"Ini pasti bercanda" gumam Adelia yang entah dia lupa berapa kali mengucapkannya.
"Aku akan jelaskan nanti Adelia" Daniel jadi ikutan bingung dan tidak tahu harus bagaimana.
"Adel... Nanti kakak--"
Adelia menarik kerah David dan menatapnya tajam.
"Kenapa harus ada dua Damian di muka bumi ini! Kenapa kak David tidak cerita dari awal kalau mereka itu kembar!!"
David kaget dengan tarikan kasar yang ditunjukkan adiknya. Dia kira Adelia akan menerimanya ternyata malah sebaliknya, dia membenci fakta Damian memiliki saudara kembar. Yang lebih membuatnya tidak menyangka Adiknya melakukan kekerasan... Bersiap mau menghajarnya! Dia kan bukan musuhnya.
"A-Adel.. Tu-tunggu sebentar, kamu jangan marah-marah... Tenang dulu..."
Bagaimana dia bisa tenang kalau kakaknya tak pernah cerita tentang kembaran Damian. Dia bingung juga tak tahu harus bagaimana berkenalan dengan orang baru tapi wajah yang sama. Diliriknya lelaki itu dengan penasaran. Daniel tersenyum kikuk, pertama kalinya lelaki itu grogi melihat gadis unik yang tak mempan dengan pesonanya.
"A-Adelia... Kenapa kamu menarik kerah kakakmu? Dia tidak salah kan"
Tersadar apa yang dilakukannya, ia langsung melepas cengkramannya dan menunduk malu.
"Ma-maafkan aku kak!"
"Ahh iya..iya aku yang salah kok tidak cerita. Aku juga minta maaf tidak memberitahunya tentangmu Daniel"
"Tidak apa aku tahu kamu sibuk sekali. Lagipula aku juga baru bisa menemui Adelia sekarang, maklum kalau dia melupakanku""Dia amnesia" bisik David tiba-tiba membuat Daniel membelalakkan mata. Adelia melihat jam tangannya dan kaget waktu ia berangkat kuliah sudah lewat dan ia terlambat!
"Berhentilah menggosip dibelakangku, kak David aku sudah telat!"
"Lho iya udah jam segini, ayo kita berangkat"
"Tunggu David, kamu mau antar Adelia ke kampus kan? Gimana kalau aku saja yang antar dia" Daniel menyela dan semangat menawarkan bantuannya.Gimana tidak semangat dia bisa bertemu gadis yang dinantikan. Beda dengan Adelia, dia merasakan radar bahaya. Ngapain lelaki itu mengantar dia? Dia tidak butuh kebaikannya... Mana berurusan dengan pria yang wajahnya sama Damian lagi. Merepotkan....
"Kamu tidak kerja hari ini?"
"Nanti siang jam 12 aku ada jadwal meeting untuk saat ini aku masih ada waktu. Jadi biar aku yang mengantar, kamu ada meeting pagi ini kan?"
"Kamu benar. Gila kamu tahu aja jadwalku sudah kayak dukun saja,oke deh aku titip Adelia ya" gadis itu kaget kakaknya mudah sekali percaya dan mereka akan pergi bersama satu mobil?Dengan orang baru dikenalnya???
"Kakak bercanda kan?"
"Tidak. Aku yakin dengan begitu kalian semakin akrab, oke aku duluan yaa" David menghampiri gadis itu dan mengecup keningnya.
"Jaga dirimu baik-baik ya sweety"Astaga.. Sudah kayak memasrahkan anak gadis satu-satunya pada lelaki idamannya saja. Setelah David pamit bersama supir pribadi. Daniel tersenyum puas dan menggandeng asal lengannya.
"Ehh apa yang kamu lakukan?"
"Dengar jawaban David tadi? Aku yang mengantarmu" bukan itu masalahnya... Dia tidak mau.
"Aku bisa pergi sendiri naik taxi atau diantar Alan" Adel berusaha melepas cengkraman dilengan. Lawannya tetap gigih memegangnya.
"Adelia..."
"Alan! Alan! Kamu dimana?!"Entah kenapa dia berteriak layaknya orang mau diperkosa saja. Sungguh dia tidak bisa asal setuju dengan orang yang tidak dikenal!
Alan berjalan tergopoh-gopoh melihat sumber suara yang memanggil. Wajahnya nampak terkejut dengan pemandangan yang terjadi. Itu tuan Damian? Atau...
"Alan tolong aku! Aku mau kamu yang mengantarku" rengeknya. Alan melirik Daniel yang dihadiahi tatapan tajam membunuh. Dia tak bisa menentang... Dia tidak berani!
"Alan?"
"Maaf nona, jika tuan Daniel ingin mengantar anda, anda harus mau dan setuju" Alan yang biasanya tenang jadi seperti ini? Patuh dan ada kepanikan di wajahnya?
"Ka-kamu tahu siapa dia sebenarnya... Tidak, harusnya kamu menyetujuiku, bukan dia!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Choose Me!
RomanceSpin-Off Dari Slave of Love 18++ **** Namaku Tania... Iya, aku seorang Tania wakil dari leader geng Blue Phoenix yang terkenal kuat dan sangat berkuasa di daerahku. Tapi kenapa..? Kenapa bisa-bisanya aku bertemu dengan seorang pria yang bisa mengge...