# MIKA POV #
Aku membuat langkah lambat lambat menuju ruang kerjaku. Aku menghela nafas kasar sebelum memberanikan diri membuka pintu ruangan. Aku melihat laki-laki itu sudah berdiri di dekat meja kerjaku, siapa lagi kalau bukan Jovian Oliver Dimitri. Aku membuang semua ke khawatiran ku dan menyunggingkan senyum manisku untuk nya, " morning sir, " ucapku basa basi sembari meletakkan totte bagku diatas meja. " morning.." suara bariton nya lagi-lagi menghanyutkan ku. Jovian mendekat kerahku, menghapus jarak diantara kami dan mendaratkan ciuman singkat nya di atas pucuk kepalau, aku memejamkan mataku sesaat sebelum " let's finish the game " membiarkan kalimat itu terucap dari dalam hatiku. Jovian menghentikan mobilnya tepat didepan rumahku, aku membiarkan dia mengantarku pulang selama beberapa hari ini. " thanks.." ucapku datar sebelum masuk. Tapi pria itu buru buru menyambar langkahku. " Mikh.. aku ingin bertanya apa kita .. kita sekarang kita .. berp " aku memotong kalimatnya " Selamat malam Jo, " ucapku sebelum berbalik dan menutup pintu rumahku.Aku merebahkan diriku diatas kasur , dan memaksakan kelopak mataku untuk terpejam , tapi sangat sulit.Buru buru aku meraih ponselku dan mengirimkan pesan pada seseorang. Aku mendesah sebelum akhirnya aku kembali memaksakan diriku untuk tidur.# JOVIAN POV # Aku membuka isi pesan di ponselku begitu sampai tiba dirumah. Aku membaca kata demi kata di dalam layar itu berulang kali." SAMPAI KETEMU BESOK DI , CASH RESTO JO.. AKU AKAN MENUNGGUMU, JAM 6 TEPAT, KAU AKAN DAPATKAN JAWABAN DARI PERTANYAAN MU TADI :) " Aku mengerjap beberapa kali, memastikan bahwa pesan ini benar benar dikirim dari nomor ponsel mika. Tanpa sadar aku tersenyum dan terus memandangi isi pesan itu berulang kali.Cash Resto memang selalu ramai di hari weekend, apalagi ini sabtu malam minggu. Aku mengedarkan pandanganku kesegala penjuru arah, mencari sosok yang kukenal. sampai akhirnya mataku menangkap seorang gadis yang sedang duduk memandangi hiruk pikuk kota surabaya dari jendela di samping nya, gadis itu terlihat cantik dengan dress nude yang dikenakan, serta rambutnya yang dicepol tinggi keatas menambah kesan imut dan menggemaskan.
Aku tersenyum sebelum berjalan kearahnya.
# MIKA POV #
Seseorang berdeham untuk membuyarkan lamunanku, aku tersenyum kearahnya. " kau sudah datang ?" ucapku lembut. dia hanya membalas dengan senyum nya." mau pesan sesuatu ?" aku menyodorkan buku menu padanya. dia mengangguk, membuka buku menu dihadapannya dan menutupnya kembali. " aku lebih senang mendengar jawabanmu dulu seperti nya dibanding mengurusi makanan " ucapnya antusias.Aku hanya mengangguk kecil. Aku menghela napas kuat dan mengumpulkan semua keberanianku. Aku menggerakkan tangan kananku meraih jemarinya yang terulur dihadapanku " Jovian Oliver Dimitri, aku rasa.. aku mencintaimu.." aku memulai kalimatku tanpa rasa ragu, " tidak.. bukan aku rasa memang benar aku menyukaimu, aku sudah jatuh cinta padamu.." aku mengkoreksi kalimat yang pertama kali kuucapkan. Aku melihat mata pria itu berbinar tak percaya " Mikh.." dia mencoba mengatakan sesuatu tapi aku buru-buru memotong nya " aku belum selesai, " aku melanjutkan. " aku berterimakasih karena telah membuatku sadar perbedaan apa itu cinta dan apa itu rasa sayang, karena mu aku jadi tahu perasaanku ke kak Abhi hanyalah rasa sayang adik ke pada seorang kakak, atau teman pada teman lain nya, tapi apapun yang kurasakan padamu itu berbeda, aku memang benar mencintaimu, bukan hanya itu.. kau juga mengajarkanku tentang rasa sakit untuk yang pertama kali nya dalam hidupku, rasa sakit yang tidak akan pernah mau aku lupakan " aku melihat perubahan ekspresi dalam wajahnya. "Bukankah kau senang sekarang , Tuan Jovian Oliver dimitri ? CEO paling diinginkan di seantero negeri ? " aku mengajukan pertanyaan dengan nada sarkas membuat dia semakin mengerutkan dahi tidak memahami setiap kalimat yang telah kusampaikan. " kau pasti senang karena telah memenangkan taruhan dengan membuatku jatuh cinta padamu! Kau bisa mengatakan pada temanmu kalau kau benar benar memenangkan taruhan ini, Mr. Dimitri, dan pastikan dia membayar mu dengan benar untuk semua ini, aku benar benar berterimakasih atas pelajaran berharga yang kuterima darimu, dimana semua laki-laki sepertimu tidak akan bisa benar benar tulus dengan siapapun, terimakasih karena mengajarkanku untuk tidak mudah jatuh cinta pada siapapun, atau mungkin aku bahkan tidak akan pernah bisa jatuh cinta dengan mudah lagi setelah ini " aku tertawa skeptis. "Anda akan menerima surat resign saya besok pagi, dan satu lagi Mr. Dimitri anda tidak perlu khawatir, kelak kalau kita bertemu entah dimana pun itu, aku tidak akan berlaku seolah aku mengenali anda, karena aku sangat.. membenci.. anda , goodbye mr.dimitri" aku mengahiri kalimatkau dengan suara parau menahan bulir airmata agar tidak jatuh. Aku meninggalkan laki-laki yang masih mematung tidak percaya ditempatnya.
# AUTHOR POV #
Jovian menatap nanar gadis yang tampak berbicara dengan tegas di depan nya. Dia tahu wanita itu berusaha menahan air mata nya sedari tadi.
Dia bahkan tidak bisa menghentikan langkah gadis itu pergi.Dia mengeluarkan kotak bludru hitam kecil berlogo Tiffany & Co. dari sakunya dan menatap sebuah benda berbentuk lingkaran kecil dengan permata mengkilat di bagian tengahnya cukup lama, tanpa sadar dia menjatuhkan cairan bening dari pelupuk matanya. Sepertinya dia telah terjebak dalam permainan yang dibuatnya sendiri.
#MIKA POV#
Aku membiarkan mataku basah dan terus mengeluarkan cairan bening yang semakin tak kuasa kutahan sedari tadi. "Goodbye jovian" ucapku lirih melirik bayangan laki laki itu sekilas dari luar resto sebelum aku memutuskan pergi meninggalkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO (COMPLETED )
RomansaPernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman yang setia dan selalu ada , kehidupan gadis normal yang tidak begitu mencuri perhatian, dan.. sahab...