dia dan kawan-kawannya harus berjuang untuk menyelamatkan semesta-semesta. Tapi dia belum pernah benar-benar paham kenapa itu harus dilakukan.

Siapa yang memulai ini semua ? Siapa sebenarnya musuh mereka ? Sakura yakin lima gadis yang menjadi lawan mereka hanya lah pion dalam papan catur yang di gerakkan oleh sesuatu. Sama seperti dirinya dan sebelas temannya.

~~~

Lima gadis itu sudah berkumpul kembali di dalam ruangan temaram itu. Satu-satunya cahaya yang masuk adalah dari jendela bundar di ujung ruangan di depan mereka. Kemudian seseorang datang. Seorang wanita berpakaian hitam yang menatap mereka satu persatu.

"Kemarilah." Kata wanita itu ketika dirinya sudah berada di depan meja batu. Kelima gadis itu mengikutinya dan berdiri bersebelahan di depan meja tersebut.

Cahaya mulai keluar dari meja. Ruangan gelap itu mendadak jadi menyilaukan. Lima gadis itu berusaha menutup matanya karena sinar yang mendadak itu.

Kemudian sinar tersebut mulai sedikit mengecil. Lima gadis itu membuka matanya. Dan mereka melihat gambaran-gambaran yang melayang di atas meja itu.

"Apa ini, Bae Yoon Jeong ?" Ryujin bertanya pada wanita itu dengan mata yang tetap mencoba mengamati gambaran yang melayang itu.

Yoon Jeong menggerakkan tangannya. Lalu gambaran sebuah hutan hujan lebat mendekat dan membesar. Gambaran hutan itu membuat gambaran yang lain tergeser dan menjauh.

"Tempat ini adalah tempat artefak yang selanjutnya." Yoon Jeong menatap lima gadis itu bergantian. "Kalian harus pergi dan mendapatkannya."

"Sekarang ?" Tanya Ryujin.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang