@Chapter 14.

860 123 2
                                    

Api itu menyelimuti seluruh tubuh Lee. Sakura terkejut ketika melihat Lee yang tiba-tiba saja berdiri di tengah-tengah. Kemudian dari tubuh Lee muncul bola berwarna hitam yang terus menyelimuti tubuhnya. Bola itu menyerap seluruh api yang membakar tubuhnya dan api yang dikeluarkan oleh Sakura dan Wonyoung. Api itu pun terserap seluruhnya dan kedua gadis itu menghentikan aksinya. Bola hitam itu pun menghilang. Lee merasa geram pada kedua gadis itu yang bisa-bisanya malah berkelahi di saat situasi sedang sulit seperti ini. Lee mengeluarkan jerat artifisial berwarna kehitaman dari kedua tangannya yang langsung melesat kepada Sakura dan Wonyoung. Jerat itu pun mengikat mereka sampai aura warna merah muda yang mengelilingi mereka pun menghilang. Wonyoung terjatuh ke lantai, begitupun Sakura. Tubuh mereka terasa lemas, jerat hitam itu menyerap energi mereka.

"Astaga, anak-anak ini..." Lee menghela napas berat dan berkacak pinggang. Dia menggeleng-geleng melihat mereka berdua. "Apa yang terjadi di sini ? Kalian tahu situasi kita sedang buruk ?"

"Dia yang mulai duluan." Kata Sakura sambil menatap Wonyoung. "Dia menyerangku tiba-tiba. Apa aku harus diam saja ?!"

Wonyoung cuma diam. Dia menatap balik Sakura, kemudian menggeliat mencoba melepaskan tali artifisial yang menjerat dan menghisap habis tenaganya.

"Lepaskan !" Seru Wonyoung.

"Kamu tidak akan bisa melepaskannya mau menggeliat seperti apapun." Ucap Lee.

"Kenapa kamu menyerang dia ?" Lee menunjuk Sakura.

"Kalian menculikku, kan ?! Kalian sama seperti orang-orang yang menyerang desaku !" Wonyoung menatap sengit ke arah Sakura dan Lee. "Cepat lepaskan !!!"

Lee melihat air mata mulai mengalir dari mata Wonyoung yang penuh amarah itu. Ia tidak tega melihatnya. Pasti anak itu sudah mengalami hal yang berat sampai ia jadi seperti itu. Tak lama kemudian tangisan Wonyoung pun menjadi-jadi, tubuhnya yang tadi menggeliat mulai melemas diiringi isakannya. Sakura yang melihat itu juga merasa sakit, ia menyesali perbuatannya tadi yang juga menyerang Wonyoung.

"Apa yang terjadi sebenarnya ? Kenapa semuanya jadi kacau begini." Lee menggumam dengan rasa frustasi.

~~~

Semesta Nophara.

Yujin keluar dari portal. Baru kali ini ia melakukan perjalanan antar semesta seorang diri. Di depannya kini adalah sebuah gedung sekolah SMA yang ia kira adalah sekolah tempat Nako berada. Yujin belum tahu sebenarnya bagaimana wujud Nako itu. Dia juga heran bagaimana Sakura bisa tahu wajah Wonyoung sebelum menemuinya. Tapi Yujin ingat tentang bagaimana seorang Pemegang Kunci bisa menggunakan kekuatannya. Dia cukup memikirkannya, lalu semesta akan membantunya.

Jadi Yujin berkonsentrasi pada sebaris nama yang diberitahukan kepadanya.

Yabuki Nako.

Pikiran Yujin terfokus padanya. Nama itu perlahan-lahan menggema di dalam pikirannya lalu sebuah wajah muncul setelah nama tersebut. Wajah seorang gadis yang manis. Tubuhnya pendek dan itu membuatnya makin menggemaskan. Lalu Yujin ingat bahwa dia adalah gadis di dalam mimpinya.

Yujin membuka matanya ketika sudah mengetahui siapa targetnya. Dia pun berjalan masuk ke dalam gedung tersebut.

Di dalam sana suasana masih sepi. Sekolah ini tidak jauh berbeda dari sekolahnya sendiri. Koridor panjang membentang dan kelas-kelas berjajar di sepanjangnya. Yujin mulai bisa merasakan keberadaan Nako. Ia berjalan lurus di koridor itu dan sepatunya menimbulkan suara menapak. Lalu tibalah ia di kelas paling ujung di koridor itu. Dia melihat lewat jendelnya dan ia mendapati keberadaan Nako di bangku paling belakang. Nako kelihatan sedang malas, bermain-main dengan penanya. Kemudian Nako meletakkan penanya di bawah hidung lalu menjepitnya dengan bibir bagian atasnya.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang