Selamat Membaca
Safa masih diam dan tidak memberikan jawaban.
“Nggak usah dipaksa Ga, kalau emang dia nggak mau!” teriak Adam dari depan sana.
Safa memandang Adam sekilas lalu mengalihkan pandangannya. Adam barusan menyebutnya ‘dia’? Astaga, itu hal biasa. Namun telinga Safa yang menerimanya dengan berbeda.
Dihapus untuk kepentingan penerbitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Safa
RomanceBagi Safa, menjadi pacar seorang Adam adalah sesuatu hal yang sangat membahagiakan. Adam itu tampan, cerdas, jago main basket, menjabat sebagai ketua BEM, apa yang kurang dari seorang Adam. Namun setelah menjalani hubungan selama hampir satu bulan d...