eps21

865 74 3
                                    

Godt yang overprotektif menarik Krist masuk ke dalam rumah. Punpun mengatakan pada Godt kalau dirinya mengundang Singto untuk ikut dalam party malam ini.
Godt langsung keluar hendak menyambut tamunya. Sekali lagi Godt dibuat terkejut melihat adik kesayangannya di dekati orang lain. Apalagi berpelukan di depannya.
Godt menarik Krist dengan paksa masuk kedalam rumahnya, lalu menutup pintu. Krist dengan sengaja menjulurkan lidahnya ke arah Singto.
"Kau itu...sudah phi bilang..."gumam Godt.
"Phi..."kakaknya Punpun bingung dengan keributan yang terjadi.
"Mana Singto, phi?"tanya Punpun.
"Kularang masuk. Kupergoki mereka lagi berpelukan diluar. Hampir saja!!!"sungut Godt.
"Phi!!!hentikan overprotektifmu dengan Kitt...kalau mereka pacaran...biarkan...dasar..."Punpun kesal berjalan ke arah pintu, membuka pintu, tidak mendengar protesan Krist.
"Bukan. Kami tidak pacaran."protes Krist.
Punpun membuka pintu depan melihat Singto berdiri di depan sepeda montornya,
"Sing...ayo masuk."ajak Punpun dari pintu masuk. Singto langsung menghampiri.
"Biarkan kakakku Godt. Dia dari dulu memang overprotektif pada adik-adiknya. Apalagi Kitty~..."gumam Punpun menarik lengan Singto untuk masuk ke dalam rumah.
...........
Saat Krist protes, Godt semakin tidak percaya...
"Kau masih bilang tidak berpacaran dengannya, tetapi selalu kupergoki berduaan."sindir Godt.
"Itu...itu..."lagi-lagi ada yang menambahi yang bikin kepala Krist menjadi pening.
"Apa!!!phi Kiiittt!!!sudah punya pacar!!!Who?!"Baifern datang menghampiri Krist lalu menglingkarkan tangannya erat di lengan Krist.
"Apa-apaan, kalian semua ini...bikin kepalaku sakit. Terserah kalian saja...aku capek.."Krist membanting tubuhnya di sofa.
Punpun meminta Singto duduk disamping Krist. Singto memberi salam pada Baifern, Namtan, Godt.
"Dia...phi Kiiitt...karena itu dari dulu kau tidak pernah pacaran....lebih cantikan aku..."goda Baifern menempelkan kepalanya di bahu Krist.
"Itu karena kau selalu menempel seperti ini padaku setiap hari. Semua teman-temanku baik cewek atau cowok mengira kita pacaran."sungut Krist menoyor kepala Baifern.
Punpun dan Namtan membawa Snack dan beberapa minuman. Singto membantu Punpun meletakkan semua itu di meja.
"Jadi kalian tidak pacaran?"tanya Singto
"Tentu saja tidak, fern selalu mengikuti Krist kemanapun Krist pergi."jawab Punpun.
"aish...nada-nada cemburu nich sebenarnya..."goda Namtan,
"Berapa hari kau di sini?"tanya Krist
"3day...I want to know why phi Kit ignore my message."Baifern mengerucutkan bibir manisnya.
"Kit kan tidak pengangguran seperti dulu lagi nong..."jawab Godt
"Let's play game..."Punpun bersemangat. Kali ini bukan main kartu tetapi game rich you. Godt dengan Namtan. Krist dengan Baifern. Punpun dengan Kong.
Setiap orang harus menjaga Prince masing-masing di belakang punggung yang menangkap Prince lawan adalah Prince itu sendiri.
Tugas sang pengawal hanya menjaga Prince masing-masing agar tidak tertangkap oleh Prince lawan, dan tidak menangkap Prince lawan.
Saat game dimulai Krist dan Singto saling menatap dan menyungging senyum mereka berdua, untuk sementara sepakat menjatuhkan Prince Namtan.
"Fern, Kak Nam..."Baifern langsung mengangguk tanda mengerti apa yang diinginkan Krist.
"Khun Punpun, Khun Nam..."Punpun pun juga mengangguk, semangatnya membara. Punpun sangat yakin bila bersekutu dengan Singto pasti menang.
"Hey...Kiiit...kau...phi Godt..mereka kerja sama mau menangkapku."Namtan mulai panik.
"Oho!!!kalian kerja sama rupanya.Ayo!!!mulai!!!"Godt tersenyum menantang Krist dan Singto.
Singto mengunci dari sisi kiri, sedangkan Krist mengunci dari sisi kanan. Tangan Godt yang panjang mampu menghadang Singto dan Krist.
Godt menghadang Singto dan Krist. Namtan lari. Baifern mencoba meraih dari samping kanan dengan tangan kanannya namun gagal. Punpun juga mencoba meraih Namtan dari sisi kiri, namun juga gagal.
