# JOVIAN POV #
Kami memutuskan makan malam di salah satu resto korea di pusat kota, Aku merasa tidak begitu nyaman melihat pakaian yang dikenakan gadis disebelahku saat ini, meski itu adalah hadiah dari mom.
Mom memberikan beberapa couple outfit sebagai hadiah pernikahan kami. Aku merasah sedikit risih dengan sabrina top lengan panjang dan span dengan warna yang senada dengan kemejaku. Baju itu terlalu mengekspos kulit pudak dan pahanya. Aku tidak senang , karena itu akan membuat laki-laki lain melihat kearahnya.Kami , oh tidak.. dia lebih tepatnya, memesan cukup oh tidak sangat banyak makanan untuk kami berdua. Bulgogi, bimbimbab, jjajangmyun , gimbab dan entahlah apa saja nama menu yang dipesan nya. apa kami bisa menghabiskan semua ini ?
Aku mengamati Mika yang makan dengan lahap, dia mulai mengosongkan piring demi piring dihadapan nya. Belum pernah aku melihat gadis yang makan dengan begitu saat bersama seorang pria. Aku tertawa sekilas , membuat dia menghentikan aksi makan nya seketika. " kenapa ?" tanya nya tiba-tiba. Aku hanya menggeleng sambil tersenyum simpul. " dasar.. bilang saja kau ilfil, melihat cara makan ku bukan ?" dia berbicara dengan nada yang dibuat ketus. membuatku semakin mengeraskan suara tawaku. Dia mendelik sebal, dan melanjutkan makanya. " aku suka dengan cara makanmu mikh, kau seperti anak kecil..lucu" aku mengusap pucuk kepala nya pelan. Dia hanya menatapku sinis tanpa menghentikan kegiatan mengunyah nya.selesai makan malam kami kembali ke rumah.
# MIKA POV #
Aku membuka bungkusan plastik dari koperku dan mengeluarkan sepasang piyama satin biru tua, memberikan salah satunya pada Jovian. " punya mu.." ucapku acuh meletakkan piyama milik nya diatas tempat tidurnya dan bergegas kembali ke kamar.Kami menghabiskan malam ini hanya dengan kesunyian yang dipeluk masing-masing.Keesokan hari nya kami pergi berbelanja untuk menghadiri pesta perayaan pernikahan yang diadakan Mom dan Dad di kantor bersama dengan rekan kerja dan karyawan.Aku menunggu Jovian yang sedang mencoba beberapa jas , tapi tidak juga memutuskan mana yang dia pilih.Sampai akhirnya aku melihat dia menyuruh pramuniaga membungkus sebuah suit berwarna dusty yang membuatnya terlihat tampan luar biasa.
Jovian duduk di depan kamar pas,dan menyuruhku mengambil beberapa gaun untuk di coba ,Aku keluar kamar pas dengan gaun pilihan pertamaku,
"terlalu biasa.." ucapnya datar begitu melihat penampilanku. Aku meruntuk dalam hati dan mengganti dengan gaun kedua.
Sebuah gaun shanghai klasik berwarna merah dengan belahan yang tinggi tidak juga membuatnya mengatakan iya sehingga kami cepat-cepat pergi dari sini. Dia hanya mengisyaratkanku untuk langsung mengganti ke gaun ketiga.
Aku melihat dia berusaha menyembunyikan rasa takjubnya . " bagaimana ini cocok bukan ? ini senada dengan warna jasmu.." ucapku dingin. Dia hanya menggeleng mendengar kalimatku, " kenapa tidak sekalian pakai bikini saja?" ucapnya sarkas. " semua orang bisa melihat kulitmu terekspos, ..." Jovian berjalan kearah gaun-gaun yang tergantung rapi di sekitar ruangan, mengambil sebuah tulle dress berwarna dusty dengan beberapa aksen bunga berwarna merah disekitar bagian dada dan lengan. " coba ini.." ucapnya datar menyodorkan dress itu kepadaku. meski kesal aku menurut.Aku membuk pintu kamar pas dengan ragu dan membuang nafas berat sebelum melangkah keluar.
Aku mengerjap beberapa kali sebelum melihat ekspresi Jovian yang bahkan tidak berkedip menatap penampilanku. " perfect.." ucapnya lirih yang masih bisa kudengar samar-samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO (COMPLETED )
RomancePernahkah dalam hidup kalian semua hal terasa begitu sederhana tapi nyaris sempurna ? Keluarga kecil yang tidak kaya tapi dipenuhi cinta, semua teman yang setia dan selalu ada , kehidupan gadis normal yang tidak begitu mencuri perhatian, dan.. sahab...