@Chapter 23.

764 116 3
                                    

Flashback.

"Apa ini ? Siapa kamu ?!" Wonyoung menunjuk panik kepada sosok di hadapannya. Wonyoung hanya melihat sebuah sosok terbuat dari cahaya dan terus berganti warna.

Wonyoung berada di dalam ruangan yang tidak ia kenal. Karpet di bawahnya berwarna merah. Wonyoung melihat sekitar dan ruangan itu kosong. Hanya ada dirinya dan sosok cahaya berwarna-warni itu. Lalu sosok itu bicara padanya dengan suara yang tidak ia mengerti.

"Nasib Semesta loomax ada padamu." Kata sosok itu. Dia lalu melanjutkannya dengan banyak hal yang belum Wonyoung mengerti saat itu. Hingga pada akhirnya ia mendengar sesuatu yang tersimpan dalam benaknya pada saat itu.

"Imperium Sakral. Hanya jika kamu ada kalian baru bisa menggunakannya." Ujar sosok itu.

Belum sempat Wonyoung bertanya lagi, ia sudah merasakan tubuhnya berguling-guling di dalam ruangan itu. Hingga akhirnya ia tersadar.

Flashback end.

~~~

"Kalian siap ?" Tanya Wonyoung.

"Sebenarnya semuanya tergantung padamu." Jawab Eunbi.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin." Wonyoung mengangguk dengan pasti.

Di depan sana sang naga bergerak. Empat gadis itu diam di tempatnya karena tak tahu lagi harus berbuat apa.

Wonyoung terbang mendahului. Sebelas temannya pun menyusulnya menuju udara.

Dua belas gadis itu terbang dalam formasi segitiga dengan Wonyoung sebagai ujung formasi tersebut. Di atas udara, tubuh mereka mulai terbungkus oleh warna aura mereka masing-masing.

Di tempatnya berkumpul bersama teman-temannya, Ryujin memandang formasi segitiga berwarna-warni itu.

"Apa yang mau mereka lakukan ?" Tanya Ryujin.

Yuna berdiri di sampingnya dan mengikuti arah pandangnya.

"Mungkinkah mereka punya rencana ? Seperti kekuatan rahasia mungkin ?" Tanya Yuna. Ryujin menoleh cepat ke arahnya.

"Mungkin saja." Bersama jawaban itu tatapan Ryujin menjadi cemas. Jika kekuatan rahasia itu benar-benar ada mungkin mereka bisa mengambil artefak itu. Pikir Ryujin. Ryujin menatap lagi formasi itu.

Wonyoung memancarkan aura merah mudanya makin luas. Dia memejamkan mata.

Merah.

Mawar.

Ruby.

Kekuatan.

Sang Naga melihat pergerakan mengancam di depannya. Ia tidak tinggal diam. Naga itu terbang menyusul menuju mereka. Tidak lagi diam di udara menunggu serangan.

Sanga Naga melaju kencang. Kepakan sayapnya mengeluarkan hawa panas. Warna kemerahan di lehernya mulai naik perlahan.

Sakura dan Yuri yang berada persis di belakang Wonyoung (urutan formasi mereka sama seperti peringkat di Produce48) melihat tanda-tanda itu. Mereka tahu sang naga mau menyemburkan apinya.

Yuri menoleh ke arah Sakura.

"Kamu lihat itu, kan ?" Tanya Yuri, cemas.

"Iya." Jawab Sakura, sama cemasnya. Dia melihat Wonyoung masih terbang dengan mata terpejam. "Kita percaya saya pada Wonyoung."

Kemudian Sakura menoleh ke belakang. Ke arah teman-temannya.

"Teman-teman ! Kita sudah sama-sama menyetujui ini. Kita harus percaya pada Wonyoung !" Ujar Sakura. Nampaknya mereka pun menyadari bahaya yang ada di depan sana.

12 Anomali. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang