11

1.2K 121 10
                                    

Pagi yang cerah tatkala surya masuk dengan lantangnya, tanpa hambatan yang menghambat cahaya itu masuk ke celah celah jendela yang tegak kokoh, matahari pun sepertinya tersenyum hari ini.

Pernikahan bukanlah suatu ikatan yang bisa di permainkan dan di anggap remeh, tapi pernikahan adalah ikrar yang di jaga sampai maut memisahkan dua insan yang dipertemukan tersebut, seperti halnya pagi ini dua insan yang akan melangsungkan ikrar tersebut dengan manisnya menyambut hari yang semakin cepat dan semakin cepat pula mereka akan menjadi pasangan suami istri.

Irene meletakkan teh hangat di dekat minho duduk, minho sudah datang pagi-pagi sekali ini di apartment irene karena mereka akan memfitting baju pengantin hari ini.

"Wahh teh buatan calon istriku cukup menghangatkan pagiku" pujinya setelah menyeruput teh buatan irene.

"Benarkah?"

Irene duduk disebelah minho, ditarik minho sedikit tubuh irene agar lebih mendekat kepadanya, irene menyenderkan kepalanya dibahu tegap minho, dengan manisnya minho malah mengecup kening irene itu agak lama.

"Dan juga manis" ujar minho setelah mengecup kening irene.

"Emm aku semakin gugup mendekati hari pernikahan kita sayang"

"Apa yang membuatmu gugup, apa kau gugup akan menciumku nanti" pede minho dengan memicingkan matanya.

"Yaa..."

"Ayo sekarang kita berlatih" celos minho.

"Sayang... Bukan itu" elak irene setelah minho meraih dagunya.

Minho terkekeh geli melihat ekspressi irene yang sangat menggemaskan itu.

***

"Apa?" Ujar sulli tidak percaya.

"Kau tidak tahu apapun mengenai minho akan menikah dengan irene?" Tanya seorang pria yang merupakan temannya juga teman minho.

Emosi sulli langsung memuncak, ia lempar semua barang yang ada dihadapannya itu, sambil mengeluarkan rintihan air mata yang berasal dari matanya, ia memang tipe orang yang tidak bisa mengontrol emosi dengan baik.

"Hey hey tenanglah" ujar pria itu.

"PERGILAH!!" Titahnya.

Siapa coba yang masih bertahan melihat orang yang sudah seperti orang gila itu.

"Aahh... BAJINGAN!!" teriaknya.

Ia merogoh handphone, berniat untuk menelpon minho.

Yang tidak lama sudah diangkat oleh orang yang membuatnya emosi sekarang.

"Yaah kemarilah" ujar sulli

"Kenapa? Aku masih banyak urusan"

"Tidak usah berbohong aku sudah mengetahui semuanya, datanglah atau aku akan mengacau semuanya"

"Baiklah aku akan datang nanti malam"

Sulli menutup panggilan itu "hah mengapa aku mencintai seorang yang bajingan" decihnya.

***

Semua berita pagi ini tentang seorang CEO dari Choi's group dan anak dari seorang CEO dari Bae's Group yang akan melangsungkan pernikahan mereka dalam beberapa hari lagi.

He's Angel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang