#AUTHOR POV #
BMW hitam milik Jovian sudah terpakir rapi didepan sebuah bridal boutique.Laku-laki itu tampak antusias dengan langkah besarnya memasuki butik, berbeda dengan perempuan dibelakang nya yang dengan lambat melangkahkan kakinya mengekor laki-laki didepannya.# MIKA POV #
Aroma pinus begitu kuat tercium saat aku membuka pintu butik bergaya minimalist ini. Ada begitu banyak gantunngan gaun putih berpendar terkena pantuln sinar matahari melalui jendela besar ditengah butik. Beberapa diantaranya juga dipasang di mannequin yang membuat gaun gaun itu terlihat begitu elegan dan indah.lambat-lambat aku mengikuti pemuda didepan ku mengitari ruangan ini. Sampai seorang wanita akhir tiga puluhan menyambut kami dengan ramah. " ah .. tuan Dimitri, anda sudah datang .." ucapnya lemah lembut. " selamat datang Ny. Dimitri.." wanita itu ganti tersenyum padaku. " panggil saja Mika, aku belum menikah dengan nya ..." ucapku datar, membuat wanita itu memberikan ekspresi ragu. " mari saya antar.. saya sudah menyiapkan gaun-gaun terbaik dari butik ini untuk dicoba calon istri anda.." dia memberikan kami isyarat untuk mengikutinya. Aku melihat Jovian mulai melangkahkan kaki perlahan, menuju tempat yang dibicarakan si wanita, sedang aku malah berbalik dan mengambil arah berbeda dari mereka.Aku memandang sekeliling, memberikan sentuhan kecil kepada gaun-gaun yang digantung disekitarku, sekedar untuk mengecek harga nya. Mataku membeliak melihat jumlah digit yang berjajar rapi dalam pricetag nya. gaun gaun ini memiliki delapan digit angka disetiap label harga nya , gila siapa yang mau menghabiskan puluhan juta hanya untuk sebuah kain yang kau gunakan untuk menutup tubuh mu tidak sampai sehari ? Aku bahkan butuh lebih dari empat bulan dengan gajiku untuk membeli salah satu gaun disini. "mikh..." suara bariton itu membuyarkan lamunanku. " kau harus mencobanya ..." dia berbicara dengan nada lembut yang bisa saja menghancurkan pagar tinggi yang kubangun susah payah darinya. " aku malas.." jawabku datar. Aku melihat dia menghembuskan nafas kasar sebelum kembali bicara. " baiklah.. atau kau mau lihat-lihat dulu mungkin? kita punya banyak waktu untuk itu.." ucapnya masih dengan nada lembut yang dia coba pertahankan. Aku menggeleng. " pilih saja.. ambil saja yang menurutmu bagus, aku akan memakainya , lagi pula kau yang sangat ingin menikah bukan ? kau saja yang pilih, kalau udah selesai kita pulang." Aku berbicara dengan nada dingin sambil mengambil tempat duduk diujung ruangan dan memainkan handphoneku." jangan menguji kesabaranku mikhaela agatha.." suaranya sudah berubah dingin begitu ia berdiri didepanku. tatapanya menakutkan dan membuatku salah tingkah seketika. " kalau kau tidak mau mencoba gaun nya, baiklah.. kita pulang sekarang...! tapi kau yang harus menjelaskan ke mom dan ayahmu tentang ini" ucapnya datar dan dingin, membuatku membeku ditempatku.
# JOVIAN POV #
apa yang sebenarnya diinginkan gadis ini ? membuatku kesal ? fix kau berhasil mikh !. Aku membuang nafas kasar begitu sampai didalam mobil. Gadis ini sungguh menyebalkan tapi menggemaskan. Semakin dia marah , membuatku semakin ingin menggodanya. Dan mikh ? apa kau tidak menyangka kalau aku akan menggunakan ayahmu lagi sebagai senjata supaya kau mau mencoba gaun gaun itu ? let's play a game honey, a game called , "you have no choice" . Dan benar saja beberapa detik kemudian sebuah pesan tertera di layar ponselku.
From : Beloved❤Wifey to be
To : Me
Chat : Masuklah... orang nya mau kau meberikan pendapatmu tentang gaun nya!Aku tersenyum sendiri membaca pesan teks dari nya. Rencanaku berhasil. Om Dimas memang senjata paling ampuh. Batinku. Aku membalas pesan nya sebelum aku kembali masuk kedalam butik.
From : Me
To : Beloved❤Wifey to be
Chat : ay.. ay.. Mrs. Mikhaela Jovian Dimitri... to be.Aku yakin, dia pasti sekarang sedang menatap ponselnya dengan mata besarnya. Aku tersenyum geli membayangkan ekspresi lucu gadis itu saat sedang kesal.Aku berjalan lambat-lambat kearah pass room dan mengambil tempat duduk tepat didepan sebuah kamar ganti dengan gorden besar bewarna pink pucat. Saat gorden ditarik dan perlahan terbuka , Aku terkesiap, tak mampu berkata. Pandangan didepan, membuat kedua kelopak mataku tidak bisa digerakkan aku tidak berkedip. Dan itu terjadi beberapa kali setiap gadis ini mengganti baju pengantin ditubuhnya.dia sangat cantik.. benar benar cantik !
# MIKA POV #
" Kenapa kau tidak bisa putuskan mana gaun yang kau sukai...?" pemuda disampingku memecah keheningan diantara kami sembari memacu mobilnya mengarungi jalanan kota. " karena semua gaunnya cantik aku bingung..." jawabku asal. " kau sendiri tidak bisa memutuskan gaun mana yang harus kupakai.." aku balik bertanya. " Karena kau terlihat sangat cantik dengan semua gaun itu.." ucapnya menggantung, membuat aku seketika menoleh kearahnya dengan tatapan jijik yang kubuat-buat. " hell... bastard..!" gumamku yang lebih menyerupai bisikan. Aku membuang muka ke arah lain, berusaha menyembunyikan rona merah yang tiba tiba menyebar di wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO (COMPLETED )
Любовные романыPernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman yang setia dan selalu ada , kehidupan gadis normal yang tidak begitu mencuri perhatian, dan.. sahab...