@Chapter 40.

1K 110 30
                                    

Kedua belas gadis itu berjalan dalam satu barisan. Beban seakan terlepas dari pundak mereka. Kini perasaan lelah tertinggal bersama dengan kelegaan setelah semuanya berlalu. Mereka berdua belas saling berdandengan tangan, merangkul, dan tersenyum dalam satu sama lain. Dalam suasana yang berirama kemenangan. 

Mereka berjalan menuju tempat Ryujin dan kawan-kawannya yang menyambut mereka dengan senyuman yang sama. Ryujin melihat bekas-bekas pertempuran yang menjadi latar belakang dua belas gadis yang telah menjadi pahlawan semesta itu. 

"Kalian berhasil, ya." ucap Ryujin. 

"Ini semua juga berkat kalian." jawab Wonyoung. Lalu ia menoleh ke arah lain ketika mengingat sesuatu. 

"Tuan Lee." kata Wonyoung kemudian. Kedua belas gadis itu merasakan perasaan yang sama ketika mendengar namanya terucap dari Wonyoung. Fakta bahwa Lee telah meninggal di hadapan mereka hampir terlupakan karena perhatian mereka tersita oleh pertarungan tadi. 

Kini perasaan sedih itu datang lagi. 

"Kita harus mengambil tubuhnya." kata Sakura. Dia memandangi seluruh temannya dan mereka mengangguk. Meski tidak berkata apa-apa, dari pandangan mereka tergambar rasa sedih yang sama. 

"Biar aku saja. Kalian bisa istirahat di sini." kata Sakura. 

"Benar. Tidak ada gunanya juga kita semua ikut." sahut Chaeyeon. 

Sakura pun langsung bergerak menuju tempat tubuh Lee tadi. Dia memindahkan Lee dengan menerbangkannya dengan kekuatannya. Tidak perlua waktu lama sampai Sakura kembali lagi ke tempat semula.  Tubuh Lee tetap melayang di sampingnya. 

Mereka kemudian terdiam untuk beberpa waktu karena pikiran mereka di penuhi oleh segala hal yang terjadi sampai saat ini. Kenyataan bahwa tubuh Lee yang sudah tak bernyawa membuat mereka makin diam. Dulu mereka yang hanya gadis-gadis biasa di jemput olehnya, kini mereka harus menyaksikannya meregang nyawa. 

Lalu ancaman mengerikan yang telah mereka musnahkan bersama-sama belum lama tadi. Mereka merasa sulit mempercayai itu semua walaupun sudah berakhir. Kini di hadapan mereka terbentang sesuatu yang tidak diketahui. Sekarang apa selanjutnya. 

"Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya ?" tanya Ryujn. 

"Kami belum tahu. Mungkin kami akan kembali ke sanctuary dulu. Bagaimana dengan kalian ?" jawab Sakura.  

Ryujin meringis ketika merasakan sakit di tubuhnya kembali lagi. Lalu Sakura menyadari jika Ryujn dan teman-temannya masih dalam kondisi terluka. 

"Kami akan menyembuhkan kalian dulu."  kata Sakura sebelum Ryujin sempat menjawab. 

Sakura memandang ke arah teman-temannya. Mereka pun mengerti apa yang coba dikatakannya. Dua belas gadis itu mendekati Ryujin dan teman-temannya. Kemudian mereka menyelimuti lima gadis itu dengan aura yang mereka. 

Perlahan-lahan luka dan rasa sakit yang mereka derita mulai menghilang. Dan energi mereka pulih secara bertahap. Akhirnya mereka bisa bangkit berdiri. 

"Ternyata kekuatan artefak itu memang luar biasa." ucap Ryujin. 

"Aku tidak tahu apa artefak itu bisa digunakan untuk mengembalikan semesta-semesta yang telah di hancurkan." Sakura memandang Ryujin dan keempat temannya. "Termasuk semesta kalian."

"Tidak usah pikirkan hal itu." sahut Chaeryoung. "Apa yang kita inginkan sudah tercapai. Tidak akan ada lagi semesta yang akan hancur. Semua itu berkat kalian." 

Sakura tersenyum mendengarnya. Dia melihat ke semua orang yang ada di situ. Semua terlihat senang mengetahui apa yang telah terjadi telah usai dan apa yang mereka semua inginkan tercapai.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang