THE CEO 31 - - - WORKING..! - - -

4.5K 131 0
                                    

# JOVIAN POV #

Aku merasakan beberapa bagian kulitku terasa hangat terkena sinar matahari pagi yang masuk melalui celah celah ruangan. Aku mengerjap dan mulai meyesuaikan diri. Dengan lemah aku meraba bagian disamping tempatku tidur tapi aku tak menemukan siapa pun disana.Aku mengingat semua yang terjadi semalam dan memastikan itu bukanlah sebuah mimpi.Mengingat Mika yang begitu polos dibawah kendaliku membuatku gurat merah diwajahku tumbuh, aku membenamkan wajahku kedalam tumpukan bantal memastikan tidak ada yang tahu aku sedang senyum-senyum sendiri saat ini.Gadis itu benar-benar menjaga apa yang sangat berarti bagi semua perempuan, tidak seperti kebanyakan perempuan milenial saat ini.Oh.. God.. bagaimana bisa aku begitu beruntung memiliki Mika sebagai istriku?Mika ...oh astaga dimana dia saat ini ? batinku.Aku buru-buru berlari kecil kekamarnya begitu aku menyadari gadis itu tak lagi disampingku.

# MIKA POV #

Aku baru saja menyelesaikan ritual mandiku dan menatap cermin riasku dengan kesal, ketika menyadari ada beberapa bekas merah kehitaman disekitar leher dan lenganku." hell yeah.. si bastard itu.., apa yang akan kulakukan dengan bekas-bekas ini.." runtukku kesal berusaha menutupinya dengan concealer yang kumiliki.Baru saja aku akan melepas bathrobeku dan menggantinya dengan kaos lengan panjang yang sudah kuletakkan diatas tempat tidur, ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamarku dan masuk begitu saja. " Hi mikh... " ucapnya sambil bersedekap dan bersandar didepan lemari pakaian ku. Aku terkejut! bukan karena kedatangan nya yang tiba tiba, tapi karena dia bahkan tidak mengenakan apapun saat ini. " DAMNN YOU BASTARD...!!! WHAT THE HELL ARE YOU....!!!??" teriakanku terhenti begitu mendapatkan pemandangan yang luar biasa mengejutkan pagi ini. " Jovian... dimana pakaianmu...!!!" pekikku masih menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku. Alih-alih kembali ke kamarnya, Jovian malah berbaring diatas ranjangku. " ayolah mikh... kenapa kau kembali pagi-pagi sekali ke kamarmu..? aku tidak bisa melihat wajah cantikmu saat aku terbangun.." Jovian menekan setiap kata dalam kalimatnya.Aku melepas lilitan handuk dikepalaku dan melemparnya tepat kearah laki-laki yang sedang menertawakan reaksiku. " tutup cepattt..!" ucapku kesal." astaga mikh... bukankah kau sudah melihat semuanya semalam ..? kenapa kau harus berpura-pura ketakutan sekarang...?" ucapnya dengan nada geli yang berusaha ditahan.Aku menyingkirkan kedua telapak tanganku, dan menatapnya tajam.tapi, benar juga yang baru saja dikatakan. Kalimatnya membuatku salah tingkah. Aku hanya bisa menghela nafas kasar sebelum berjalan ke dapur dan meninggalkan nya.damn, dia membuatku benar-benar gila !

# AUTHOR POV #

Mika bergerak kesana kemari mencoba mencari sesuatu untuk dimasak, tetapi gadis itu tidak menemukan apapun.
"damn.. kita kehabisan bahan makanan.." gadis itu tampak megamati isi kulkas yang terlihat lengang . Dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dan melihat Jovian masih tertidur pulas diatas ranjang nya.
Mika hanya mengabaikan nya, gadis itu mengambil sebuah sweater abu abu dan celana olah raga super pendek navy yang buru-buru dikenakannya di kamar mandi.
" kenapa kau harus mandi duluan mikh..?" Mika terkesiap begitu merasakan pelukan di pinggang nya saat dia sedang mengoleskan krim di kulit wajah nya.
"kau.. ap yang..?" gadis itu mengurungkan pertanyaan nya begitu Jovian membenamkan wajahnya di leher mungilnya, dan meninggalkan kecupan-kecupan kecil disana. " don't..." Mika menjauhkan tubuhnya, begitu menyadari Jovian akan meninggalkan bekas kemerahan lagi di lehernya. " aku kehabisam concealer.." ucapnya dengan tatapan kesal. Jovian malah dibuat tertawa geli oleh ekspresinya.
" apa yang lucu ?" mika merengut dan kembali berkutat dengan makeup nya.
" kau membuat aku menghabiskan satu tube concealer untuk menutupi bek..." gadis itu memotong kalimatnya sendiri, dia terlalu malu untuk melanjutkan.
Jovian tertawa begitu menyadari raut wajah Mika yang berubah sebal seperti anak kecil.
" aku tidak menyuruhmu menghapusnya bukan...? bagaimana bisa itu menjadi salahku kalau concealer mu habis.." ucap laki-laki itu disertai dengan tawa yang tak dapat ditahan nya.
Mika mendengus dan mengambil ponselnya di atas nakas, gadis itu terlihat memikirkan sesuatu sebelum menekan nekan ponselnya dengan ekpresi berfikir.
" apa yang kau lakukan ?" Jovian menyandarkan kepalanya diatas telapak tangan nya dan mengamati gadis di depan nya baik-baik.
"aku memesan makanan, tidak ada bahan makanan dikulkas... Aku butuh sarapan, kau juga bukan ?" Mika meletakkan ponselnya kembali diatas nakas, dan menatap Jovian tajam.
" aku memang butuh sarapan, tapi... aku tidak perlu memesan nya, " tanpa aba-aba Jovian menarik Mika hingga terjatuh keatas tempat tidur, dan memeluknya. menikmati aroma wangi yang segar dari istrinya. "my breakfast menu is you..Mrs. Mika Jovian Dimitri" Jovian berbisik tepat ditelinga istrinya, membuat mika bergidik tak kentara. Detik berikutnya laki-laki itu sudah membuat tubuh Mika dibawah kendalinya.Dan melanjutkan aktifitas fisik yang sangat digemarinya saat ini.

# MIKA POV #

Aku mendengus melihat Jovian yang sedang asyik melahap ayam ditangan nya saat ini. Aku mengamati laki-laki didepanku dan bekas bekas merah yang tampak begitu jelas (lagi) disepanjang lenganku bergantian.
Aku melirik Jovian yang terkekeh sekilas, dan menggigit ayam goreng ditanganku dengan kesal.
" aku ingin kembali bekerja besok pagi.." ucapku menghentikan aktifitas Jovian yang sedang menikmati kentang goreng di atas piringnya. Dia mengangguk, " kau bisa kembali ke kantor honey... bukankah kantor itu milikmu juga, kau nyonya dimitri sekarang. " no.. aku tidak ingin sekantor dengan mu.." aku menatapnya kesal. Jovian hanya menggeleng. " take it or leave it.." ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari piring didepan nya. " apa yang bisa aku lakukan disana ? posisiku bahkan sudah diisi orang sekarang.." ucapku tak mau kalah. " dan... jangan berani-berani memecat sekretarismu yang sekarang demi mempekerjakanku disana..!" imbuhku, menghentikan kalimat yang akan diucapkan nya.
" kau bisa kembali jadi staff accounting, kami belum mendapat pengganti Mrs. sandra.." Jovian meletakan makanan nya dan menatapku tajam." itu tawaran terakhirmu Mrs. Dimitri , Yes or Never..!" ucapnya tajam.
Aku hanya bisa mengangguk lemah. I have no choice . batinku.
" tapi.. aku punya syarat.." ucapku ragu. "god damn.. apalagi mikh, kenapa menurutiku jadi pekerjaan yang begitu sulit kau lakukan ?" Jovian menatapku kesal.
Aku mengerucutkan bibirku, dan menatapnya sebal. Buru-buru laki-laki didepan ku melembutkan pandangannya. " katakan ..." ucapnya dengan suara bariton yang begitu menggoda.
" aku tetap mau di panggil Ms. Agatha.." ucapku. "ap..." Jovian mendesah sebelum melanjutkan kalimatnya. " baiklah..baiklah, aku tidak ingin berdebat dengan mu, tapi... " laki-laki itu menggantungka kalimatnya. " hanya saat di kantor, dan kita tidak sedang berduaan... tidak ada tapi.." imbuhnya.
Aku mengangguk singkat. " terserah.." balasku datar.

THE CEO (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang