Bab 23

135K 7.4K 255
                                    

Selamat Membaca

Bunda Adam menganggukkan kepalanya, tangannya tergerak untuk merangkul bahu Safa. “Kenalin Mbak, Dek, ini namanya Safa, pacar sekaligus menantuku,” ucapnya dengan bangga yang membuat pipi Safa bersemu merah, gadis itu malu.

“Calon.” Seruan itu membuat Safa menoleh kepada pemilik suara, di sana dia melihat sosok kakak laki-laki Rena yang pernah dikenalkan kepada dirinya waktu itu.

“Kamu tuh Bang, nggak pernah suka lihat bunda senang.”

Awan terkekeh lalu mencium pipi Bunda Adam. “Sorry Bun.” Awan beralih menatap Adam. “Dam, ikut gue yuk, anak-anak ada di belakang.”

Adam diam dan beralih menatap Safa.

“Sendiri kali, nggak usah bawa buntut juga.” celetuk itu membuat Safa semakin tidak suka dengan kakak laki-laki Rena itu.

Dihapus untuk kepentingan penerbitan.

Adam & SafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang