19

1.1K 113 26
                                    

Tak terasa sudah dua minggu lebih minho dan irene berada di switzerland, pagi ini irene terlihat sangat sibuk keluar masuk kamar mandi, dirinya terlihat pucat dari biasanya keringat juga menghiasi wajah mungilnya.

'hueeek'

'hueeeek'

Beberapa kali ia merasa mual dan anehnya tidak ada yang ia muntahkan, kepalanya juga terasa sempoyongan, ia melihat dirinya di pantulan cermin itu tatkala ia mulai menyadari mungkin dirinya...

"Sayang" panggil minho yang baru terbangun itu, mungkin karena suara irene yang terdengar walau samar-samar.

"Neon gwenchana?" Tanyanya khawatir.

"Ne, tapi aku merasa pusing dan aku juga merasa mual-mual sejak tadi minho" jelas irene.

Minho merangkul irene, dan menuntunnya untuk kembali ke kamar mereka. Ia rebahkan tubuh mungil itu saat sampai di ranjang dan ia taruh telapak tangannya untuk memastikan bahwa irene tidak demam.

"Kau sedikit panas, dan sepertinya kau sedang keringat dingin juga"

"Tunggu sebentar"

Minho beranjak dari sana untuk mengambil obat di kotak P3K mereka, ia ambil obat penurun panas dan ia beri kepada istrinya.

"Ini minumlah" minho menuntun irene untuk meminum obatnya.

"Gomawo..." Lirih irene.

"Jangan sakit eoh, aku akan di marahi abeoji dan appa nanti"

"Sepertinya aku harus melapor kepada mereka" gurau irene.

"Hmm sepertinya kau akan senang jika aku di omelin oleh mereka"

Irene hanya tertawa, tiba-tiba rasa mual itu muncul lagi ia berlari dengan cepat. Minho yang melihat itu langsung mengekori irene ke kamar mandi.

"Aigoo..." Minho memijit tengkuk irene.

'hueeek'

'huueek'

"Sebentar apa kau...?" Cengir minho kepada irene.

"Meolla.." lesunya.

"Tunggu disini aku akan mengambil tes pack"

Irene hanya menganggukkan kepalanya

Tak lama kemudian minho datang dengan membawa benda kecil putih di tangannya dan langsung ia kasih ke istri nya itu.

"Aku berharap lebih untuk ini"

Irene tersenyum sebelum ia masuk ke kamar mandi.

Hening sejenak...

Minho mulai gelisah dan mondar mandir ia berkali-kali berdo'a di dalam hatinya.

"Sayang bagaimana?" Dirinya langsung di selimuti rasa penasaran saat irene keluar dari sana.

Irene menatap lurus ke minho dengan mata yang berkaca-kaca, minho heran dan sekali lagi bertanya.

"Sayang..."

"Aku positif hamil" lirihnya.

Tanpa aba-aba langsung saja minho menarik istrinya dengan rasa yang teramat bahagia bahkan kebahagiaan ini benar-benar tulus datang dari hatinya.

Wanita itu menangis di pelukan minho, tangannya memeluk suaminya sebentar lagi hidupnya akan semakin lengkap dengan kedatangan hasil buah cinta mereka.

"Hey..Kenapa kau menangis" jempol minho menyeka air mata di pipi wanita cantik di dekapannya itu.

"Aku bahagia bodoh" ia memukul dada minho, seraya minho langsung saja tertawa.

He's Angel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang