Selamat Membaca
"Pa," ujar Mama Safa mencoba memperingatkan agar tidak berbicara terlalu kasar kepada Adam.
"Apa Ma? Biar saja anak ini tahu! Papa yang membesarkan Safa, papa yang kasih Safa makan, yang menyekolahkan Safa. Giliran Safa sudah dewasa, dia malah seenaknya memainkan perasaan Safa. Gimana papa nggak marah?!"
Adam menundukkan kepalanya, ini resiko yang harus dia tanggung. Apa yang dikatakan Safa memang benar, dia bukan hanya memberikan luka kepada gadis itu, melainkan dia juga memberikan luka kepada kedua orang tua gadis itu.
"Saya tahu saya salah Om," ujar Adam pelan.
Dihapus untuk kepentingan penerbitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Safa
RomanceBagi Safa, menjadi pacar seorang Adam adalah sesuatu hal yang sangat membahagiakan. Adam itu tampan, cerdas, jago main basket, menjabat sebagai ketua BEM, apa yang kurang dari seorang Adam. Namun setelah menjalani hubungan selama hampir satu bulan d...