Yoona mengisi gelas suho dengan alcohol, mereka berdua duduk di salah satu kedai, ceritanya suho ingin sekali bertemu dengan temannya yang sudah lumayan lama tidak ia lihat.
"Apa kau sudah mulai membaik?" Tanya yoona.
"Eoh, bisakah kita tidak membicarakan tentangku"
"Kau terlalu egois, perduli lah dengan kesehatanmu, jika sampai kau sakit aku tidak akan sungkan sungkan untuk bertengkar dengan irene"
"Dia tidak tahu apa-apa kenapa kau menyalahkannya"
"Sungguh dirimu diperbudak oleh cinta suho"
"Btw, irene semakin curiga dengan minho"
"Benarkah? Hmm aku harap ia segera tahu belangnya"
"Aku khawatir... Ia juga sedang hamil"
"Sudah jangan mengkhawatirkannya, pikirkan saja dirimu"
"Eoh cerewet..."
Yoona menyunggingkan senyumnya, ia ingin sekali mengomeli lelaki di hadapannya itu, tapi ia urungkan.
***
"DENGAN SIAPA KAU KEMARIN?" pekik seorang pria kepada istrinya.
Suara pertikaian dari kedua pasangan itu menghiasi apartment itu, terdengar juga beberapa kali suara dentingan barang yang di jatuhkan.
Bibi pelayan hanya diam tak berkutik, ia harap tuan dan nyonyanya segera berdamai.
"Tidak usah perduli dengan siapa aku kemarin, kau tidak akan perduli itu" jawab istrinya.
"Kau tidak tahu aku, siapapun yang ingin menganggu milikku akan ku habiskan pria itu"
"Kau memang jahat, benar"
"Apakah pria itu? Eoh?" Minho menggertak wanita itu.
"Yaa... Jangan menuduh orang yang tidak tahu apa-apa, lagi juga kau tidak perduli aku sedikit pun" lancang irene.
"Begitu rupanya, akan ku habisi dia sekarang juga" minho hendak pergi dan langsung ditahan oleh irene.
"Lepaskan... aku sudah muak dengan semua ini"
Irene tertawa "muak katamu, aku lebih muak melihatmu dengan wanitamu itu" ujar irene tiba-tiba di depan wajah minho.
"Tahu apa kau? Dari pria itu??" Tanya minho lagi.
"Ya kau pikir aku tidak mempunyai orang yang kusuruh untuk memata-mataimu"
"Ooh begitu rupanya" ujar minho mengangguk.
"Apa yang kau inginkan?" Irene tiba-tiba menjadi sangat dingin.
"Tidak ada, sudahlah aku tidak punya banyak waktu untuk berdebat"
"Yaa memang waktumu dihabiskan hanya untuk wanita itu, cihh" irene berdecih.
"Bahkan anakmu didalam perut ini pun tidak pernah kau tanyakan bagaimana kondisinya" lanjut irene dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Minho terdiam, lalu mendekat kearah irene lebih tepatnya ke arah perutnya, lalu menggosoknya menggunakan tangannya pelan, bagaimana pun itu adalah anak minho tidak bisa dipungkiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Angel [Complete]
FanfictionAku tidak tau mengapa selalu dia, maafkan aku yang telat menyadari bahwa dia selalu ada untukku... Bolehkah aku perlahan-lahan mencintainya? 🥇#aristocrats (2020)