Sudah beberapa hari ini minho dan irene menginap di rumah orang tua minho setelah menginap dikediaman tuan bae, hari ini mereka semua telah bersiap-siap menuju bandara, ya pasangan baru itu ingin pergi berbulan madu seperti yang irene minta waktu itu ke switzerland, dengan penampilan yang sudah siap mereka berdua diantar oleh tuan dan nyonya choi langsung, mereka sangat antusias melihat anak dan menantunya yang akan berbulan madu itu.
"Minho jangan sampai kau tak membawa kabar gembira apapun nanti" ujar tuan choi.
"Hmm appa... aku dan irene akan berusaha" senyumnya ketika melihat irene di sebelahnya.
"Berlama-lama lah jangan pikirkan pekerjaanmu"
"Eoh appa"
"Irene bilang kepada eommonim jika minho berbuat yang aneh-aneh" ujar nyonya choi sambil menggenggam tangan menantu cantiknya itu.
"Baik eommonim" irene terkekeh.
Minho meninggalkan mereka semua sebentar untuk mengurus proses keberangkatan.
"Ingat yaa menantuku jika minho melakukan hal macam-macam langsung beri tahu aku" tuan choi mengingatkan sekali lagi kepada menantunya.
"Ne abeonim" irene sambil memandang punggung suaminya yang masih mengurus keberangkatan mereka.
Di selang waktu, selagi menunggu mereka duduk, tiba-tiba tanpa di duga seorang pria datang ke sana bersama tuan bae dan nyonya bae, irene yang melihat appa dan eommanya langsung antusias, tunggu kenapa suho yang bersama mereka, tapi apa salahnya kan pikirnya.
"Selamat pagi besanku" sapa tuan bae kepada orang tua minho.
Suho pun membungkukkan badannya.
"Aaah besan kau juga datang" tawa tuan choi.
"Aigoo apa appa terlambat"
"Ania appa minho masih mengurus semuanya"
"Aaah syukurlah" tuan bae menghela nafasnya lega, karena ia belum telat untuk melihat putrinya yang akan pergi berbulan madu itu.
Suho yang sedari tadi terdiam disana akhirnya angkat bicara.
"Bersenang-senanglah disana irene-ssi" senyumnya.
"Tentu saja aku akan bersenang-senang" ujar irene.
Tak lama dari itu, minho kembali...
"Hmm kajja kita akan segera berangkat" minho datang setelah mengurus semuanya.
"Appa,eomma, eommonim, abeoji aku dan irene pamit eoh, do'akan kami semoga membawa kabar gembira nanti" minho memeluk satu persatu orang tuanya dan mertuanya diikuti oleh irene juga.
"Aigoo jadilah suami yang baik nak" ujar nyonya choi sambil mengelus punggung putranya itu.
Tak terlewatkan juga minho pun menyalami suho dan berpamit
"Do'akan kami" bisiknya.
Suho hanya tersenyum, dan saat irene yang menyalaminya suho menarik agar irene berada di pelukannya.
Deg
Semua orang disana agak sedikit terkejut dengan sikap yang suho perlihat kan itu, dengan santainya ia tetap merangkul bahkan mengelus puncak kepala irene.
"Hmm aku oppanya kata tuan bae" gumamnya, mau tidak mau semua orang disana tersenyum kikuk.
Irene pun tekerjab saat tubuhnya dipeluk oleh suho, ia sangat sangat ingin mengutuk suho sekarang bahkan memukul pria itu, bagaimana kalau minho marah kepadanya, astaga...
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Angel [Complete]
FanfictionAku tidak tau mengapa selalu dia, maafkan aku yang telat menyadari bahwa dia selalu ada untukku... Bolehkah aku perlahan-lahan mencintainya? 🥇#aristocrats (2020)