eps07

1.6K 139 9
                                    

Krist menghentikan langkahnya yang hendak beranjak pergi.
"Apa lagi?"Krist berbalik menghadap Peck.
"Apakah khun tidak ingin melanjutkan wawancara lagi?"tanya Peck melepaskan tangannya.
Krist berdiri mematung untuk berpikir
"Apakah khun ingin melamar di bagian secretary lagi? Saya..."Krist yang hendak berpikir mendengar kata-kata Pria bernama Peck ini memekik memotong pembicaraannya.
"Apa?!!Secretary?!!"Peck mengangguk
"Tapi aku tidak ingin melamar dibagian itu!!!aku hendak melamar di bagian administrasi!!!"Peck tertawa terbahak-bahak
"Yach!!!kenapa kau menertawakanku!!!"umpat Krist masih melihat Peck menahan tawanya.
"Seharusnya aku sudah diterima bekerja disini. Secara tidak sengaja aku sudah menyelamatkan dokumen penting Perusahaan ini. Bilang sama Bossmu."umpat Krist meluapkan emosinya, ditertawakan Peck karena kebodohan dan kesialannya sendiri walau sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu.
"Ok Khun...Anda diterima di Perusahaan ini. Besuk anda sudah bisa bekerja di Perusahaan ini. Saya berjanji saya akan mengatakan ini kepada CEO saya bahwa anda diterima di Perusahaan ini."Krist membelalakkan matanya, mengerjap-erjapkan matanya, masih dalam ketertegunannya dengan ucapan Peck barusan.
"A..a..aku.."Krist menunjuk dirinya sendiri.
"Ya. Khun. Anda. Krist...Per..awat..."Peck mencoba mengingat nama orang yang ada di hadapannya.
"Krist Perawat Sangpotirat. Panggil saja Krist."Krist menjabat tangan Peck. Peck merasakan keanehan ditubuhnya ketika Krist menjabat tangannya riang.
"Saudara Krist Perawat Sangpotirat, anda diterima di Perusahaan ini."Peck membalas jabat tangan Krist.
"Tunggu!!bagaimana aku bisa percaya kalau kau tidak menipuku."sindir Krist
"Tunggu sebentar..."Peck mengambil handphonenya untuk menghubungi seseorang
"Ya Tuan Muda..."jawab May setelah merasa aneh tidak biasanya atasannya ini menghubungi handphonenya, karena terkejutnya di sela wawancaranya langsung meninggalkan tempat itu untuk menerima telephone dari CEOnya.
"Selamat pagi Boss...soal kesalahpahaman tadi sudah saya clearkan. Ini saudara Krist. Krist Perawat Sangpotirat. Saya mengangkatnya menjadi karyawan di Perusahaan ini mulai esok hari, sebagai rasa terima kasih Perusahaan ini. Baik Boss.."Peck langsung menutup telephonenya.
"...."May masih kebingungan dengan telephone atasannya barusan.
"Boss aneh. Maksudnya apa coba berkata seperti itu?Krist....ahhh...orang tadi...Boss menerimanya sebagai karyawan secara khusus."May bergumam sendiri di ruang rapat yang dijadikannya tempat privat menerima telephone secara mendadak dari atasannya. May masih kepikiran dengan sikap Bossnya beberapa menit yang lalu.
"Sudah dengar...Kau diterima di Perusahaan ini. Kau pikir seorang pria tampan sepertiku ini terlihat seperti seorang penipu..."jawab Peck penuh percaya diri.
"Untuk orang di lingkunganku...Ya!"jawab Krist datar. Peck limbung karena Krist menyamakannya dengan seorang penipu, membuat Krist yang melihatnya menahan tawanya.
"Lalu..."Peck melipatkan tangannya di dada.
"apa lagii...."Krist menepuk jidatnya.
"Bagaimana aku bisa percaya kau tidak membocorkan dokumen itu. Jadi..."ucap Peck
