PART 35

1.1K 165 2
                                    

Taehyung terdiam menatap kosong kearah luar jendela, dirinya bahkan tak bisa memejamkan matanya walaupun rasa kantuk itu menguasainya. Ia menghela nafasnya dan melirik pada Jimin yang kini tertidur.

Ingatannya kini berputar ketika ia memejamkan matanya beberapa waktu lalu, ketika bayangan dirinya yang tertembak oleh Park Jimin sahabatnya, entah bagaimana dan seperti apa kejadiannya. Taehyung menatap langit yang begitu sendu disana.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Taehyung dengan bayangan Jungkook yang terlintas dalam benaknya. Jungkook yang tertawa, menangis, tersenyum, bahkan marah kini menguasi benaknya. Ia tertawa kecil dengan air matanya menetes.

Taehyung melirik pada jam dinding ketika waktu menunjukan 4 jam lagi menuju rencana yang akan dilakukanya bersama Jimin, hal itu berarti tak ada waktu untuk mengubah rencana ataupun membuat Jimin membatalkan rencananya.

Air mata itu kembali menetes dengan bibir yang kini melengkung kebawah tanda bahwa Taehyung kini menahan isak tangisnya. Ia menundukan pandangannya, memikirkan bahwa kematian benar ada dihadapanya, bahkan ketika dirinya baru bersama dengan Jungkook dalam waktu yang begitu singkat.

"Apa itu Jeon Jungkook?" Taehyung berbalik dan segera berlari keluar ketika dirinya menyadari apa yang baru saja dilihatnya, seseorang yang berhenti dihadapannya dengan iced Americano.

"Tuan? Anda harus segera melakukan rapat"

"Batalkan—Aku harus mencari Jungkook"

"Kim? Aku akan mencarinya—kau pimpin rapat itu" ucap Hoseok yang kemudian berlari keluar hingga Taehyung hanya menatap punggung Hoseok yang menjauh.

"Apa itu benar kau—jika ya, aku kembali menyesali segalanya" gumam Taehyung yang kembali menundukan pandanganya.

Taehyung melangkah dan meraih secarik kertas dan juga sebuah pulpen berwarna hitam. Ia kemudian duduk dihadapan meja bundar dan melirik sekilas kearah langit yang begitu sendu.

Untuk Jungkook.

Jungkookie? Ku harap kau tidak menerima surat ini. Karena jika kau menerimanya, maka kau akan kehilangan ku. Tapi, jika kau menerimanya aku minta maaf karena aku tak bisa memenuhi janjiku untuk kembali.

Ku harap—kau akan menemukan takdirmu ketika musim dingin selanjutnya. Hoseok akan menjemputmu dan membantumu untuk mengingat beberapa hal—hingga takdirmu sendiri yang akan kembali menjemputmu. Saranghae Kookie—dan maafkan aku

Your destiny—Kim Taehyung.

.

.

Yoongi melepaskan jemarinya dari kedua mata Jungkook, hingga dirinya mendapati mata yang kini basah karena air matanya. Ia kemudian merengkuh tubuh Jungkook hingga pemuda itu terisak ketika masa lalunya pun begitu menyeramkan.

"Menangislah—" Lirih Yoongi yang kini tak tahu harus melakukan apa. Ia mengusap punggung Jungkook memberikan ketenangan pada pemuda itu, hingga tangisnya itu lebih cepat berhenti dari perkirannya.

"Aku merindukanmu, hyung" ucap Jungkook hingga Yoongi membulatkan matanya, ketika dirinya menangis karena masa lalu Jungkook yang begitu menyakitkan, namun pemuda dihadapannya mengatakan hal yang menurutnya tidak sedih sama sekali.

Jungkook melepaskan pelukan itu dan mengapit pipi Yoongi menggunakan jemarinya hingga Yoongi kembali membulatkan matanya dan menatap Jungkook dengan senyumnya yang kini merekah.

Horizon In Tromso [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang