Nafasku mulai sesak. Jantungku berdebar kian cepat. Aku rasa, seluruh tubuhku mulai melemas saat Taehyung dengan pelan menggerakkan bibirnya.
Demi apapun, aku tidak pernah berciuman. Tahu orang ciuman saja hanya dari drama romance. Aku belum pernah merasakan sebelumnya.
Taehyung menggerakkan bibirnya pelan. Sangat lembut. Aku bingung harus membalasnya seperti apa.
Otakku menyuruhku untuk mendorongnya lalu memukulnya. Tapi yang kulakukan?
Argh apa apaan ini? Apa aku menikmatinya?
Tidak tidak. Aku pasti gila. Tapi kenapa aku tidak bisa melawannya?Tok tok tok
Hufttt...
Aku bersyukur, siapapun yang mengetuk pintu itu. Aku harus berterimakasih. Karna, Taehyung bisa melepaskanku. Aku menatap kakiku. Tidak berani menatapnya. Demi apapun, aku takut. Meskipun aku rasa, Taehyung sedang menatapku.Tok tok tok
Lagi, pintu itu kembali di ketuk. Aku baru sadar, seharusnya aku membukakan pintu.
Aku berjalan menjauh, tanpa memandang Taehyung. Menarik nafas dalam, lalu membuka pintu.
Itu tuan. Ahh, aku harus memanggil tuan atau,"Panggil aku Queen."
Apa semua orang bisa membaca fikiranku?
"B-baik Queen." Ucapku terbata menatap Seokjin.
"Kau sendirian? Dimana kedua temanmu?" Tanya Seokjin. Ahh tidak, maksutku, Queen Seokjin.
Aku menoleh ke belakang. Dan aku terkejut. Bukannya tadi ada Taehyung?
"Apa teman temanmu pergi keluar?" Tanya Seokjin lagi.
Aku mengerutkan kening, "i-iya Queen. Mereka sedang berjalan jalan keluar." Aku ku.
Seokjin tersenyum. Demi apapun, sepertinya laki laki, ahh bukan. Anu, yahh, siapapun itu. Aku fikir Seokjin orang yang baik.
"Berjalan jalan lah, jika ingin. Kau akan bosan jika disini terus. Buang rasa takutmu. Kami akan melindungimu." Seokjin tersenyum lagi. Kemudian, melangkah seperti ingin pergi.
"T-tunggu queen." Cegahku. Aku akui, aku masih sangat canggung. Dan lebihnya, aku sangat tidak terbiasa dengan dunia yang saat ini aku hadapi.
Seokjin menoleh ke arahku. Menatapku lembut, dengan senyum yang masing tercetak jelas di bibirnya.
"B-bisa temani aku jalan jalan?" Pintaku sedikit menunduk.
Hal berikutnya yang bikin aku nyaman, Seokjin mengusap rambutku. Menatap ku teduh. Benar benar seperti seorang ibu.
"Ayo sayang," ucapnya sangat sangat lembut kemudian menggandeng tanganku.Sebelum pergi, aku menoleh kembali ke belakang. Melihat jejak perginya Taehyung, yang sama sekali tak bisa aku temukan.
Aku menutup pintu. Kemudian menatap Seokjin. Tampan. Ahh bukan. Cantik. Yahh, bisa dibilang, cantik dan tampan secara bersamaan.
Aku berjalan beriringan dengan queen. Rasa canggungku berubah menjadi rasa nyaman. Rumah, ahh bukan. Kerajaan lebih tepatnya. Kerajaan ini sangat luas. Dan juga indah. Kerajaan ini bersih. Warnanya putih. Berdominasi warna putih dan biru laut.
Queen banyak menjelaskan tentang tempat tempat di kerjaan. Dari ruang utama, kamar anak anaknya, dan juga taman di sekitar kerajaan.
Aku juga baru tahu sekarang, bahwa Jimin dan Yoongi bukan anak kandung dari queen dan juga tuan Namjoon. Hanya Taehyung dan Jungkook yang anak kandung. Aku penasaran, tapi tidak berani bertanya. Padahal, aku ingin sekali tahu bagaimana Queen bisa melahirkan dua anak. Haha, konyol sih. Kurang masuk di nalar. Tapi sumpah, aku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Human? #TaehyungKim ✔
FantasyTAMAT. ✔ Pembaca diharap bijak!!! Beberapa scene mungkin kurang nyaman untuk beberapa pembaca. *** "Aku tahu dibalik dunia yang nyata, pasti ada dunia yang tidak nyata. Tempat berkumpulnya makhluk makhluk yang hanya ada di dalam novel maupun film...