@Chapter 38.

618 94 7
                                    

Ryujin masih belum bisa berdiri dan teman-temannya belum ada yang sadar satupun. Dia mulai mengkhawatirkan mereka. Tetapi ketika melihat lagi pertarungan antara dua belas pemegang kunci dan ZOZI itu Ryujin merasa sedikit lega. Harapannya menjadi makin besar. Mungkin mereka memang bisa menang dan menghilangkan kekejaman para ZOZI kepada semesta-semesta paralel ini. 

Lalu pada akhirnya Ryujin pun melihatnya. Dari atas sana tiga meteor yang sangat besar mulai jatuh. Saat itu ketakutan Ryujin mencapai puncaknya. Dia melihat lagi kepada dua belas gadis tersebut dan berharap mereka bisa mengatasinya. 

"Apa yang harus kita lakukan sekarang ?" tanya Yena. Pertanyaan ia tujukan kepada semua temannya. 

Mereka semua memandangi tiga meteor besar yang jatuh itu. Tidak ada waktu lama sebelum meteor-meteor itu benar-benar menghantam mereka. Bayangan gelapnya mulai menyelimuti tempat mereka berdiri. 

"Yang jelas kita harus menghancurkannya." kata Wonyoung. "Kita bagi jadi dua kelompok. Enam dari kita akan menghancurkan meteor itu dari dekat. Lalu enam yang lainnya berjaga di sini dan berikan bantuan sebisa mungkin. Dan juga perhatikan para ZOZI itu." 

Mereka semua mengangguk dan mengerti. Wonyoung bersama dengan Sakura, Minju, Yujin, Chaewon, dan Yena memutuskan untuk begerak menyerang meteor itu dari dekat. Chaeyeon berada di bawah untuk berjaga bersama Eunbi, Nako, Yuri, Hitomi, dan Hyewon. 

Para ZOZI masih merentangkan tangannya ke atas. Nampaknya mereka tidak bisa bergerak ketika masih memanggil meteor-meteor tersebut. Tetapi gadis-gadis itu tidak melepaskan kewaspadaan mereka. Karena itulah enam dari mereka tetap tinggal untuk melihat situasi. 

Wonyoung dan teman-temannya yang bertugas menghancurkan meteor itu dari dekat kini sudah sangat dekat kepada salah satu meteor. Melihat dari dekat sini mereka sedikit terkejut mengetahui ukurannya. Meteor itu sungguh besar. 

Lalu Wonyoung menoleh kepada teman-temannya yang berada di sekitarnya. Dan ia mengulurkan tangan. Satu persatu tangan-tangan itu terkait dan aura mereka begabung. Melebur menjadi satu menjadi garis lengkung dimana Wonyoung menjadi pusat yang berada paling depan. Bentuk mereka terlihat seperti bintang sabit. 

Dari bawah Chaeyeon memandangi para ZOZI yang kelihatannya menunjukkan gerakan yang berbeda. Chaeyeon menyadari bahwa mereka akan segera bergerak.  Dia pun segera memberitahu teman-temannya. 

"Para ZOZI sepertinya mulai bergerak. Kita harus bersiap." 

Mereka mendengar ucapan Chaeyeon. Kemudian mengalihkan pandangan pada para ZOZI yang sudah menurunkan masing-masing satu tangannya. Entah apa yang akan mereka lakukan tetapi itu jelas bahwa mereka sedang mempersiapkan sesuatu. 

Wonyoung dan yang lain sudah hampir mencapai meteor di hadapan mereka. Kemudian mereka menambah kecepatannya. Formasi bulan sabit itu menuju meteor tersebut dengan sangat cepat. Hingga akhirnya mereka membentur permukaannya. Meteor itu belum hancur atau bahkan berhenti. 

Wonyoung, Sakura, Minju, Yujin, Chaewon, dan Yena memisahkan diri dari formasi. Mereka membagi diri dengan masing-masing dua anggota menyerang satu meteor. 

Wonyoung memijak permukaan meteor bersama Sakura. Minju dan Yujin berada di meteor di sebelah mereka. Lalu Chaewon dan Yena berada di meteor yang terakhir. Mereka yang berada di satu meteor saling menatap. Bertukar pandangan satu sama lain untuk memastikan bahwa mereka akan menghancurkan meteor-meteor itu menjadi debu. 

Aura di tubuh mereka berenam menjai makin luas. Sebagai tanda bahwa mereka akan mengeluarkan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya. 

Wonyoung dan Sakura telah siap menyerang. Mereka mengarahkan kedua tangan mereka ke arah permukaan meteor yang mereka pijak. Lalu sinar yang berwarna merah muda dan merah muda pastel terkumpul di ujung tangan mereka. Begitu juga yang lainnya. Minju dan Yujin mengeluarkan sinar putih dan biru di tangan mereka. Chaewon dan Yena mengeluarkan sinar berwarma hijau dan kuning. 

Lalu dalam waktu yang hampir bersamaan mereka pun menembakkan sinar-sinar di telapak tangan mereka masing-masing. Sinar itu masuk menghujam meteor-meteor itu. Keenam gadis itu pun segera pergi dari meteor-meteor tersebut dan terbang kembali menuju ke bawah. 

Di belakang mereka meteor-meteor itu di selimuti dengan cahaya yang berwarna warni sesuai dengan warna sinar yang di tembakkan ke arahnya. 

'Darr'

'Darr'

'Darr'

Keenam gadis itu terus terbang tanpa menoleh ke belakang. Ketika meteor-meteor itu meledak menjadi kepingan bersama dengan cahaya warna-warni yang menyelimuti mereka. Pemandangan yang terlihat seperti kembang api itu membuat para gadis yang ada di bawah terpaku sebentar sebelum menyadari bahwa para ZOZI telah siap menyerang mereka lagi. 

Para ZOZI yang mengetahui rencana pamungkas mereka telah hancur pun memulai serangan yang lain. Mereka melemparkan tombak-tombak cahaya dengn jumlah begitu banyak ke pada para gadis yang sedang terbang kembali setelah menghancurkan meteor. 

Tentu saja teman-teman mereka yang ada di bawah sudah menyadarinya. Chaeyeon, Eunbi, Nako, Yuri, Hitomi, dan Hyewon. Sudah bersiap membantu mereka. Tanpa di komando mereka menciptakan sebuah perisai raksasa di belakang Wonyoung, Sakura, Minju, Yujin, Chaewon, dan Yena yang langsung mementalkan tombak-tombak cahaya itu. 

Setelah itu mereka menciptakan enam tombak besar yang mereka arahkan kepada para ZOZI. Setelah serangan tombak-tombak cahaya itu berhenti karena tidak behasil, keenam gadis itu segera melemparkan tombak-tombaknya kepada para ZOZI. 

Tombak itu melesat sangat cepat. Hingga para ZOZI tak bisa bereaksi untuk menghentikannya. Akhirnya keenam tombak itu menghantam mereka dengan telak. Cahaya yang begitu menyilaukan keluar begitu serangan itu mengenai mereka. Menutupi seluruh tempat itu untuk waktu yang cukup lama dan membutakan mereka semua. 

~~~

To Be Continued... 

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang