Minho berada di lokasi pemotretan irene sudah 30 menit lamanya, ia harus datang karena ia ingin menanyakan apa yang terjadi kepadanya kemarin.
"Ia memang biasanya datang terlambat?" Tanya minho sambil melihat jam tangannya kepada salah satu pegawai disana.
"Anio tuan biasanya irene datang tepat waktu"
"Nah itu dia"
Tunjuk orang itu saat sebuah mobil sampai dilokasi itu.
Minho langsung saja melangkahkan kakinya mendekati, dan langsung saja ketika irene turun ia langsung menarik irene untuk berada dipelukannya.
"Bogoshipeo" gumam minho.
Irene belum membalas pelukan itu, ia masih saja terdiam bahkan mukanya terlihat sangat malas mengingat semua yang terjadi kemarin.
"Kau tidak kekantormu? Seseorang menunggumu nanti ka... Palliwayo" ujar irene teramat sangat dingin itu.
Minho merasa bingung dengan perubahan sikap irene ini, bahkan irene melepaskan pelukan minho dengan cepat.
Irene lantas saja melihat suho yang berdiri tak jauh dari mereka dengan tatapan yang susah diartikan.
Lalu menghampiri suho, tidak lama itu irene mengenjitkan kakinya dan mendekatkan bibirnya ke bibir suho tak bisa di percaya ia langsung membungkam bibir suho.
Suho tak membalas tak juga menolak, ia hanya diam lebih tepatnya hanya pasrah saja dengan kondisi ini.
Pagi ini irene sukses membuat situasi menjadi heboh, akan bertambah runyam sepertinya.
Lantas saja minho beserta semua orang disana terkejut melihat irene yang dengan santainya mencium pria itu, minho melotot menahan emosinya dengan payah, kemudian apa yang dilakukannya?
Ia menarik dan memegang kuat tangan irene, bahkan irene dengan sangat kesalnya menepiskan tangan itu berkali-kali.
"Apa yang kau lakukan?!" Emosi minho bergejolak.
"Apa yang kau lakukan?" Decih irene.
"Kau gila"
"Kau juga gila"
Minho semakin mencengkram lengan irene, bahkan irene terlihat meringis, suho yang melihat itu langsung menepiskan tangan minho.
"Siapa kau beraninya ikut campur urusanku"
"Pergilah" tegas irene kepada suho.
Sedangkan suho masih terlihat emosi disana.
"KIM SUHO pergilah?!" Pekik irene.
Dengan berat suho meninggalkan tempat itu.
"Kau suka sama sopir itu" minho berdecih pelan.
"Waah bagaimana bisa anak dari pemilik bae group menyukai seorang sopir" lanjutnya.
"Diam.. kau lebih hina darinya"
"Yaa mengapa kau begini" minho langsung menarik tangan irene untuk jauh dari keramaian orang disana.
Irene berusaha melepaskan genggaman minho, tapi tak bisa dipungkiri tenaga laki-laki memang lebih kuat dari perempuan kan.
"Sekarang jelaskan padaku apa yang terjadi?" tanya minho kali ini ia bicara dengan nada yang lembut.
"Mwo?! Ia sungguh tidak sadar diri" batin irene.
"Ciuman itu, aku kemarin kekantormu" ujar irene terus terang dengan nada yang dingin.
Minho terdiam, ia sungguh tidak menyadari kehadiran irene disana, saat ia dan sulli ciuman.
"Jika kau tidak ingin hubungan kita berlanjut katakan saja kepada appaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Angel [Complete]
FanfictionAku tidak tau mengapa selalu dia, maafkan aku yang telat menyadari bahwa dia selalu ada untukku... Bolehkah aku perlahan-lahan mencintainya? 🥇#aristocrats (2020)