eps44

628 47 2
                                    

Push dan Krist kembali ke Kota Bangkok setelah 2tahun di Korea bersama kekasihnya, Push. Push meminta pemindahan tugas di Rumah Sakit Bangkok.
Setelah Push berencana untuk melamar Krist. Dan menetap di negara asalnya. Lalu menikah dengan Krist.
Godt...kakak Krist sudah menunggu untuk menjemput Push dan adik kesayangan, Krist. Godt merasa bahagia ketika melihat adiknya, kini bahagia bersama Push.
Tanpa ada jarak. Krist menggandeng lengan Push berjalan ke arah kakaknya menunggu. Namtan dan Punpun berencana menyusul di rumah kakaknya nanti sore.
............................
Gps Singto memberitahukan Krist ada di rumah Godt, kakaknya. Singto berdiri dari tempat duduknya di saat sedang rapat, membuat yang lain menatap ke arah nya. Termasuk Peck, kakaknya.
Peck yang melihat perubahan wajah adiknya. Mengakhiri rapat itu. Singto bergegas untuk keluar dari ruang rapat tetapi di urungkan kakaknya. Peck menarik lengan Singto. Lalu menyeretnya ke ruangannya.
"Ada apa denganmu?"tanya Peck.
"Tidak apa-apa."jawab Singto yang seolah tidak terjadi apa-apa. Tetapi Peck sangat mengenal adiknya. Yang bikin Singto tertarik hanyanyalah tentang Krist.
"Jangan mencoba membodohiku."balas Peck.
"Ok.ok.ok...Krist ada di Bangkok sekarang. Di rumah phi Godt."jawab Singto
"Dan kau mau menemuinya?"tanya Peck walau sudah tahu jawbannya.
"Tentu saja."jawab Singto tanpa beban.
"Kau pikir Godt akan membukakan pintu untukmu?"tanya Peck.
"Tidak. Aku akan membuat Krist menemuiku dengan 1000cara."Peck menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini masih jam kerja. Kau tidak boleh keluar dari gedung ini."jawab Peck bagai perintah mutlak untuk Singto.
"Ohhhhh...ok.ok.ok....jadi di luar jam kerjaku phi tidak bisa melarang-larang apa yang akan aku lakukan."sungut Singto kesal keluar membanting pintu ruangan kakaknya.
"Kau kembali Krist..."Peck mengambil handphonenya, menatap pekat layar kaca handphonenya yang berisi photo Krist.
.........................
Drrrt Drrrt Drrrt
Sending message from Singto
"Aku merindukanmu."
"Aku tahu kau sudah kembali."
"Kau kembali karena kau putus dengannya."
"Kau pasti merindukanku. Karena hanya ada aku di hatimu."
"Krist...."
"Krist...."
"Kriiiiiiissst......."
Krist mengabaikan pesan Singto yang sedari tadi. Krist menghela napasnya ingin membanting handphonenya yang sedari tadi pagi berbunyi, hanya karena pesan atau Vcall dari Singto hingga baterainya habis.
Singto berguling kesal di tempat tidurnya karena Krist mengabaikan panggilannya.
Seharian itu Krist hanya melepas lelahnya dengan tidur sehatian di rumah. Mengabaikan handphonenya, karena hanya pesan dari Singto kebanyakan masuk dari handphonenya.
Acara party batal diesok hari setelah para kakak datang mendapati Krist terlelap di kamarnya.
...........................
Keesokan harinya....
Seharian ini Krist hanya tiduran di rumah. Krist akan memulai aktifitas kerjanya di Bangkok mulai esok hari. Toptap dan Cherren baru esok hari kembali ke Bangkok.
Siang itu Krist pergi ke Mall untuk berbelanja kebutuhan party nanti sore. Push sudah dari pagi mengurus kepindahan kerjanya. Maka dari itu Krist berbelanja sendiri.
.........................
Saat makan siang Peck mencari Singto, dan mendapati Singto tidak berada diruangannya.
Singto melihat Gps nya, Krist keluar rumah.
Bertepatan dengan jam makan siang, Singto langsung melesat ke tempat yang di tuju. Seolah selalu menandai kepemilikannya.
Singto berpura-pura membeli snack yang banyak, tujuannya untuk membelikan pujaan hatinya, Krist. Karena Singto tahu Krist sangat menyukai camilan.
Krist dengan menghela napasnya panjang, mengenali suara yang memanggilnya.
"Sayang...~..."Krist tetap berjalan mengabaikan suara itu.
"Kau merindukanku bukan. Aku juga merindukanmu."Singto berjalan di samping Krist. Market tidak terlalu ramai jadi Singto leluasa berjalan di samping mengikuti Krist.
"Kau mengabaikan pesanku."Singto mempoutkan bibirnya.
"Tidak penting. Lebih baik aku tidur seharian."jawab Krist yang sebenarnya ingin tertawa ketika melihat saat Singto mempoutkan bibirnya.
"ahhh...syukurlah kalau kau tidur seharian...pantas kita bertemu di alam mimpi."rayu Singto.
"-_-"Krist hanya memasang muka datarnya. Membuat Singto semakin gemas.
"Aku tahu kau kembali ke Bangkok karena merindukanku. Kau putus dengan pacarmu. Lalu ke Bangkok untuk kembali bersamaku."ucap Singto. Krist menghentikan keretanya, lalu menatap Singto.
"Phi Sing...dengar...sebentar lagi aku dan phi Push akan menikah...bagaimana bisa putus...Dan phi Sing...aku harap tidak usah mendekatiku lagi."bagai disambar petir, Singto mendengar itu. Singto langsung berlari mengejar Krist dimeja kasir. Mendahului urutan Krist. Krist hanya menggelengkan kepalanya.
"Krist dengar...kau tidak boleh menikah dengannya."ucap Singto.
"Itu bukan urusanmu."jawab Krist.
"Kalian tidak serasi. Yang pantas itu hanya aku."ucap Singto percaya diri. Petugas kasir yang mendengarnya setelah melirik, lalu tersenyum kecil.
"-_-"Krist hanya memasang muka datarnya.
"Aku bisa melihat jodohmu adalah aku."ucap Singto sembari memasukkan barang belanjaannya ke kantong belanjaan Krist.
"Apa yang kau masukkan?"tanya Krist kesal.
"Camilan sayang~untukmu...sudah jangan protes!!!cuma camilan saja juga."Singto membawakan barang belanjaan Krist yang sudah dihitung, tinggal 1kantong belanjaan lagi yang masih belum selesai dihitung.
"Dasar gila."gumam Krist.
"Ya. Aku tergila-gila karenamu."lagi-lagi petugas kasir tidak mampu menahan senyumnya.
Saat Krist selesai, Singto mengambil semua barang belanjaan Krist, ketika Krist sedang membayarkan barang belanjaannya.
"Aku lapar, Krist. Kita makan dulu."Singto jalan mendahului sembari membawa barang belanjaannya.
"Phi Sing...!tunggu!!"teriak Krist namun tak digubris oleh Singto.
"Kalian memang serasi. Su su na..."ucap petugas kasir itu saat memberikan kembalian Krist sambil tersenyum kepada pelanggannya. Krist yang tersipu malu tersenyum manis saat mendengarnya. Lalu pergi memberi salam pada petugas kasir itu.
Krist berlari mengikuti Singto yang sudah berjalan mendahului Krist. Masuk ke dalam Restauran Shabu shi. Memesankan menu shabu-shabu dengan porsi buffet.
"Phi...ini banyak sekali...kita cuma berdua..."Krist terkejut setelah duduk.
"Sudah...makan...aku tahu kau habis tidur seharian dan belum sarapan juga."jawab Singto. Singto tahu dengan pasti, saat ini Krist belum makan sedari pagi. Karena Singto tahu apabila Krist sudah sendiri.
Krist memilih untuk tidur lama, dari pada melakukan aktifitas atau hanya sekedar sarapan pagi. Karena Singto yang selalu mengingatkan Krist akan hal itu. Setelah mendengar itu Krist hanya tersenyum kecil, agar Singto tidak melihatnya, dengan menghela napas Krist makan yang sudah terlanjur dipesan itu.
"Aku serius Krist...aku bisa melihat jodohmu adalah aku...kau akan mempercayaiku nanti. Dan ingat...aku selalu ada untukmu..."ucap Singto memberikan daging yang sudah matang di piring Krist.
"Sudah...kau terlalu banyak bicara...makan saja..."Krist menyuapkan daging itu ke mulut Singto.
"Indirect Cups...."ucap Singto ketika Krist yang ingin merasakan minuman Singto. Tanpa permisi dari sang pemilik minuman. Membuat Krist tersipu malu.
"Kau selalu menggodaku..."ucap Singto. Membuat Krist kesal selalu mendengar rayuannya yang tiada henti.
...............
Setelah Singto membantu barang belanjaan Krist masuk ke dalam mobil. Singto yang menghampiri Krist di pintu kemudi.
"Krist...jangan lupa...aku selalu di sisi mu..."ucap Singto terlihat serius.
"ya. ya. ya....aku pulang dulu phi Sing...minggir!!!"Krist berucap kasar tetapi secara pelan-pelan menutup pintu mobilnya agar Singto tidak terluka. Singto merasakan itu.
..................................
Sore selepas Push kembali ke rumahnya. Godt yang mengatakan akan mengadakan party. Sepulang berbarengan dengan Godt dari Rumah sakit.
Untuk merayakan Party di rumah Godt menyambut kepulangan adiknya dan dirinya.

I hope you love me tooo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang