[Australia]
Author's POV
Di negara yang sedang dingin ini seorang pria terlihat berlari kecil di atas alat fitness treadmill di rumah miliknya, sudah beberapa tahun ia tinggali negara orang untuk pengobatan demi kesehatan tubuhnya, pria itu kini sudah sangat berkeringat semakin membuat tubuhnya terlihat eksotis, mengelap kening dan tubuhnya yang sudah dihujani keringat menggunakan handuk kecil, kini ia duduk sejenak mengontrol deru nafasnya yang sedikit tercekat.
Suho menormalkan nafasnya, memegang jantungnya yang sudah mulai normal seperti orang-orang sehat lainnya, ia bersyukur tentang hal itu. Beberapa tahun ini ia sementara pergi dan tinggal di australia, entah kenapa membuatnya sedikit lebih lega dan bahagia berada disini, walau tidak seutuhnya kebahagiaan itu ia dapat.
Kini ia melewatkan semua sakit, semua sesak, semua penderitaan karena semua hal itu tak perlu terlalu ia pikirkan karena dokter bilang ia tak boleh terlalu memikirkan hal-hal yang membuatnya lelah dan sesak.
Pria itu semakin baik-baik saja sekarang, tapi tak bisa membohongi pikirannya bahwa selalu terlintas bayangan seorang yang sangat ia rindukan, beberapa tahun ini bahkan ia sangat mengkhawatirkannya, apakah ia baik-baik saja, bagaimana ia melalui hari-harinya.
Pria itu tak lupa bahkan tak luput waktu untuk menyempatkan menanyakan bagaimana hari ini besok dan lusa seseorang itu, yang selalu membuatnya rindu, bahkan jika rindu ini bisa ditukar dengan berlian mungkin ia sudah menjadi pengusaha berlian saat ini.
***
Disebuah market ia menaruh sekaleng minuman bebas alkohol di salah satu kasir disana, masih sama ia tak kuat untuk minum minuman yang beralkohol, memang bukan baru sekarang ia tidak bisa minum minuman semacam itu bahkan sejak dulu ia memang tidak bisa meminumnya.
"it's two dollars" ujar kasir tersebut.
Suho merogoh kantong celananya dan memberikan uang tersebut kepada kasir.
"Thank you" ujarnya.
Kemudian ia duduk dikursi yang telah di sediakan disana lalu membuka kaleng minuman itu dengan pelan meneguknya.
Lalu dilihat nya kerumunan banyak orang yang sedang melihat takjub dari sebuah pertunjukkan disana, dengan penasaran suho mendekati keramaian tersebut.
Terlihat seorang gadis kecil cantik dan seorang anak laki-laki mungkin kakak dari gadis kecil tersebut, anak lelaki itu dengan piawainya bermain violin dengan nada yang sangat nyaman di dengar oleh telinga sedangkan gadis kecil itu menari dengan lembut bersama nada itu.
Pertunjukkan itu berakhir dengan tepukan tangan yang ramai, dan tentunya sangat menghidupkan suasana yang mungkin sedikit mendung disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Angel [Complete]
FanfictionAku tidak tau mengapa selalu dia, maafkan aku yang telat menyadari bahwa dia selalu ada untukku... Bolehkah aku perlahan-lahan mencintainya? 🥇#aristocrats (2020)