Selamat Membaca
Bunda Adam menganggukkan kepalanya, tangannya tergerak untuk merangkul bahu Safa. “Kenalin Mbak, Dek, ini namanya Safa, pacar sekaligus menantuku,” ucapnya dengan bangga yang membuat pipi Safa bersemu merah, gadis itu malu.
“Calon.” Seruan itu membuat Safa menoleh kepada pemilik suara, di sana dia melihat sosok kakak laki-laki Rena yang pernah dikenalkan kepada dirinya waktu itu.
“Kamu tuh Bang, nggak pernah suka lihat bunda senang.”
Awan terkekeh lalu mencium pipi Bunda Adam. “Sorry Bun.” Awan beralih menatap Adam. “Dam, ikut gue yuk, anak-anak ada di belakang.”
Adam diam dan beralih menatap Safa.
“Sendiri kali, nggak usah bawa buntut juga.” celetuk itu membuat Safa semakin tidak suka dengan kakak laki-laki Rena itu.
Dihapus untuk kepentingan penerbitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Safa
RomanceBagi Safa, menjadi pacar seorang Adam adalah sesuatu hal yang sangat membahagiakan. Adam itu tampan, cerdas, jago main basket, menjabat sebagai ketua BEM, apa yang kurang dari seorang Adam. Namun setelah menjalani hubungan selama hampir satu bulan d...