@Chapter 29.

622 101 5
                                    

Begitu portal terbuka Wonyoung, Yena, dan Eunbi keluar. Teman-temannya sudah ada di kursinya masing-masing menunggu mereka. Tetapi Sakura, Yujin, dan Hyewon masih belum ada di sana.

"Sakura, Yujin, dan Hyewon masih belum kembali." Kata Minju.

"Apa yang terjadi ?" Tanya Yena, khawatir.

"Kami tidak tahu."

Saat itu Lee datang ke dalam ruangan. Dia berjalan mendekat ke arah mereka dan melihat dua artefak di atas meja. Lee merasa heran karena hanya ada dua artefak di sana.

"Apa hanya dua yang bisa di dapatkan ?" Tanya Lee.

Wonyoung maju selangkah dan berbicara.
"Kami kehilangan artefaknya. Mereka sudah sampai lebih dulu."

"Jadi begitu, ya.." gumam Lee.

Eunbi dan Yena memandangi Wonyoung dengan penuh arti.

"Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan ? Sakura dan kelompoknya belum kembali." Kata Yuri. "Apa harus kita susul ?"

Wonyoung, Yena, dan Eunbi teringat kata-kata wanita yang mereka temui di dalam perut monster tadi. Kelompok yang di temui mereka pasti kelompoknya Sakura.

"Aku rasa kita tunggu saja." Kata Yena. "Mereka bertiga tidak akan kenapa-kenapa. Mungkin cuma sedikit terlambat saja."

"Kenapa kamu bisa yakin ?" Tanya Yuri.

"Kenapa kamu tidak yakin ? Kamu tidak percaya sama kekuatan mereka ?" Balas Yena. Yuri tidak menjawab lagi.

Yena berharap mereka tidak malah berkelahi satu sama lain. Yena akan menunggu Sakura dan melihat apa yang ia akan lakukan. Dirinya, Wonyoung dan Eunbi bersepakat untuk tidak memberitahukan apapun dulu pada yang lainnya sebelum tahu apa yang sebenarnya terjadi.

~~~

Sakura, Yujin, dan Hyewon duduk di atas rerumputan hijau yang lembut itu. Mereka sudah diam selama beberapa saat karena dirundung hal yang sama.

Kebenaran dari kata-kata yang tadi mereka dengar.

"Haaah..." Hyewon menjatuhkan diri dibatas rumput. Di atas sana awan berkumpul sedikit dan menutupi sinar matahari yang menyilaukan.

"Aku sebenarnya tidak percaya. Tetapi kalau dipikirkan lagi ucapan mereka sebenarnya masuk akal." Kata Yujin.

"Menurutmu begitu ?" Tanya Sakura.

"Iya." Yujin mengangguk. "Pertama, kita tidak pernah bertemu dengan mereka. Tapi kita cuma langsung percaya saja. Kedua, waktu kita dibangkitkan oleh Tuan Lee semesta-ku bilang kalau aku terpilih oleh semesta. Bukan oleh para Celestial."

Sakura diam berpikir sebentar. Lalu berkata, "Benar juga."

"Kalau Hyewon, bagaimana ?" Tanya Sakura.

"Aku pikir kita bisa saja mempercayai mereka." Hyewon bangkit duduk. "Karena mereka tidak menyerang kita dan merebut artefaknya tadi saat kita sudah lemah. Mereka malah mengajak kita bicara."

"Benar juga." Sakura berpikir. Sampai saat ini kecurigaannya sebenarnya sudah semakin besar. Tetapi kebenaran tentang semua ini masih belum juga mereka dapatkan.

"Sekarang kita harus mencari cara supaya bisa mengetahui kebenarannya."

"Tapi bagaimana ?" Tanya Yujin.

"Kita harus masuk ke dalam ruangan di ujung koridor itu." Jawab Sakura.

"Tuan Lee tidak akan memperbolehkan kita." Sahut Hyewon.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang