Jungkook mengerutkan keningnya sepanjang Taehyung menceritakan mengenai pertemuan pertamanya dengan Jungkook, hingga yang bercerita tertawa kecil dan melangkahkan kakinya masuk pada toko roti dengan warna merah bercampur dengan kuning lembut dengan sebuah papan bulat berwarna vintage yang menggantung bertuliskan "Min Bakery". Toko roti itu selalu ramai walaupun akhir pekan.
"Hyung? Benarkah seperti itu?" Teriak Jungkook ketika dirinya menyadari bahwa Taehyung telah melangkahkan kakinya masuk, membuatnya sedikit berlari mengikuti langkah itu.
"Hyung! Jangan berbohong" gerutu Jungkook yang merasa tidak puas dengan jalan cerita seperti itu, walaupun entah apa yang diharapkannya, namun ada yang mengganjal dalam cerita itu.
"Aku tidak berbohong Kookie-Kita memang bertemu dilapangan" ucap Taehyung yang kemudian memesan sesuatu untuk dimakan oleh pemuda bergigi kelinci itu dan kembali mengabaikan sosok Jeon.
Namun, seolah lupa dengan pertanyaan sendiri, Jungkook berlari kearah pintu yang terbuka, mengarah pada taman dalam rumah kaca milik Min Yoongi. Terdapat berbagai macam bunga, dari mulai tulip hingga bunga matahari pun masih berbunga disana. Hal itu membuat Taheyung menghela nafasnya karena diumur Jungkook yang menginjak 25 tahun, sosok itu masih terlihat seperti seorang anak berusia 15 tahun.
"Yak! Jangan berlari!" Teriak Taehyung yang kemudian kembali memperhatikan pesanannya ketika kasir itu mengulang setiap apa yang dipesan oleh sosok Kim.
"Bisakah kau tidak berteriak di Tokoku?" ucap seorang pria bertubuh mungil diusianya yang menginjak 30 tahun itu dengan kulit yang terlihat seputih salju yang berada diuadara. Pemilik toko roti yang begitu disukai oleh Jungkook, Min Yoongi.
"Lihatlah—dia berlari!" ucap Taehyung yang kembali mengalihkan pandangannya kearah Jungkook yang sudah menghilang diantara rak dalam rumah kaca itu. Yoongi membulatkan matanya dan mengikuti arah pandang sosok Kim.
"Jungkook kemari? Dia disana?" ucap Yoongi yang kemudian turut berlari dan menaruh buku yang dibawanya dengan asal. Taehyung menatapnya dengan wajah datar dan bilah bibir yang kini sedikit terbuka. Ia menghela nafasnya, menyadari bahwa berlari adalah didikan Min Yoongi.
Jungkook menatap setiap bunga itu begitu lekat, seolah mencari sesuatu didalamnya, hingga suara langkah kakinya itu mengalihkan pandangannya, lalu ia tertawa kecil mendapati seseorang yang kini merentangkan tangannya hingga membuatnya melangkah dan menjatuhkan pelukannya pada pemiliki toko roti yang begitu manis, layaknya seorang remaja berusia 20 tahun.
"Kenapa kemarin kau tidak kemari?eoh?" ucap Yoongi yang begitu memperlihatkan bahwa diirnya begitu merindukan sosok Jungkook yang terlihat begitu menggemaskan. Yoongi melepaskan pelukan itu dan melangkahkan kakinya ketika ia melihat bunga yang sedikit layu hingga Jungkook mengekorinya dari belakang.
"Tae-hyungie melarangku pergi kemanapun kemarin" ucap Jungkook hingga Min Yoongi merapalkan sesuatu tanpa suara dengan lirikannya yang tajam, diyakini bahwa itu adalah sebuah umpatan pada sosok Kim, hingga Jungkook tetawa kecil.
"Eoh hyung, aku melihat sebuah ukiran bunga tadi—" ucap Jungkook yang terlihat sedikit mengingat, membuat Yoongi menautkan sebelah alisnya pertanda ia meminta penjelasan lebih lanjut dari pemuda itu.
"Pada pohon pinus—bunga itu memiliki kelopak kecil dan sedikit berbentuk bulat—mungkin hanya memiliki 5 kelopak—Lalu hyung dibawah bunga itu ada sebuah lilin—Kau tahu siapa yang mengukirnya?" ucap Jungkook yang ikut menggambar diudara menggunakan jemarinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/192009207-288-k481411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon In Tromso [TAEKOOK]
Romance[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan aroma manisnya, dan juga ketika angin musim dingin itu berhembus layaknya deru peringatan begitu di...