15

1.3K 130 7
                                    

Irene terlihat sibuk menolong eommanya memasak pagi ini itung-itung belajar sebelum ia menjadi istri orang, sambil berbincang kepada putrinya nyonya bae menanggapi semua pertanyaan yang putrinya tanyakan itu.

"aaah eomma aku sangat deg-degan menunggu besok" irene kepada eomma nya.

"Kau tidak sabar menjadi istri orang" goda nyonya bae sambil mengiris semua bahan masakan yang ingin ia masak.

"Eomma bagaimana menjadi istri yang baik?" Tanyanya.

"Kau harus mematuhi saja apa yang diperintahkan suami mu, jangan membangkangnya"

"Bagaimana kalau dia salah"

"Kau perlu membicarakan baik-baik kepadanya"

Irene mengangguk pelan, ia ingin berusaha jadi istri yang baik nantinya.

Pernikahan irene tidak terasa akan segera dilaksanakan, ia akan menjadi milik orang seutuhnya besok, rasa sedih dan rasa gembira menyelimuti perasaannya saat ini.

***

"Masuklah" suruh tuan bae saat suho mengetuk ruangannya.

"Kau bekerja kan?" Tanyanya.

"Ne tuan aku bekerja mengetahui kau menyuruhku kesini aku langsung pergi" ujar suho.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu"

"Kau tahu kan irene dan minho besok menikah"

"Ne tuan" reaksi suho yang tadinya rileks kini sedikit tegang.

"Kau mencintai putriku?" Pertanyaan tuan bae mampu membuat suho kikuk.

Suho menunduk, ia tidak tahu harus menjawab apa, berbohong rasanya tidak mungkin karena ekspresinya jujur mengatakan kalau ia berbohong.

"Aku hanya ingin kau tidak akan mengacau kannya, tapi aku yakin kau tidak akan melakukannya"

"Ne tuan"

Rasanya ingin sekali suho menceritakan semua keburukan minho untuk kebaikan irene, tapi ia harus berbuat apa ia tidak mampu mengatakannya.

"Tuan bae aku ingin mengatakan sesuatu"

"Eum silahkan"

"Jika nanti takdir menyatukan irene dan aku, apa kau menerimaku?"

"Yaa kalau memang begitu takdirnya aku harus berbuat apa"

"Pesanku jangan mencintainya terlalu dalam, kau tahu tidak enaknya sakit hati"

"Ne tuan" ujar suho sedikit lesu.

***

"Sayang rasanya aku tidak ingin waktu berputar putar ke hari esok" ujar sulli di sambungan telpon itu.

"Sabar sedikit akan banyak kebahagiaan yang menunggu"

"Apa kau tega berbuat begitu?"

"Berbuat apa?"

"Menikah dengannya lalu meninggalkannya dan anakmu"

He's Angel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang