eps50

868 61 8
                                    

"Apa?!Apa maksud dari perkataan anda?!"jawab Rapsiri penuh emosi menatap seorang wanita baya yang baru datang menghampirinya. Disaat yang bersamaan dengan waktu luang yang dimilikinya Godt datang menemui orang tuanya.
"Benarkah anda belum mengetahui hal ini?Selama ini putra saya dan putra anda menjalin hubungan. Dan aku tidak menyetujuinya. Aku meminta itu dengan jelas dengan putra anda. Tetapi sepertinya mereka masih menjalin hubungan. Dan dengan keadaannya yang seperti ini..."ucap Ran tanpa peduli perasaan Rapsiri atau orang-orang yang berada di ruangan itu.
"Cukup!!!tidakkah kau memiliki sedikit perasaan prihatin pada putra saya...Sayapun juga tidak menyetujui entah itu siapa orangnya!!!Silahkan anda pergi dari ruangan ini!!!"teriak Rapsiri pada Ran.
Seorang perawat yang kebetulan lewat mendengar pertengkaran itu datang ke ruangan itu.
"Maaf...ada apa ini?"tanya perawat itu.
"Sus..tolong usir perempuan ini!!!"ucap Rapsiri penuh emosi.
"Maaf...pasien butuh istirahat saya harap yang bukan dari Keluarga sang pasien silahkan keluar dari ruangan ini."ucap perawat itu dengan sopan pada orang-orang yang ada di ruangan itu.
"Khun berani mengusir saya!!!"ucap Ran menunjuk perawat itu.
"Maaf...Nyonya...sudah menjadi peraturan di setiap rumah sakit tentang hal ini. Saya harap anda mengerti. Dan saya juga bisa melakukan tindak lanjut bila menganggu ketenangan pasien."jawab perawat itu dengan tegas.
"Baiklah. Tolong diingat saya tidak merestui mereka."ucap Ran sebelum pergi.
"Saya juga tidak menyetujui siapapun itu. Dasar orang gila!!!"teriak Rapsiri emosi. Perawat itu masih berdiri.
"Maaf jam kunjung telah habis. Silahkan untuk yang bukan dari Keluarga pasien diharapkan silahkan menunggu di lobby Rumah Sakit kami."ucap perawat itu dengan tegas.
"Jack...Rapsiri...kita pulang dulu...ku harap kau berbesar hati."ucap Rood, Ayah Peck sebelum pergi.
"Jaga kesehatanmu...Rapsiri...demi putramu..."Mae Singto memeluk Rapsiri yang berurai air mata.
"Terima kasih. Ohy...ini kedua putramu?"tanya Rapsiri baru menyadari kedua putra temannya.
"Ya. Ini Peck. Dan si kecil ku Singto."Peck dan Singto memberi salam pada Rapsiri.
"Terima kasih kalian sudah menjaga Kittyku..."ucap Rapsiri.
"Kalau begitu. Kita pulang dulu. Jaga kesehatanmu."Singto dengan berat hati meninggalkan Krist.
"Dengan senang hati saya akan menjaga Kit. Saya boleh mengunjungi Kit setiap saat kan, Mae..."bisik Singto saat memeluk Rapsiri.
"Ya. Tentu saja boleh...Tante senang Krist banyak teman yang mengunjunginya."jawab Rapsiri.
"Yes. Dapat restu dari Mae."batin Singto.
.............................
"Pho mengenal Keluarga Sangpotirat?"tanya Peck penasaran, begitu juga dengan Singto saat makan malam mereka.
"Ya. Mereka teman lama Pho. Karena itu Pho ingin menjodohkanmu dengan Krist ketika Pho tahu kau menyukai Krist. Malah kedua putraku menyukai orang yang sama. Jangan pikir hal sekecil ini Pho tidak tahu. Pak Yoh sudah menceritakan semuanya."jawab Rood menyeringai. Membuat kedua putranya tersedak.
"Uhuk...uhuk...uhuk..."Peck dan Singto saling melirik satu sama lain.
"Keluarga Kasetsin ya...?! Setahu Pho memiliki 2putra 1putri. Anak yang 1 memang membanggakan Keluarga Kasetsin menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Dan sekarang di korea bersama Krist menjalin hubungan. Mereka kecelakaan berdua?"tanya Pho
"Tidak Pho. Dari yang Peck dapat secara kebetulan Krist berada di tempat kejadian Pho." jelas Peck, Ayahnya menggangguk-angguk.
"Baguslah kalau begitu?!"gumam Pho. Membuat Peck dan Singto kebingungan.
"Apanya yang bagus, Pho?"tanya Singto.
"Selesaikan laporanmu. Besuk laporanmu harus sudah selesai semuanya. Aku sudah kenyang sayang."Pho pergi meninggalkan meja lalu pergi menonton televisi.
"Pho...pho..."teriak Singto tanpa digubris Ayahnya.
"Selalu saja gak jelas kalau bicara."sungut Singto bergumam sendiri.
"Sudah...turuti saja apa yang di perintahkan Pho mu itu..."ucap Mae Singto menenangkan putra bungsunya.
"Dasar...Kau saja yang masih anak-anak...masih anak-anak gitu ogh mau sok-sok jagain Kiit..."ejek Peck berdiri hendak meninggalkan meja makan.
"Enak saja!!!Aku serius sekarang phi untuk jagain Kiit. Memang phi mengerti apa yang Pho maksud?!Kalau begitu apa?!"tanya Singto.
"Memangnya kau pikir aku tidak tahu, kau hanya ingin memancingku menjawab apa yang tidak kau mengerti."ucap Peck pergi meninggalkan meja makan menuju kamarnya.
"ahhh dia selalu mengerti apa yang kupikirkan!!!kalau aku saja pintar, phi lebih pintar dariku...jadi kalau aku buaya, brarti....apa sebenarnya phi lebih buaya dariku...."gumam Singto kelihatan sedang berpikir dengan kesal. Mae hanya geleng-geleng kepala mendengar perdebatan kedua putra kesayangannya ini.
...........................................
Sebelum memasuki kamar adiknya suster tadi yang menengahi keributan tadi menghampiri Godt.
"Pak...Maaf sebelumnya... Tadi ada sedikit keributan di kamar adik anda dirawat. Saya meminta semua penjenguk untuk keluar ruangan."jelas suster itu. Godt tampak terkejut.
"Siapa?"tanya Godt.
"Kurang tahu. Pak."jawab suster itu.
"Baiklah. Terima kasih."Godt memberi salam dan tersenyum manis pada suster itu. Godt menghela napasnya untuk mempersiapkan diri bila mendapat omelan dari Mae nya.
"Siapa sebenarnya wanita Gila itu, phi...?aku juga tidak sudi berbesan dengan nenek sihir"tanya Rapsiri pada suaminya.
"Kiit memang berpacaran selama 2tahunan ini selama Krist bertugas di Korea Mae..."jelas putra pertama kesayangannya. Setelah memberi salam pada kedua orangtuanya.
"Kenapa kau tidak bercerita tentang hal ini pada kami."tanya Rapsiri.
"Maaf...Mae...Godt lupa...Godt juga tidak tahu ternyata pria itu sudah dijodohkan sebelumnya." Godt memeluk Mae nya dari belakang.
"Bagaimana dengan Kiit, Godt?!apakah kita membawa Kiit ke Luar negeri saja?"tanya Rapsiri kini menangis lagi.
"Tidak perlu Mae. Rumah sakit ini sangat memadai. Lagipula Godt bisa memantau secara langsung Mae...Nanti bila diperlukan, Godt akan langsung membawa Kiit ke luar negeri."jelas Godt. Rapsiri mengangguk mengiyakan mengelus punggung tangan Godt yang merangkul bahu Mae nya.
.............................
"Mae!!!kata phi Godt Mae datang ke kamar Krist?"teriak Push begitu mendapat pesan dari Godt. Push kembali ke rumah untuk mempertanyakan hal ini pada Mae nya.
"Kau anak muda!!!sekarang berani berteriak pada Mae kamu!!!karena kau bergaul dengan dia..."ucap Ran semakin emosi.
"Mae....Push sayang pada Krist...Push tidak menyukai orang lain."kini Push mencoba bersikap lembut.
"Tidak!!!sampai kapanpun tidak!!!titik!!!"Ran menuju kamar dengan kesal.
................................
"Sing...kau datang..."pagi-pagi Singto berada di rumah sakit.
"Swaddekhap Mae...Pho...Mae berpesan untuk Mae dan Pho beristirahat sebentar sebelum Sing pergi bekerja Mae...Kiit biar Sing yang jaga Mae..."Rapsiri bangkit dari tempat duduknya.
"Terima kasih Sing.."Singto menggenggam tangan Krist.
Setelah kepergian kedua orangtua Krist...
"Pagi sayang...mulai hari ini aku sudah mendapat restu dari Mae...You're mine..."Singto mengecup kening Krist yang masih tertidur pulas.

I hope you love me tooo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang