Selamat Membaca
“Kok nggak dimakan?”
Suara itu membuat Safa berjengit kaget di tempatnya, gadis itu menoleh ke arah pintu. Cukup terkejut melihat Adam yang tengah berdiri di sana, apalagi dengan keadaan wajah lelaki itu yang babak belur, seperti habis dipukuli orang.
Saat Adam mendekat sambil tersenyum tipis, Safa bisa melihat dengan jelas bibir Adam yang robek di sudut kanannya. Safa berusaha mati-matian agar tidak bertanya ada apa dengan wajah Adam.
“Aku nggak apa-apa kalau kamu khawatir.” Adam berucap dengan percaya dirinya saat sedari tadi Safa dengan teliti memandang wajahnya.
Dihapus untuk kepentingan penerbitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Safa
RomanceBagi Safa, menjadi pacar seorang Adam adalah sesuatu hal yang sangat membahagiakan. Adam itu tampan, cerdas, jago main basket, menjabat sebagai ketua BEM, apa yang kurang dari seorang Adam. Namun setelah menjalani hubungan selama hampir satu bulan d...