Namtan berlari meninggalkan Godt, akhirnya dari sisi kanan dan kiri Punpun dan Baifern berlari menangkap Namtan yang tidak bisa berkutik di sudut ruang dapur sambil berjongkok dipeluk oleh Baifern dan Punpun, Singto dan Krist menahan tangan Godt bersamaan. Membuat Namtan tertawa namun ada rasa takut tertangkap.
Round 2...
Kini game ke dua. Tertinggal Team Singto dan Team Krist. Krist melingkarkan tangannya ke belakang dan Singto melapangkan tangannya agar bisa menghadang Krist.
"Fern terus pegang pinggangku dan jangan dilepaskan." perintah Krist.
"Begini phi..."Baifern dengan sengaja memeluk Krist erat dari belakang, membuat Namtan dan Godt tertawa terbahak-bahak.
Krist menghentak-hentakkan kakinya.
"Bentar..bentar...itu kaunya yang mau modus!!!begini..ingat!!!ingat!!!jangan dilepaskan!!!"perintah Krist melepaskan pelukan Baifern, lalu menoyor kepala baifern.
Namtan semakin tertawa terbahak-bahak.
"ya.ya.ya. modus itu..."teriak Namtan melihat dari sudut. Godt mendapat panggilan telephone darurat dari Rumah sakit. Jadi langsung melesat menuju Rumah sakit setelah gamenya selesai.
Krist kembali memposisikan pertahanannya.
Game dimulai...
Saat Singto langsung menyerang, Singto berjalan ke kiri lalu kekanan. Baifern bertahan di belakang sesuai perintah Krist.
"Fern, aku akan menangkap phi Singto dan menahannya. Kau menangkap Kak Pupu...dalam hitungan ke 3,2,1..."Krist memicingkan matanya lalu berlari menangkap Singto dan menahannya di sofa.
"Aaaaa..."teriak Punpun setelah menyadari rencana Adiknya, Krist. Baifern berlari mengejar Punpun.
"Krist...kau modus pada pacarmu...hahahaha"teriak Namtan.
"Benarkah?"Singto berusaha memberontak dalam lilitan Krist. Krist mengunci Singto di lantai, memeluk dari belakang sembari menarik dan mengunci tangan Singto ke belakang. Dan kakinya melilit di tubuh Singto.
"Jangan mikir yang bukan-bukan."ucap Krist kesal.
"Lalu kenapa Adik kecilmu mengeras seperti itu."Krist yang tersipu malu, terkena jebakan Singto yang menggodanya agar merengganggangkan lilitannya, dengan secepat kilat Singto membalikkan keadaan dengan mengunci Krist.
"Adik kecilku juga mengeras, kau bisa merasakannya kan?"bisik Singto di telinga Krist yang memerah. Singto semakin tersenyum menikmatinya.
Krist tidak berdaya karena tersipu malu. Dan merasakan gesekan gesekan itu di pantatnya bila Krist mencoba untuk memberontak dari lilitan Singto.
"Phi Kiiiittt...aku menangkap Kak pupu...Yach!!!kalian ngapain?!!"teriak Baifern kesal, capek-capek menangkap Punpun malah melihat phi kesayangannya terlihat seperti bercanda berdua, bermesraan dalam penglihatan Baifern.
"Aku dah bilang tadi...mereka berdua modus...hahahaha..."teriak Namtan. Punpun, Namtan dan Baifern berkumpul di sofa. Singto melepaskan lilitannya tersenyum bahagia. Krist merona, karena tersipu malu.
"Tidak...tidak...tidak...a..aku...mencoba membalikkan keadaan tetapi fern sudah menangkap kak Punpun."sanggah Krist terbata-bata.
Singto hanya terkapar di sofa mengumpulkan tenaganya kembali karena lelah. Namtan masih terbahak-bahak menunjuk Singto yang tak berdaya karena kelelahan.
Sembari melepas lelah, semua mendengarkan cerita kehidupan Baifern saat mereka berpisah dengan Baifern waktu kecil hingga dirinya kembali ke Bangkok, karena Krist yang mulai sibuk bekerja.
"Phi Kiiiittt~...sing for me...please~..."pinta Baifern.
Krist mengambil guitar kesayangannya. Memetik beberapa nada. Melantunkan beberapa lagu cinta. Singto tak melepaskan pandangannya pada Krist.
Begitu dengan Krist yang terpesona tatapan Singto yang dalam, menghayati lagunya. Krist sesekali melihat nadanya, namun yang dipandang Krist hanya Singto.
Dimata Baifern Krist dan Singto memang saling mencintai. Seolah terlihat bahagia. Langsung terpampang jauuuuhhh jarak dirinya dengan phi kesayangannya ini.

I hope you love me tooo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang