Setelah semua cerita Hobi serta penjelasan yang menurutku teramat detail, aku paham kenapa ibu kandung ku rela menukar nyawanya demi membuatku selamat dari Raja Vampire.Dari semua perlakuan baik serta perhatian Hobi, aku paham kalau anak itu berhutang nyawa pada ibuku dan mencoba membalasnya dengan menjagaku.
Aku ucapkan terimakasih pada anak itu, meskipun Hobi sering sekali membuatku marah dan jengkel.
Ya… namanya juga teman yang ku pikir seumuran, wajar kalau kami sering bertengkar kecil. Jika ku ingat, lucu juga kisahku dengan Hobi juga Nadine.
Aishhh aku jadi rindu Nadine.
Biasanya anak itu akan datang dengan segala celoteh konyol juga tingkah absurd serta pamer mesra dengan Hobi di hadapanku. Hmmm kalau dekat ingin ku pukul, tapi kalau jauh rindu juga ternyata.
Mataku menatap patung cantik yang ada di hadapanku.
“Meskipun bentuknya patung, tapi kenapa masih tetep cantik sih Queen?” Gumamku pelan.
Memang sebenarnya aku tidak ada kerjaan sama sekali. Bosan. Tidak ada yang di ajak mengobrol. Hobi entah pergi kemana, begitu pula Tuan Taehyung. Aish menyebalkan.
“Mau ketemu Nadine?”
Aku menatap Hobi dengan sedikit berjengkit. Salah anak itu, datang bagai hantu secara tiba-tiba tanpa beri tanda. Menyebalkan.
“Memangnya bisa?” tanyaku sembari menyentuh ujung kuku patung Queen.
Hobi senyum. Kepalanya menoleh ke kanan dan kekiri. Lalu tangan kanan nya menjulur ke arahku.
“Yukk… kita ketemu Nadine sebelum Taehyung kembali.”
Aku berfikir sejenak, kemudian mengangguk. Bisa mati rindu aku kalau sampai tidak bertemu dengan Nadine.
Hingga akhirnya, aku dan Hobi memutuskan untuk pergi dan mengendap-endap masuk ke salah satu perumahan penduduk. Bukan mencuri atau menguntit. Perumahan yang ku maksut itu rumah Nadine.
Ya.. aku dan Hobi akhirnya pergi dari Villa Viking menuju rumah Nadine.
Bagaimana kami bisa kabur?
Biar ku ceritakan sedikit.
Awalnya, aku menemani Queen yang sedang kosplay jadi patung. Ahh bukan. Bukan kosplay, memang waktu sudah berganti pagi jadi mereka semua termasuk Queen akan kembali menjadi patung.
Aku tidak tahu dimana keberadaan Tuan Taehyung. Semenjak identitas ku, ku ketahui, juga semenjak Hobi mengaku siapa dia sebenarnya, aku jarang sekali bertemu Tuan satu itu.
Bukan menghindar, hanya saja, aku memang tidak ingin bertemu.
Malas saja gitu, menatap wajahnya terus menerus. Aku masih sakit hati dengan permainan tipu daya mereka.
Bukan tipu daya juga sih,
Apa ya namanya?
Ya begitulah pokoknya.
Pusing sendiri aku jadinya.
Sebenarnya aku juga masih sakit hati sama Hobi, tapi karna Hobi berhasil bawa aku kabur, marahku jadi sedikit berkurang sama anak nakal satu itu.
Cukup mencengangkan saat aku tahu bagaimana cara kabur biar cepat. Kami nggak terbang kok. Meskipun Hobi punya sayap, tapi tadi Hobi tidak membawaku terbang.
Kami berlari. Ya.. mirip seperti di film Twilight yang berlari sangat kencang.
Tadi kami melakukannya. Hebat kan?
Tahu gitu, dari dulu saja aku kemana-mana begini. Kan lumayan bisa ngirit ongkos.
“Ini serius nggak bahaya?” Pertanyaan itu masih terus ku ajukan.
Bukan karna apa, takut kalau jejak kami terdeteksi. Tuan Taehyung itu meskipun baik hati, tapi kalau lagi marah matanya bisa menajam seperti cucuk burung elang. Serem kan? Eh.. serem nggak sih? Bagiku sih serem.
“Aman. Berdoa saja semoga kita aman.”
Jawaban yang benar-benar makin membuatku ragu.
Tahu satu hal yang lebih konyol?
Aku dan Hobi mengintai… errr… maksutku menatap Nadine dari kejauhan dengan jarak yang sebenarnya tak terlalu jauh, tapi dari atas pohon besar. Ya… kami berdua nangkring di atas pohon itu.Mirip seperti setan yang bergentayangan.
Ide Hobi sebenarnya, karna Hobi tidak berani mendekat ke Nadine.
Bukan karna takut di getok kepalanya atau takut kena omel karna berbohong, Hobi hanya takut hatinya goyah dan makin ingin bersama Nadine.
Hobi sadar cintanya salah. Hobi sadar seharusnya tak memiliki perasaan pada Nadine. Makanya, Hobi mengajakku menatap Nadine dari jarak kejauhan.
Kisah cinta yang cukup menyedihkan.
Dari tempatku dan Hobi bersembunyi, bisa kami lihat Nadine yang sedang terdiam menatap hamparan awan berwarna putih kebiruan.
Sesekali anak itu menyeka air mata yang turun di pipinya. Mungkin, aku paham apa yang saat ini Nadine rasakan. Rindu, dan menyesal. Seperti perkataannya waktu masih di Villa Viking. Menyesal karna telah menemukan tempat itu dan mengajakku kesana, yang berakhir semua kenyataan tentang ku terungkap dan aku terjerat dalam kehidupan dongeng itu.
Aku paham, Nadine mungkin kecewa dengan keputusannya.
“Itu keputusanku.”
Aku menoleh ke arah Hobi. Mata anak itu menatap Nadine sayup-sayup. Hobi, rindu Nadine.
“Apa maksudmu?”
Hela nafas terdengar pelan. “Bukan Nadine yang mengajak kita ke istana. Tapi aku.”
Ohh Tuhan, aku lupa anak ini bisa membaca pikiranku.
“Ohh…” Ya, aku kehabisan kata-kata untuk ku ucap.
“Aku mempengaruhi pikiran Nadine agar anak itu mengajak mu ke sana. Sebenarnya peta yang di tunjukkan Nadine itu cuma peta ilusi buatanku. Jalan yang kita masuki juga jalan ilusi. Karna sebenarnya, tidak ada jalan pasti yang bisa membawamu sampai ke sana.”
Aku menunduk dan menghela nafas pelan.
“Maaf,” Hobi melanjutkan ucapannya. “Maaf karena menjebak Nadine di rencana konyol ku.”
Tanganku tergerak merangkul Hobi.
“Bukan salahmu. Takdirku sudah di gariskan melalui kamu.” Aku tersenyum dan Hobi membalas senyuman tipisku. “Apa kita tak bisa mendekati Nadine? Sumpah demi apapun aku ingin memeluk anak itu.” Rengekku kecil.Hobi menggeleng. “Tidak sekarang Cath. Besok hari ulang tahunmu. Besok pasukan Vampire akan datang mengepung. Dan kamu, harus bersiap diri untuk itu.”
Aku menghela nafas pelan. Berarti besok adalah hari dimana penentu akhir atau lanjutnya hidupku. Esok akan ada dua keputusan yang berhubungan dengan nyawaku.
Menyerah pada Vampire lalu aku mati sebagai tumbal kejayaan sang Raja, atau tetap hidup tapi dengan lingkungan dan makhluk-makhluk yang baru, Fairy.
****
Yoookk ditebak.
Kira-kira Cathrine milih yang mana? 🤔

KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Human? #TaehyungKim ✔
FantasyTAMAT. ✔ Pembaca diharap bijak!!! Beberapa scene mungkin kurang nyaman untuk beberapa pembaca. *** "Aku tahu dibalik dunia yang nyata, pasti ada dunia yang tidak nyata. Tempat berkumpulnya makhluk makhluk yang hanya ada di dalam novel maupun film...