# MIKA POV #
Aku datang seperti biasa ke kantor, dan mengerjakan tugas seperti biasa pula, tidak ada yang spesial hari ini, aku mengenakan blouse berenda abu muda dengan span pendek abu tua dan heels sembilan centi sebagai pelengkap penampilanku. " pagi mikh.." Mr. Jo tampak casual pagi ini, aku mengamati penampilan nya sekilas. " pagi sir.." ucapku formal. " ah.. ini dikantor, kau boleh memanggilku begitu, tapi ingat.. kalau aku mendengar kata itu diluar kantor, kau pasti masih ingat hukuman apa yang akan aku berikan padamu, aku akan dengan sukarela memberikanya mikh " ucapnya dengan nada yang menggoda. Aku refleks menutup bibirku dengan kedua tanganku sontak membuat dia tertawa geli melihat tingkahku sebelum masuk keruangan nya. dasar laki-laki gila , batinku.Aku buru-buru menjawab panggilan begitu mendengar telepon diatas mejaku berdering. " ada apa sir ?" aku bertanya pada suara diseberang. " mikh.. aku aka pergi aku ada urusan, nanti jam enam tepat tolong datang ke night resto, ada yag ingin kubicarakan padamu. " suaranya terdengar begitu meyakinkan. " dan satu lagi.. pakailah sesuatu yang cantik.." imbuhnya sebelum menutup sambungan telepon. damn.. apa lagi ini ?
NIGHT RESTO, 6PMAku mengedarkan pandangan ke sekitar resto yang tampak begitu sepi, ketika seorang pelayan menghampiriku. " selamat malam , anda nona agatha ? " laki-laki tiga puluhan itu tersenyum ramah padaku. aku mengangguk sekilas, menjawab pertanyaannya tadi.
" mari saya antar.." dia kembali tersenyum sebelum mengisyaratkanku mengikuti langkah nya.
Dia mengantarku ke bagian belakang resto, ada sebuah tempat seperti kebun kaca yang luas disana dihiasi temaram cahaya lilin dibeberapa sudut serta pendar lampu lampu kecil yang menggantung di atas langit langit ruangan. Aku menangkap sebuah sosok yang sangat aku kenali duduk dengan senyum termanisnya di tengah ruangan.Mr. Jo , siapa lagi ?. Laki-laki itu selalu terlihat tampan luarbiasa dengan setelan jas nya.
Aku berjalan lambat kearahnya dan berusaha menebak apa yang sedang direncanakan laki-laki itu.# JOVIAN POV #
Aku melihat Mikha masuk dan mulai berjalan ke arahku , Gadis itu mengenakan dress lengan panjang merah diatas lutut, membuat penampilanya begitu dewasa dan elegan.demi tuhan ! kalau saja aku tidak mengingat dimana kami saat ini, aku pasti sudah berlari kerahnya dan memeluknya, aku tidak ingin gadis ini dimiliki siapapun selain diriku.
# MIKA POV #
" selamat malam si.." aku memotong kalimatku sendiri dan mengkoreksinya " jo.." .
Aku melihat dia tersenyum begitu mendengar aku mengkoreksi panggilanku padanya.
" mikh.. kau sangat cantik.." ucapnya dengan suara bariton yang terdengar begitu memabukkan. " ada apa, kenapa menyuruhku kemari.." ucapku , berusaha memperdengarkan nada datar. " aku hanya ingin makan malam denganmu mikh, " dia berbicara dengan ekpresi yang sangat tidak kusukai, ekspresi tampan memikat yang tidak akan membuat siapapun tahan melihatnya.
" maaf jo, kalau tidak ada yang penting aku akan pergi.." Aku meraih tas ku dan segera berdiri ketika kalimatnya menghentikanku seketika. " hari ini ulang tahunku, mikh.." suaranya berubah sendu. Aku mengentikan langkahku dan melihat ke arahnya. mengamati setiap ekspresi yang dibuatnya. " aku hanya ingin merayakan ulang tahunku dengan seseorang.." ia memulai dengan nada getir dalam suaranya. "sejak kecil, mom dan dad selalu sibuk dengan bisnis mereka masing-masing, mereka hanya bisa meninggalkanku sendiri di mansion bersama beberapa pembantu, setiap ulang tahun hanya kado-kado besar dan kue ulang tahun yang bisa menjadi temanku, tidak ada satupun keluarga. hari ini, karena aku pikir kau adalah orang terdekatku, aku pikir aku akan bisa merayakan nya denganmu.. tapi.." dia mengantungkan kalimatnya. membuat aku kembali duduk dihadapanya. " selamat ulang tahun Jo, happy birthday .." ucapku nyaris tak terdengar disusul garis senyum yang mulai terbentuk di kedua sudut bibirnya.
Kami menghabiskan malam ini dengan menyenangkan, bercerita pengalaman paling menyebalkan satu sama lain, melihatnya meniup lilin dan memotong kue.Aku melihat cukup banyak sisi pemuda dihadapanku, terkadang dia bsa terlihat sangat kasar, mengintimidasi, menyebalkan, seksi, tapi dibalik itu semua,dia juga orang yang biasa yang bisa merasa kesepian. ini cukup indah batinku. seandainya saja dia tidak menjadikan malam ini hanya salah satu cara nya untuk memenangkan aku sebagai bahan taruhan, maka malam ini akan benar-benar sempurna.# JOVIAN POV #
Tanpa sadar aku terus mengamati saat gadis itu tersenyum atau tertawa karena lelucon atau ceritaku. Ada desir aneh setiap aku melihat tawanya. aku merasa hangat dan nyaman. aku merasa seolah aku tidak ingin bangun jika ini mimpi. Perasaan macam apa ini ? Mikha agatha ? apa aku sudah jatuh pada permainan yang kuciptakan sendiri ? apa aku sudah benar-benar jatuh cinta padamu ?
# AUTHOR POV#
Jovian menghentikan mobil tepat didepan rumah mikha. Dia buru-buru turun dan membukakan pintu disamping kemudi begitu selesai mematikan mesin mobilnya. " mikh, thanks.." ucapnya sembari menemani mika berjalan ke pintu rumahnya. Gadis di depannya hanya mengangguk sekilas sambil menyunggingkan senyum termanisnya. Senyum yang sedari tadi membuat pria didepanya harus menahan segala hasrat yang terus berteriak liar dalam dirinya. Tanpa sadar tatapan Jovian hanya terpaku pada bibir ranum gadis didepan nya, dengan sesekali dia tampak berfikir dan akan mengutarakan sesuatu tapi diurungkan nya. " ada apa jo ..?" gadis itu balik bertanya begitu menyadari perubahan sikap dan ekspresi Jovian. " mikh.. mm aku.." Laki-laki itu terdengar begitu gugup. " mikh .. ini ulang tahun aku apa boleh aku.. minta sesuatu sebagai hadiah darimu ?" ragu-ragu dia menyuarakan isi pikiran yang ditahan sedari tadi. Bingung itulah reaksi Mika saat ini, " katakan saj..." baru saja gadis itu akan berbicara ketia bibir Jovian sudah membungkam bibirnya. Mika terkejut , serangan yang tiba tiba membuat dirinya bergidik tak kentara. Jovian menciumnya dengan lembut , membuat dia seolah tersengat listrik dan perut mikha seolah dibanjiri ribuan kupu kupu saat ini, entah apa yang merasukinya, bukanya menolak, dis justru menutup kedua kelopak matanya dan menggantungkan kedua tangannya pada kemeja di bagian pinggang pria didepanya. Jovian sedikit terkejut melihat reaksi mika. Apa yang baru saja dilakukan gadis itu membuatnya meraik tengkuk mika dan semakim memperdalam ciumannya. Tanpa sadar, mereka saling membalas ciuman satu sama lain.
# JOVIAN POV #
Aku tidak akan bisa tidur malam ini, membayangkan apa yang aku dan mikha baru saja lakukan di depan rumahnya membuat wajahku terasa panas.Bukan karena aku tidak pernah berciuman sebelumnya, tentu saja aku sudah terlalu sering melakukanya, tapi dengan mikha ? semua terasa berbeda, tidak ada yang semanis dia atau bibirnya, yang membuat aku rindu untuk terus menciumnya. kami berciuman ! iya kami, kali ini bukan hanya aku tapi kami. Aku tersenyum dan membenamkan wajahku pada bantal besar diatas kasurku dan terus mengingat kejadian tadi. aku rasa aku benar-benar telah jatuh cinta padanya.
# MIKA POV #
Apa yang barusan aku lakukan ? Aku buru-buru merebahka diriku diatas kasur dengan kasar. dan mengingat kejadian tadi. kami berciuman , kali ini bukan hanya dia yang menciumku, tapi kami benar-benar berciuman.
Aku tidak tahu apa yang sedang merasukiku saat itu, sehingga aku membalas setiap perbuatan nya bukan melah menampar atau mendorongnya, kemudian samar-samar aku mendengar sebuah kalimat dari dalam fikiranku, kau telah jatuh cinta padanya mikh, dan itu bukan hal yang baik.
" aku akan mengakhirinya dengan benar, harus " , ucapku sebelum terlelap
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO (COMPLETED )
RomancePernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman yang setia dan selalu ada , kehidupan gadis normal yang tidak begitu mencuri perhatian, dan.. sahab...