@Chapter 35.

644 85 4
                                    

Serangan-serangan yang dari tadi dengan susah payah mereka beikan hanya seperti momen yang tak pernah terlewat. Bekas-bekas di atas tanah yang rusak masih tersisa namun pada wujud para ZOZI tanda-tanda serangan mereka telah menghilang. Para gadis itu tertegun dan diam, masih di tempatnya masing-masing. Mereka sudah hampir tiba pada tahap keputusasaan. 

Sementara Yena dan Yuri yang sedari tadi masih berusaha membuka gebang juga tidak membuahkan hasil. Satu-satunya harapan merek adalah dengan membuka kekuatan artefak-artefak yang sudah mereka dapatkan dengan susah payah, teteapi mereka tak bisa mencapainya. 

Chaeyeon berbicara kepada Sakura. "Celestial ada di dalam tubuhmu, kan ? apa kekuatan mereka tidak bisa membantu kita ?" 

"Tidak bisa. Mereka tidak punya kekuatan apapun. Bola kristal itu menyerap kekuatan mereka dan yang tersisa hanya yang tadi dipakai untuk memberikan penjesalan itu. Kini mereka terlalu lemah. Bahkan aku saja hampir tidak bisa merasakan keberadaan mereka dalam tubuhku." 

Chaeyeon mengela napasnya. Dia merasakan jika semua hal terasa begitu berat. 

Lalu para ZOZI kembali bergerak lagi. Mereka melayang dengan cepat dan menyebar ke arah para gadis itu berada. Salah satu dari mereka menyerang kearah Eunbi, Nako, Hitomi dan Chaewon. Pedang cahayanya terayun cepat. Keempat gadis itu menahan dengan sekuat tenaga namun mereka terpental jauh. 

Hyewon, Minju, dan Yujin menghadapai satu. Perisai masih ada di tangan mereka. Pedang cahaya terayun cepat. Perisai mereka seketika pecah ketika menahannya. Mereka terpental jauh dan beberapa kali membentur tanah. ZOZI itu melanjutkan serangannya menuju Sakura dan Chaeyeon. 

Sementara ZOZI yang satu lagi menyambar ke arah Ryujin dan kawan-kawannya. Mereka sudah menyaksikan apa yang terjadi. Meskipun mereka tetap menahan sekuat tenaga, serangan itu menjatuhkan mereka dari udara dengan sangat cepat. 

Mereka semua menjadi terlalu lemah, bahkan tak sadarkan diri seketika. 

Sakura dan Chaeyeon tahu mereka tidak akan bisa menahan serangan ZOZI yang mengarah kepada mereka. Dalam keputusasaan setelah melihat rekan-rekannya diserang dan tidak berdaya mereka berdua tidak mampu bergerak. Rasanya lebih mudah ketika menerima takdir. 

Namun Yena dan Yuri datang. Mereka segera meraih tubuh Sakura dan Chaeyeon dan membawa mereka pergi dari situ. Akhirnya serangan ZOZI tersebut hanya mengenai ruang kosong. Yena dan Yuri membawa mereka berdua menjauh. 

"Aku kita kita tidak akan sempat." ucap Yuri. 

"Te-terimakasih." Sakura masih tidak percaya mereka bisa lolos dari bahaya seperti itu. 

"Jangan berterimakasih dulu. Kita masih jauh dari aman." sahut Yena. 

"HEI !" 

Mereka berempat menoleh ketika suara itu terdengar. Itu adalah Lee. Masih terjebak dalam rantainya. 

"Bebaskan aku !" kata Lee. 

Mereka berempat saling menoleh. Lalu memutuskan untuk segera menuju ke tempatnya. Saat itu Yena melirik ke arah para ZOZI. Mereka diam dan berkumpul. Yena bingung kenapa mereka tidak segera menyerangnya. Tetapi dia juga lega karena itu hal yang bagus. 

Mereka sudah berada di sekitar Lee yang terikat. Yena bertanya. 

"Kenapa kami harus membesakan anda ? Anda mau menyerang kami lagi ?" 

"Aku bisa membantu kalian membuka portal dari sini." jawab Lee. 

"Apa ?" dahi Sakura mengerut. "Tadi anda menyerang kami seperti itu." 

"Apa kamu masih mau jawabannya setelah aku tahu siapa yang menghancurkan semestaku ?!" Lee bersungut-sungut. Tatapannya penuh amarah. "Dengar, aku mungkin tidak akan bisa mengalahkan mereka. Tapi kekuatanku masih cukup untuk menahan mereka sebentar dan membuat kalian bisa membuka portal."

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang