4

1.4K 149 5
                                    

Hari ini irene bebas dari segala aktivitasnya, rencananya ia ingin menghabiskan waktu libur nya itu, seperti jalan-jalan bersama pasangan tapi libur hanya untuk dirinya saja, minho masih tetap bekerja seperti biasanya, itu yang membuatnya merasa bosan di saat free.

Terpaksa lah mau tidak mau ia menghubungi sopir menyebalkannya itu keke.

"Yaa..." Pekik irene, entah apa ekpresi suho ketika ia mendengarnya.

"Hey nona bisakah kau berbicara dengan lembut"

"Terserah mulutku, cepat kesini antar aku ke kantor minho, ku tunggu bye!"

"Issshh"

...

"Ya kenapa kau memakai motor bodoh" ujar irene saat tiba di luar melihat suho baru sampai.

"Aku suka kenapa? Lagi pula mobil di kantor, aku tidak bekerja disana lagi aku hanya mengurusi gadis cerewet seperti mu" ujarnya sarkatis.

"Hah kau bilang apa? Kenapa juga kau harus mengurusiku" juteknya.

"Aku tidak akan mau kalau bukan appa mu yang meminta nona" suho dingin banget njirr.

"Naiklah atau kau naik taksi saja" pungkasnya.

"Ya tuhan kenapa appa melarangku mengemudi, kalau saja aku bisa mengemudi maaf saja aku mau di antar oleh pria ini aigoo" rengeknya di depan suho.

Maklumlah tuan bae melarang irene mengemudi karena ia tidak mau terjadi apa-apa kepada putri semata wayangnya itu, ya irene harus berbuat apa selain menuruti perkataan orang tuanya.

Suho menghidupkan mesin motornya, terpaksa irene harus naik walau sebenarnya dia sangat berat hati.

Ia memegang bahu suho saat naik ke motor itu,

Deg

Entah kenapa perasaan suho tak karuan saat tangan irene menyentuh bahunya itu, ia bahkan berdehem salah tingkah.

"Hemm kau sudah siap"

"Eoh"

"Pegangan yang erat nona atau kau akan terjatuh"

Suho menarik gas motornya dengan tiba-tiba, dengan refleks tangan irene memeluk perut suho, suho hanya tersenyum jahil dan mengulum bibirnya.

(Bisa ae kamu bang)

"Yaaa..." teriak irene, irene sungguh spot jantung di buatnya, bahkan ia baru pertama kali menaiki motor dengan kecepatan yang lumayan kencang, tangannya pun semakin erat memeluk perut suho.

"Eomma..." gumamnya dalam keadaan gugup itu, ia bahkan memejamkan matanya.

Suho melihat ekspresi irene dari kaca spionnya, ia terkekeh geli sambil mengemudi motornya.

Bahkan helm yang dikenakan irene sudah tidak terkondisikan dan hampir menutupi semua keningnya, itu sangat lucu bagi suho.

...

Sesampainya di gedung besar bertuliskan Choi's Group yang pemiliknya merupakan pacar irene.

Irene turun dengan dengan melepaskan helmnya dan langsung saja memukul lengan suho.

"Yaa wae?" Ujar suho meringis.

"Kau tau aku akan bertemu dengan pacarku, dengan kondisi yang berantakan ini" cakapnya dengan menunjukkan wajahnya yang berair karena saking cepatnya suho mengemudi ia menangis tadi dan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Yang benar saja" decih suho.

"Temuilah.. jika ia memang mencintaimu ia tidak akan melihat penampilanmu" celotehnya dan masuk duluan meninggalkan irene.

He's Angel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang