@Chapter 30.

681 109 44
                                    

Anak itu terdiam di atas perbukitan terjal yang tandus. Apapun yang ia lihat di depan matanya saat ini tak lebih dari sisa-sisa. Anak itu kehilangan kemampuan untuk berpikir dan mencerna apapun yang sudah terjadi sampai saat ini.

Rumahnya ada di bawah bukit ini. Sejajar dengan pohon besar yang kini sudah terbakar. Rumahnya pun tak ada bedanya. Saat ini rata dengan tanah. Bangunan yang jadi tempat bernaungnya sepanjang waktu kini musnah.

Air mata mulai mengaliri pipi bocah itu. Mulutnya terbuka sedikit, mengeluarkan suara sesak seiring hembusan napasnya.

Kehancuran ada di mana-mana. Di depan matanya yang menimpa dunianya dan kehancuran dalam dirinya sendiri.

Hingga kemudian sebuah cahaya datang dari langit dan menyilaukan mata anak itu. Ia mendongak melihat sosok bersayap perak turun pelan di hadapannya.

"Jangan menangis." Kata sosok itu. Tangannya terulur membelai kepala kecil anak itu. "Ikutlah denganku."

~~~

Lee tidak dapat melupakannya. Sebuah permulaan kehidupan yang tidak ia duga. Semuanya berawal dari kehancuran dunianya, lenyapnya orang-orang yang ia sayangi, sampai kini ia menemukan tujuannya yaitu untuk menghentikan mereka. Bersama para Celestial. Makhluk cahaya yang memungutnya dari kekacauan masa lalu itu.

Lee keluar dari dalam kamarnya karena tak bisa tidur. Ia terkejut ketika keluar ke koridor. Pintu perak di ujung ruangan itu sudah terbuka sedikit.

~~~

"Ini..." Yujin kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikan tempat ini. Matanya melihat sekitar. Ruangan itu berwarna putih. Tapi selain itu dinding-dindingnya memantulkan cahaya. Seperti terbuat dari kaca.

"Ini lebih luas daripada yang aku kira." Kata Hyewon menimpali sambil terus melihat sekitar. Mereka menyebar ke seluruh sudut ruangan dengan rasa penasaran yang lebih besar daripada rasa takut mereka.

"Tidak ada siapapun di sini." Kata Eunbi.

"Aku menemukan sesuatu !" Wonyoung berseru dan lima temannya langsung menoleh. Mereka kemudian menuju asal suara Wonyoung dan akhirnya berkumpul di depan sebuah altar besar.

Sebuah bola kristal berdiameter sekitar tiga meter ada di tengah meja altar tersebut. Bola itu di apit oleh dua tongkat putih dengan tinggi sama dengan bola itu.

Di sekitar bola tersebut, berserakan di atas meja altar adalah berbagai benda dengan bentuk yang tidak mereka mengerti.

"Apa itu ?" Tanya Yena.

"Ada sesuatu di dalam bola itu." Wonyoung menunjuk bola tersebut. Lalu mereka memperhatikannya lebih seksama. Ada sesuatu bergerak dalam bola itu.

"Itu seperti asap. Atau mungkin sesuatu yang lain ?" Tanya Hyewon sambil memicingkan matanya. Sesuatu di dalam sana bergerak berputar-putar di dalam bola kristal itu. Seperti hewan yang sedang terkurung.

Sakura mencoba mendekat. Dia terus memusatkan matanya kepada sesuatu di dalam bola kristal itu. Ketika Sakura makin dekat, benda itu berhenti. Bentuk yang seperti asap putih tebal itu seakan menatap balik Sakura.

"Itu berhenti." Yujin menunjuk bola itu. "Apa yang terjadi ?"

Sakura melangkah makin dekat dan tangannya mulai bergerak ke atas.

"Hati-hati, Sakura !" Kata Eunbi. Sakura hanya mengangguk tanpa menoleh. Dia terus mendekat sampai akhirnya bola itu ada dalam jangkauan tangannya.

Sesuatu dalam bola tersebut bergerak lagi. Kali ini makin intens lebih daripada sebelumnya. Lalu tangan Sakura menyentuh bola itu.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN ??!!"

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang