# JOVIAN POV #
Wanita ini benar benar mempersulitku! aku kesal setiap kali bodyguardku mengabari bahwa dia ingin bertemu denganku, dan aku hanya pulang dengan tangan kosong. Aku tidak bisa memberitahu Mika , tidak saat ini, istriku tidak boleh tahu tentang nya.
# MIKA POV #
Aku menelepon meja sekretaris Jovian, dan menanyakan apa dia akan turun untuk makan siang atau aku harus membawakan makanan untuknya. Tapi sekretarisnya bilang kalau Jovian sudah meninggalkan kantor buru-buru sejak dua jam lalu dan belum kembali. Aku mengambil ponselku dan menekan nomornya, baru saja aku akan menekan tombol panggil ketika buru-buru kuurungkan niatku.Aku tidak tahu apa yang kurasakan saat ini, marah ? cemas ? khawatir ? atau... cemburu ?. Astaga... memikirkan semua itu membuat nafsu makan ku hilang.
# AUTHOR POV #
Jovian mendatangi ruang kerja Mika begitu dia kembali, dan melihat istrinya memainkan keyboard dengan tatapan malas. Dia tersenyum melihat tingkah istrinya. Beberapa karyawan lain yang menyadari kedatangannya, buru-buru mencari alasan untuk meninggalkan mereka berdua diruangan.Laki-laki itu mengecup pucuk kepala mika singkat dan mengambil tempat duduk disampingnya." kau..?" gadis itu hanya memasang wajah datardan kembali melihat kearah laptopnya." kau sudah makan siang ?" Jovian berusaha memutar kursi mika menghadapnya. Gadis itu hanya mengangguk sekilas dan kembali memutar kursinya menghadap kelayar laptop didepan nya.Tanpa aba-aba Jovian menarik kembali kursi Mika hingga menghadapnya dan mendaratkan ciuman nya dibibir mungil istrinya cukup lama." dasar pembohong.. kau belum makan siang.." Ucap Jovian, begitu melepas ciuman nya. Mika memukul lengan Jovian pelan," bast.." dia mengurungkan memaki laki-laki dihadapanya. " pergi sana, aku masih banyak kerjaan.." ucapnya dingin.Jovian terkekeh, dan meletakan sebuah bungkusan diatas meja istrinya. " aku memang akan pergi, makanlah.." ucapnya sebelum beranjak dari ruang kerja Mika. " dan ya.. aku ada di ruanganku kalau.. kalau.. kau mencariku.." imbuhnya dengan nada menggoda sebelum benar-benar melangkah keluar." dasar, brengsek siapa yang mau mencari dia.." Umpat mika lirih.
# MIKA POV #
Sudah beberapa hari ini Jovian selalu pergi tanpa pesan dan kembali cukup lama. Sebenarnya apa yang dia sembunyikan dariku ?Pagi ini dia juga pergi begitu menerima panggilan dari ponselnya. Aku tidak tahu apa yang mendorongku untuk menaiki taxi mengikuti mobilnya. Aku mengenakan pakaian serba hitam dengan mantel , boots dan juga kacamata senada agar dia tidak mengetahui aku yang sedang mengikutinya.BMW Jovian berhenti tepat didepan rumah yang terlihat kosong dan tidak ditempati cukup lama.Aku menurunkan kaca taxi yang kutumpangi dan melihat Jovian masuk dengan terburu-buru. Tidak ada satu orang pun bodyguard Jovian yang berjaga disekitar bangunan ini, aku mengikuti nya masuk.Aku berjalan perlahan menyusuri setiap lorong dirumah ini, ketika aku mendengar suara sebuah benda yang seperti sedang dihantam ke tembok." YOU BITCH... BICARALAH..KAU BILANG INGIN BERTEMU DENGANKU ! SEKARANG KATAKAN!! JANGAN MEMBUANG WAKTU KU LAGI ATAU AKU TIDAK AKAN MENGAMPUNIMU..!" Aku mendengar suara Jovian yang lantang dan terdengar marah." Kau tidak akan mendapatkan apapun sampai kau menyetujui persyaratanku .." Kali ini terdengar suara wanita yang begitu parau. " Tidur denganku, dan akan kukatakan siapa dalang dibalik penculikan itu..." Wanita itu terdengar lebih percaya diri kali ini. " YOU..!!" Jovian memekik. Aku membuka pintu ruangan tempat suara mereka berasal tepat sebelum Jovian mengayunkan sebuah balok kayu keatas wanita yang terduduk lemas disebuah kursi dengan tali yang melilit tubuhnya. " Mikh.." Jovian terkejut menatapku. Aku melihat wajah wanita itu dengan jelas, Kyle.Aku menatap mereka berdua bergantian. " Mikh, bagaimana kau bisa disini ?" ucapnya lembut menghampiriku. " apa ini Jo..? apa yang terjadi ? kenapa Kyle ada disini ?" aku bertanya dengan nada bingung yang langsung dimengerti Jovian. Dia tampak menghela nafas berat sebelum memulai kalimatnya. " anak buahku yang menemukan nya... aku menyuruh mereka membawanya kemari.." dia membuka suara. Pandangan Jovian yang begitu menggelap senada dengan suara bariton nya yang terdengar dingin dan kejam membuat siapapun yang berada di hadapan nya saat ini pasti ketakukan setengah mati." untuk apa ? untuk apa kau membawanya kemari ?" aku mencoba merendahkan suaraku." untuk apa kau bilang?" kali ini nada skpetis yang keluar dari mulut Jovian. " Jalang ini telah melukai mu mikh.. melukai istri Jovian Oliver Dimitri.." Desisnya. " melakukan percobaan pembunuhan dan penculikan terhadapmu, DIA HARUS MENDAPAT BALASAN PADA SETIAP INCI LUKA YANG DIBUATNYA PADAMU..!" Imbuhnya. " Aku membawanya kemari hanya karena ingin tahu , siapa laki laki yang kau katakan waktu itu.. laki-laki yang terlibat dalam penculikan mu.." Jelasnya. " tapi sepertinya dia tidak cukup berguna, meski aku memberi apapun keperluanya , tapi dia tidak juga buka mulut, aku akan mengakhirinya.." Jovian mengatupkan giginya, rahangnya mengeras, dia benar benar terlihat marah saat ini. " Jo.. kita serahkan saja dia ke polisi...jangan begini okay.." ucapku mencoba menenang kan nya. " Bitch.. kalau kau mau tahu siapa laki-laki itu, maka biarkan aku tidur dengan suamimu, aku akan mengatakan siapa dia.." kali ini Kyle bersuara membuat pandangan Jovian kembali menggelap. Laki-laki itu seketika menghampiri Kyle dan memberikan tamparan keras pada pipi kirinya. Aku terkejut." aku miliknya.. hanya dia yang berhak atas tubuh, hidup bahkan matiku..!" ucapnya dingin sembari menunjuk kearahku. Baru saja Jovian akan mengangkat tanganya kembali ketika aku berlari kearahnya , meraih wajahnya dan mempertemukan bibir kami aku menciumnya dengan lembut. Bingung tapi tidak menolak , itulah reaksi Jovian saat ini. Aku melepas ciuman kami dan menggenggam tangan nya. " aku memaafkanmu.." ucapku lirih. " Jovian Oliver Dimitri.. aku sudah memaafkanmu untuk taruhan itu, untuk semuanya, aku menerimamu dan aku mencintaimu..." imbuhku. Jovian masih tidak mengerti dengan apa yang coba kulakukan saat ini. Dia hanya menatap dan mendengarkan setiap kalimatku baik-baik. " setiap orang melakukan kesalahan dalam hidup ini, kadang mereka menyakiti orang lain, tapi kalau kau membalas perlakukan mereka, lantas apa bedanya kau dengan mereka ?" jelasku. Aku menatap jovian dengan ragu, " kita maafkan saja dia dan serahkan ke polisi, aku tidak mau kau jadi orang yang jahat hanya karena ingin melindungiku..please..." aku menekan setiap kalimatku , dan memasang ekspresi sedih yang sangat dibencinya. " sial..." Jovian mengumpat lirih. " aku sungguh menginginkanmu saat ini.." ucapnya kesal, detik berikutnya dia sudah menciumku . Bukan jenis ciuman menenangkan, tapi ciuman panas yang menuntut, aku bingung tapi tak bisa menolak. Jovian menghentikan ciuman nya tiba-tiba dan memejamkan matanya sesaat. Dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. " X... serahkan wanita jalang ini ke kantor polisi sekarang, da pastikan kalau dia tidak mengatakan apapun yang terjadi di rumah tua.." klik Jovian memutus sambungan telepon sepihak dan menatapku tajam. Tak berapa lama , beberapa orang berpakaian hitam datang dan membawa kyle pergi. " ikut aku.." Ucap Jovian dengan nada tajam yang begitu menakutkan.# JOVIAN POV #
Kami memasuki BMW ku yang terparkir didepan rumah tua tempat aku menyekap Kyle. Aku menyuruh Mika untuk mengikutiku duduk dikursi belakang, aku menatapnya tajam begitu kami sudah berhadapan. " a.. ada apa ?" ucapnya terdengar gugup. Aku meletakkan telapak tanganku diwajahnya dan mengusapnya perlahan. " Mikh... I want you now..!" ucapku tegas dan tajam. " ha?.." gadis itu terlihat bingung dengan kalimat yang baru saja kulontarkan. Aku tak memberinya kesempatan untuk berfikir, aku meraihnya lebuh dekat dan menikmti bibir mungilnya. aku merasakan dia terkesiap tapi membiarkanku melanjutkan. Aku menurunkan tanganku dan mulai melepas kancing kemeja nya satu persatu, membuatnya reflek mendorongku . " apa yang kau..? " gadis itu menautkan alisnya." please.. I want you mikh, " ucapku pasrah , membuat dia mendelik kesal. " disini..?" ragu ragu gadis itu bertanya. Aku mengangguk. Dia menghela nafas berat sebelum akhirnya mengangguk lemah.Aku menyeringai dan melanjutkan aktifitasku.# MIKA POV #
Aku tidak percaya melakukan ini didalam mobil..!Jovian membiarkanku bersandar di pundaknya setelah aktivitas melelahkan yang baru saja kami lakukan. Dia tersenyum beberapa kali setiap melihatku. " apa ??" ucapku ketus. Dan dia hanya menggeleng setiap kali aku bertanya. Membuatku semakin kesal." aku lapar.." ucapku lemah. Jovian terkekeh mendengarnya. " baiklah Ny. Dimitri... mari kita cari makan .." ucapnya beringsut ke kursi kemudi dan melajukan BMW- nya.Jovian hanya memandangiku selama aku makan, sesekali laki-laki itu tersenyum atau tertawa." kau pasti sangat kelelahan sampau kau makan selahap itu..!" ucapnya . Dia menatapku dengan pandangan yang begitu mengintimidasi dan menggoda, jenis tatapan yang sangat tidak kusukai darinya.
" berhenti menatapku seperti itu..!" ucapku kesal. Jovian malah tertawa atas klimatku . " kenapa kau bisa ada disana mikh ? dan pakaian apa yang kau kenakan ini...?" ucapnya. " apa kau mencoba menjadi CIA ohh bukan , Spy Wifey lebih tepat..? " Imbuhnya terkekeh." aku hanya penasaran kemana kau pergi akhir-akhir ini.." ucapku datar. " sungguh?" Jovian menggodaku. " mmm... hanya itu !" balasku dingin." aku kira kau cemburu dan mungkin mengira aku memiliki wanita lain.." ucapnya sontak membuatku tersedak. damn , itu benar ! astaga ... apa laki-laki ini bisa membaca pikiran ? Aku berusaha menyembunyikan keterkejutanku. " Don't worry mikh, it's just you... aku sudah berhenti dengan wanita-wanita tidak berguna itu, aku milikmu sekarang, nanti atau seterusnya hanya milikmu.." ucapnya dengan suara bariton yang selembut beledu. Membuat rona merah menyebar dipermukaan wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO (COMPLETED )
RomancePernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman yang setia dan selalu ada , kehidupan gadis normal yang tidak begitu mencuri perhatian, dan.. sahab...