"Tampang seperti ini seorang penipu?"Krist merasa ambigu dengan kata-katanya sendiri sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Untuk orang di lingkunganku...Ya!"Peck membalas persis seperti yang Krist ucapkan tadi. Krist baru menyadarinya sama persis dengan yang diucapkannya baru saja.
"Jadi?!"jawab Krist mulai kesal
"Kau harus membuat surat pernyataan bahwa kau tidak akan membocorkannya."jawab Peck mengintimidasi Krist.
"Secretary CEO ini menyebalkan sekali!!!ingin ku terkam!!!ku slam down!!!ku kunci!!!dan ku cekik saja nie orang!!!"batin Krist membayangkannya terkekeh sendiri.
"Krist??"panggil Peck menyadarkan Krist yang sedang menikmati lamunannya.
Peck mengambil handphonenya menulis sesuai yang diinginkannya.
"Tertanggal...
Saya Krist Perawat Sangpotirat. Tanggal lahir : 18 october 1995
Alamat : Chiang Mai... berjanji tidak akan membocorkan dokumen yang telah saya temukan. Bila saya melanggar janji ini. Saya akan menerima sanksi hukum yang dijatuhkan."
Perusahaan Suthilack  Penerima
(Peck Palitchocke)           (Krist.PS)
Krist menanda tangani surat perjanjian itu.
Krist yang menjawab pertanyaan Peck mengisi data diri menjadi merasa janggal dengan situasi saat ini tetapi dengan bodohnya Krist menurut saja belum menyadari apa yang mengganjal dihatinya.
"Berapa nomer handphonemu?"tanya Peck
"Untuk apa?"tanya Krist balik
"Tentu saja untuk menghubungimu. Memang nomer telephone untuk apa selain itu?"tanya Peck balik dengan muda datarnya.
"Nie Secretary CEO!!!Sabar Kit..nie orang memang perlu dicekik. Tapi kau bukan pengangguran lagi bila kau bekerja disini Kit... Sabar...sabar... sebentar lagi ya...mudah-mudahan aku tidak bertemu dia lagi."batin Krist.
"Maksud aku, kenapa kau meminta nomerku. Kan aku sudah tanda tangan tadi."jelasnya dengan raut muka di maniskan agar menunjukkan dia sangat jengkel.
"Ya...Aku kan butuh bukti konkrit. Kenapa?Kau takut?" Peck suka sekali menggoda Krist. Melihatnya kesal sangat menggemaskan bila pipinya menggembung menahan amarahnya.
"087......xxxx"jawab Krist
"Tanganmu..."Peck menyodorkan tangannya.
"Apa lagi??!"bentak Krist
"Wow. Dia membentakku."batin Peck semakin senang menggoda Krist.
"Bukti. Aku butuh bukti konkrit."jawab Peck tanpa merasa bersalah.
"Hubungannya dengan tangan apa?"tanya Krist balik dengan perasaan yang sudah sangat kesal.
"Makanya, jangan banyak tanya. Turuti saja. Seperti ini..."Peck menghampiri disamping Krist, menarik tangan Krist, menjabat tangan Krist, dan.... 'klikk'
Krist hanya memperhatikan apa yang akan dilakukan Peck menjadi terkejut bahwa Peck akan berphoto dengannya. Secara spontan Krist menatap Peck dengan wajah awkwardnya.
"Sudah. Ini sudah cukup. Terima kasih atas kerjasamanya. Besuk temui aku terlebih dahulu sebelum kau mulai bekerja."Peck meninggalkan Krist begitu saja dengan mata yang sedikit kebingungan.
"Kenapa aku merasa, aku yang dipermainkan disini ya...Sekretaris gila!!!aku benar-benar ingin mencekiknya sekarang!!!"teriak Krist dari dalam ruangan dengan segala umpatan-umpatannya.
Peck keluar dari ruangan itu.
"Tunjukkan dia jalan keluarnya. Setelah itu tinggalkan dia sendiri."perintah Peck yang berjalan meninggalkan ruangan itu dengan menyeringai.
"Baik. Tuan Muda..."jawab bodyguard itu serempak.

I hope you love me tooo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang