eps18

884 80 18
                                    

Krist bahagia melihat buket bunga yang di terimanya. Krist juga bahagia, diam-diam Singto merapikan filenya, membetulkan laporannya. Lalu permintaan maaf yang tulus darinya.
............
Peck sudah menunggu di kamar Singto. Singto yang terlihat bahagia terkejut melihat sesosok kakaknya yang sudah menunggui di rumah.
"Kau menipuku!!!Setan kecil!!!"Peck memiting leher Singto
"Tidak. Tanya saja Mae. Tadi Mae menanyakan kakak."sanggah Singto.
"Kau pasti mengerjai Krist!!!Awas kalau besuk dia sampai mengundurkan diri, tersangkanya adalah kamu!!!Kau apakan dia tadi?!!"tanya Peck tidak melepas kunciannya.
"Ahk.ahk.ahk. sakit kak...aku tidak ngapa-ngapain. Dia sendiri yang meminta turun dijalan."jawab Singto.
"Apa?! Kau turunkan dia dijalan!!!kau memang perlu diberi hukuman!!!"Singto dapat mengelak.
"Kakak tidak bisa menghukumku bila yang bersangkutan menerimanya."jawab Singto.
"Oho!!!kau bicara soal hukum."balas Peck.
"Kakak tanya orangnya kalau
tidak percaya."sanggah Singto.
"Krist minta diturunkan di tengah jalan, berterima kasih lalu kebetulan ada taxi lewat. Trus dia pulang. Ya sudahlah...memang...aku harus ngikutin dia dari belakang?... Tunggu...ide yang bagus tuh...ohh itu maksud kakak. Ok!!!aku ikutin dia dari belakang. Kalau itu mau kakak"jawab Singto melenggang ke arah kamar mandi.
.................
Saat Lunch Singto terkejut mendapati Krist dan kakaknya pergi ke Swiss selama 3hari.
Singto melihat ponselnya ragu...
"Aku harus bilang apa?"
"Hi...Krist..."
"Tidak...tidak...terlalu aneh..."
"Krist dimana kamu?!"
"Tidak..tidak..tidak..."
"Kau ke swiss gak bilang-bilang aku!!"
"Tidak..tidak..tidak..itu lebih aneh."
"Aahhk!!!"
.......................
"Boss gilanya kumat lagi...kapan aku bisa jadi sekretaris normal."Mild menggelengkan kepalanya.
"ehhh...aku ikutan gak normal donk...bukan...bukan..kapan...kapan...apa ya...au ahhh...gara-gara Boss!!!"gerutu Mild kembali dalam pekerjaannya.
.......................
3hari berlalu...
"Krist...karena masalah disini kita tidak banyak waktu luang menikmati keindahan negara ini. Kita pulang lusa saja ya?"pinta Peck.
"Tidak bisa phi Peck. Setelah kedatangan kita. Kita harus langsung ke Hotel Novotel. Kedatangan investor dari jepang. Dan jadwal phi Peck untuk menyambut mereka."Krist melihat agendanya. Peck merasa kecewa. Krist tertawa geli.
"Malam nanti kita hunting food di jalanan kaki lima sekalian menikmati pemandangan malam sebelum kita kembali, bagaimana?"Krist menepuk-nepuk bahu Peck. Lalu Krist kembali ke meja kerjanya.
Peck yang duduk disamping Krist. Mencoba untuk menggeser duduknya agar lebih dekat.
Krist masih fokus pada laptopnya. Peck menggeser lagi duduknya agar lebih dekat lagi. Kini Krist menengok kesamping dengan wajah penuh tanya.
Peck menggeser lagi duduknya, kini Peck sudah disamping Krist. Jarak keduanya sudah menipis. Peck menelan ludahnya, jantungnya berdetak kencang, mencoba mendekatkan wajahnya ke wajah Krist.
Tok tok tok
"Masuk."jawab Krist langsung menengok ke arah pintu. Peck menggeser sedikit tempat duduknya, mengambil map yang tergeletak diatas meja di depannya. Membolak-balik kertas yang ada di map itu.
"Tuan Perawat, anda diminta ke ruangan Mr. Joe. Dan ini data yang anda minta tadi, Tuan Perawat."sekretaris Carrie masuk lalu menghampiri Krist menyerahkan lagi 3map di meja.
Krist langsung berdiri.
"Baiklah. Terima kasih."sekretaris Carrie kembali ke meja kerjanya.
"Phi Peck...aku ke ruangan Mr. Joe dulu."Krist meminta izin pada Peck lalu berjalan menuju pintu, sembari tersenyum kecil meninggalkan Peck memanyunkan bibirnya.
................
Hari ke4 Krist dan Peck pagi ini sudah datang kembali ke Bangkok. Langsung menuju Kantor. Setelah itu ke Hotel Novotel seperti yang dijadwalkan sebelumnya menyambut investor dari jepang yang datang berkunjung ke Kota Bangkok.
Peck memberi salam pada Puim langsung masuk ke ruangannya.
"Puim...I miss you..."Krist memeluk Puim.
"I miss you...too...How Swiss?" tanya Puim.
"Beautifull...tetapi aku tidak punya waktu menikmatinya..."Krist memasang wajah sedihnya.
Lalu melihat meja desknya. Melihat Puim yang mengangkat bahunya.
"Pengagum rahasiamu..."jawab Puim kembali ke pekerjaannya.

Welcome back...habis ini pasti kau sibuk lagi setidaknya sarapanlah dengan ini...
                                     From: S.P

Krist tersenyum manis. Duduk di meja kerjanya. Mengambil buku diarynya. Saat membuka buku itu terlihat note sebelumnya lalu menaruh note ke 2 di halaman berikutnya.

Thank you 'Morning Sweet' from Mr. S.P >^^~

Di meja desk Krist sudah ada 1bungkus roti sandwich dan pinkymilk. Krist membuka bungkus itu.
"Sepertinya enak..."goda Puim.
Krist menelangkup roti dan pinkymilknya di dada dan sembari mengunyah gigitanya tadi. Menggelengkan kepalanya.
"Iya...iya...iya...aku tidak meminta pemberian special dari si pengagum rahasia. Special sekali..."goda Puim.
"Aku masih penasaran siapa. Phi sha atau phi Steven ya??!aku cuma yakin 2kandidat itu. Hahaha..."goda Puim lagi. Krist hanya tersipu malu.
Singto datang menghampiri meja desk.
"Kakakku diruangannya?"tanya Singto sembari melirik Krist, melihat Krist makan pemberiannya. Membuat Krist tersedak.
"Uhuk..uhuk..uhuk..."Krist terbatuk-batuk. Puim panik mengambil air mineral. Singto mengucapkan sesuatu dengan bibirnya namun lirih...
"Welcome back...I miss...to teasy you..."Singto tersenyum bahagia, saat Puim kembali membawa air mineral. Krist masih terbatuk-batuk karena bisikan Singto barusan.
"Minum krist...pelan-pelan...minum...tarik napas...minum...tarik napas..."Puim panik.
"Makanya kalau makan pelan-pelan...aku gak minta.."omel Puim yang panik melihat Krist mengatur napasnya.

I hope you love me tooo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang