22

1.2K 114 7
                                    

Malam hari seperti tak berpenghuni saja, di kamar ini irene sendirian menanti sang suami belum juga pulang padahal di lihat nya di jam dinding mewah itu sudah hampir jam 11 malam, entahlah ia juga belum mau tertidur sepertinya karena perasaan ia hamil yang membuatnya seperti ini, biasanya ia adalah orang yang mudah lelah dan terlelap begitu saja, ia ingat ketika malam pertama mereka yang tidak jadi karena irene keburu terlelap malam itu karena kelelahan, ia terkekeh pelan ketika mengingat hal itu lagi.

Ia ambil ponsel yang berada di nakas itu berniat untuk menghubungi minho karena ia merindukan pria itu sekarang, rasanya ia tidak akan terlelap malam ini jika belum melihat wajah pria itu.

"Chagiya... Kenapa belum pulang eoh?" Rengeknya di sambungan telpon itu.

"Aigoo kau masih menungguku? Kenapa belum tidur" ujar minho disana.

"Entahlah aku belum ingin tertidur jika belum melihatmu" irene dengan manjanya mengerucutkan bibirnya yang mungil.

"Arraseo aku akan pulang sebentar lagi, kau ingin sesuatu?" Tanya minho.

"Eopso aku hanya ingin suamiku" kekehnya.

"Baiklah orang itu segera pulang, saranghae" ucap minho dengan sangat manisnya.

'Tut' sambungan telpon itu terputus

Irene merasakan hidupnya sedikit berubah setelah menikah, ya orang yang ia sayang bertambah dan orang yang menyayanginya juga bertambah, yang kosong kemarin bagaikan sudah mulai dipenuhi saat ini, sedikit rezeki bertambah dengan sendirinya contohnya saja ia sudah di titipkan Tuhan janin calon anaknya kelak, ia akan menjaganya walau ia mengorbankan seluruh jiwa dan raganya, ya ia sekarang mengerti perjuangan seorang ibu, karena sebentar lagi juga ia akan menjadi seorang ibu.

...

Setelah beberapa puluh menit terdengar pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok minho di sana, dengan senangnya irene langsung memeluk minho walaupun suaminya itu sedang bau keringat sekarang.

"Sepertinya kau sangat merindukanku" minho tertawa pelan sambil merangkul tubuh istrinya itu.

Irene melepaskan dasi minho dan membuka jas suaminya itu, sambil melangkah untuk menaruhnya di tempat pakaian kotor.

"Mandilah aku sudah menyiapkan air hangat" ujar irene.

"Kau sudah mandi?"

"Sudah mana boleh ibu hamil mandi malam sayang"

"Yah... Padahal aku ingin mandi berdua denganmu" minho tersenyum nakal.

"Dasar mesum"

Minho menghampiri irene dan mendorong tubuh itu agar tersandar di dinding dengan pelannya dan melumat bibir yang selalu menggoda itu dengan lembutnya.

"Hmmmphh"

Irene menarik tengkuk minho agar memperdalam ciuman mereka, itu yang irene suka minho sangat profesional kalo urusan mencium membuatnya selalu mabuk karena itu.

Irene menarik tengkuk minho agar memperdalam ciuman mereka, itu yang irene suka minho sangat profesional kalo urusan mencium membuatnya selalu mabuk karena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's Angel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang