THE CEO 25 - - - KYLE - - -

4.4K 137 2
                                    

# JOVIAN POV #

Aku membaca pesan singkat di ponselku dan membalasnya dengan cepat.

From : My Beloved Wife ❤To: MeChat : Aku minta ijin , mau pergi dengan Gia dan Citra untuk berbelanja..ke mall dekat rumah!---

From : Me
To: My Beloved Wife ❤
Chat : Sure, honey ada beberapa titanium card di laci kamarku, kau bisa memakainya..
---
From : My Beloved Wife ❤
To: Me
Chat : aku pasti akan menghabiskan uangmu Mr. Dimtri, kau harus membayar atas apa yang kau lakukan tadi !
---
Aku tertawa begitu membaca balasan dari nya, gadis ini, benar-benar !
---
From : Me
To: My Beloved Wife ❤
Chat : Pastikan kau bisa menghabiskan semua angka nol didalam setiap kartu nya, aku akan senang !
dan ya... passwordnya adalah tanggal ulang tahunmu.
---
Belum pernah aku merasa tertarik untuk membalas pesan singkat seseorang seperti ini.

# MIKA POV #

Aku mencari kartu-kartu yang dimaksud Jovian di laci kamarnya, aku menemukan sebuah dompet kartu kecil berwarna pink muda dengan jajaran kartu di dalam nya, ada beberapa kartu berwarna gold dan hitam di setiap kantung nya, aku akan benar-benar menguras uangmu dasar brengsek! runtukku dalam hati.

Aku mencari kartu-kartu yang dimaksud Jovian di laci kamarnya, aku menemukan sebuah dompet kartu kecil berwarna pink muda dengan jajaran kartu di dalam nya, ada beberapa kartu berwarna gold dan hitam di setiap kantung nya, aku akan benar-benar men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gia dan citra membeli begitu banyak pasang sepatu dan pakaian baru sesuai permintaanku, aku bahkan membelikan mereka masing-masing jam tangan baru, aku bahkan menghabiskan sekitar lima belas juta untuk membelanjakan kedua temanku ini.you deserve that bastard! ucapku dalam hati.
sebelum kami pulang aku memutuskan mengecek saldo dari kartu yang baru saja kugunakan.
Mataku membeliak begitu melihat angka nol di saldo itu masih berjajar rapi delapan digit, aku mengecek beberapa kartu lain nya, dan hasil nya sama, kartu-kartu ini berisi saldo ratusan juta masing-masing.
Aku mengerjap beberapa kali dan memastikan ini bukan mimpi, astaga lima belas juta yang kuhabiskan bukan lah apa apa bagi pria brengsek ini. damn! aku gagal mengerjainya.

Aku menyuruh Gia dan Citra pulang dengan taksi, karena Jovian mengirimiku pesan singkat bahwa dia akan menjemputku. Aku melihat mobil Jovian memasuki lobby mall, aku segera menuju kesana.
Baru saja aku berjalan beberapa langkah ketika detik berikutnya , brukkk aku merasakan sesuatu menghantam tubuhku dengan kuat dan detik berikutnya, aku sudah tidak sadarkan diri.

Mikh... bangun..demi Tuhan, bangunlah... bangun.. Mikh... samar samar aku mendengar suara Jovian yang terus menyerukan namaku, tapi aku terlalu lemah untuk membuka kedua kelopak mataku, aku kembali terlelap.

# JOVIAN POV #

" Aku tidak mau tahu, TEMUKAN SECEPATNYA, ATAU KALIAN SEMUA YANG AKAN MENERIMA AKIBATNYA..!" Aku menekan setiap kalimat yang baru saja keluar dari mulutku, dan mengepalkan sebelah tanganku.
Aku menghela nafas kasar sebelum duduk di samping ranjang Mika yang sedang terbaring idak sadarkan diri.
" Aku akan menemukan pelaku nya mikh, pasti.. siapapun yang menabrakmu, dia pasti akan mendapat hukumannya dariku.." ucapku lirih sembari membuat sentuhan sentuhan kecil diwajahnya yang terlelap.
Sudah dua hari sejak kejadian tabrak lari itu Mika masih belum sadar juga, Dokter mengatakan bahwa mungkin syaraf-syaraf di tubuhnya mengalami syok, apalagi gadis itu sempat kehilangan cukup banyak darah dan mengalami memar yang cukup parah di bagian kepala dan lengan yang terbentur aspal.
Aku , ibu dan mom menjaga nya secara bergantian. Mom selalu datang saat pagi, sedang ibunya datang dari siang menjelang sore, aku mendapat giliran jaga setiap malam hingga pagi.
" mikh.. ayolah bangun ... sampai kapan kau akan terus menyiksaku begini..." aku meletakkan telapak tangannya diwajahku, dan menikmatinya, memberikan kecupan kecupan kecil di jemarinya.
" bangunlah... please.. I can't live without you.." ucapku lirih.
" damn.. kenapa kau selalu menggangguku bastard.." aku mendengar suara parau seseorang yang menyerupai bisikan, aku mendongak dan melihat Mika sudah membuka matanya.

# MIKA POV #

Aku merasakan pusing saat pertama kali mencoba untuk terjaga, aku mengerjapkan mataku berkali-kali begitu merasa seseorang sedang meciumi tanganku. " damn.. kenapa kau selalu menggangguku bastard.." itu yang pertama kali keluar dari mulutku begitu aku tersadar.
Aku melirik sekitar, damn, dimana aku ? ruangan ini tidak tampak seperti kamarku, apa aku dirumah sakit ? ruangan ini berbau seperti obat-obatan ? itu yang pertama terlintas ketika aku terbangun.
Aku melihat raut wajah laki-laki di depanku tampak begitu khawatir. " akan kupanggilkan dokter.." ucapnya lirih.
Aku merebahkan punggungku diatas tumpukan bantal yang dijajar rapi oleh Jovia, selesai dokter memeriksa keadaanku.
" kau baik-baik saja ?" ucapnya, ada nada khawatir dalam suaranya. Aku mengangguk pelan meyankinkan laki-laki di sampingku ini. " baiklah, kau sudah baikan, tapi aku tidak.." ucapnya sedetik kemudian sudah berbaring disebelahku dan memeluk perutku. "Jov.. ap yang.." Jovian semakin mengeratkanpelukan nya disela kalimatku. " aku tidak tidur beberapa hari ini, biarkan aku tidur sekarang..." ucapnya lirih. " kau mengganggu pasien Tuan Jovian dimitri.." desisku.
Jovian mendongak menatapku. Dia mendekatkan wajahnya, hingga jarak kami hanya beberapa centi, baru saja dia akan mndaratkan bibirnya kepadaku ketika suara handphone nya menghentikan aksinya.
" halo.." Jovian mengangkat panggilan itu tidak sabar. " Apaa ... Kyle ???? temukan dia secepatnya, atau aku akan menghajar kalian semua.." desisnya sebelum menutup panggilan. Matanya menggelap. Dia membanting telepon nya keatas sofa disebelah ranjang tidurku, dan kembali duduk disampingku. Aku tidak tahu harus bertanya atau tidak , " aku sudah baik-baik saja.." ucapku ragu-ragu. Jovian menoleh kearahku dan merubah tatapan dingin membunuhnya dengan padangan hangat. Dia tersenyum dan kembali merebahkan tubuhnya , aku membiarkan lengan kokohnya memeluk pinggangku sepeti tadi.
ada apa sebenarnya ? kenapa dia menyebut nama kyle? dan kenapa dia terlihat sangat marah ? jangan... jangan yang melakukan tabrak lari itu ....? astaga tidak mungkin bukan ?

THE CEO (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang