THE CEO 43 - - - MIMPI BURUK BAG 2- - -

3.9K 114 1
                                    

# MIKA POV #

Aku melihat Jovian terus memperhatikan arah belakang mobil yang kami tumpangi sedari tadi. " ada apa?" tanya ku yang sepertinya cukup mengejutkan nya. Jovian hanya menggeleng lemah. " aku lapar.." jawabnya singkat.

# JOVIAN POV #

Aku tersenyum melihat tingkah lucu mika saat pesanan kami tiba, lebih tepat nya pesanan nya.aku bahkan mengabadikan momen tersebut tanpa sepengetahuan nya.

aku bahkan mengabadikan momen tersebut tanpa sepengetahuan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terlihat sangat menggemaskan. Baru saja kami akan mulai makan ketika seseorang datang ke meja kami , "Vian..." suara beratnya begitu aku kenal. Aku dan mika mendongak bersamaan. Mataku membeliak begitu mengenali wanita yang bediri di samping meja makan kami. Reyna , wanita itu lagi.Aku terkejut begitu reyna tiba-tiba memelukku, wanita itu menangis." vian aku kira aku salah lihat, ternyata ini benar kamu, aku kira aku hanya berhalusinasi.." isaknya.Aku menyadari ekspresi Mika yang tampak bingung, buru-buru aku melepas pelukan reyna dan memundurkan tubuhku menjauhinya." vian, aku ... aku .." reyna menggantungkan kalimatnya. Aku mengamati ekspresi wajahnya yang terlihat tertekan, lalu menurunkan pandanganku ke perutnya yang terlihat begitu besar, dia hamil ? " vian aku senang bertemu denganmu.." lagi-lagi tanpa aba-aba reyna bergelayutan di lenganku dengan manja. " rey.. apa yang kau.." ucapku risih melepas tanganya yang dilingkarkan ke lenganku.Aku melihat perubahan ekspresi mika yang tampak sebal. " rey kenal kan ini is.." baru saja aku akan mengenalkan Mika padanya, ketika dia memotong kalimatku. " vian, aku mau kita kembali seperti dulu.." ucap reyna mengejutkan aku dan Mika. Aku menautkan alis bingung." aku tahu aku salah karena meninggalkan mu saat itu, tapi aku tidak punya pilihan lain vian, aku .. aku bingung, labil, aku masih ingin berkarir saat itu... dan aku tidak tahu kalau aku hamil.." jelasnya terisak. " aku hamil vian, anakmu..." imbuhnya membuat badai dalam kehidupanku dan Mika.Aku melihat Mika menatapku tajam, " mikh.." ucapku parau, aku juga bingung harus menjelaskan dari mana, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini.Mika menatapku nanar. " kalian berdua bicara saja ..aku .. akan menunggu di mobil.."ucapnya datar, dan buru-buru berjalan keluar.damn..! apa lagi ini Tuhan ?!

# AUTHOR POV #

Mika kembali ke mobil dan menangis sejadinya sebelum Jovian kembali. Perasaan nya terpukul. apa yang sedang terjadi ? gadis itu tak mengerti. Dia membersihkan seluruh air mata yang membasahi wajahnya, ketika melihat Jovian berjalan ke mobil mereka.
" kau sudah selesai ?" mika mencoba mempertahankan ekspresi tenang yang tak terbaca.
" mikh dengar.." Jovian mencoba membuka pembicaraan dengan istrinya, tapi mika tak bergeming. " aku ingin kembali hari ini, kita bisa kembali bersama kala pekerjaanmu sudah selesai,
kalau masih ada yang harus kau lakukan , aku akan kembali ke indonesia lebih dulu.." Mika mencoba menahan rasa marah dalam dirinya.
Dan membiarkan mereka berdua dalam kesunyian detik-detik berikutnya.

# JOVIAN POV #

Kami kembali ke Indonesia begitu aku menyelesaikan seluruh pekerjaanku. Aku memperhatikan mika yang hanya diam sedari tadi. " mikh.." aku mencoba memecah kesunyian diantara kami.
" kau bisa ceritakan apa yang terjadi.." mika berbicara dengan nada datar yang tidak kusukai.
Aku sungguh tidak ingin membahas ini, tapi aku tidak bisa menutupinya dari istriku, meski bagaimanapun.
" wanita itu Reyna, reyna Miranda... seorang mahasiswi swasta di Indonesia yang juga sedang merintis karirnya sebagai model baru, " aku memulai kalimatku dengan ragu.
" dia satu satu nya teman dekatku begitu aku tinggal di Indonesia, kami memang cukup dekat, dia sering diganggu oleh kakak senior nya dikampus karena itu dia memintaku
berpura-pura menjadi kekasihnya, kami pun menjadi lebih dekat, menghabiskan waktu dengannya memang membuatku nyaman, tanpa sadar kami lupa kalau itu hanya pura-pura,
Kami merasa nyaman satu sama lain, dan sering menghabiskan malam bersama, tapi mikh percayalah, aku memang pernah bermain-main dengan nya tapi aku ingat aku tidak mungkin menghamilinya mikh,"
ucapku pasrah. " darimana kau tahu ? " mika menatapku tajam, " lanjutkan.." ucapnya skeptis.
" aku memang bermain - main dengan banyak wanita mikh, tapi aku tidak meniduri mereka, dalam arti yang sebenarnya.. , aku sempat berfikir kalau aku tidak akan
menemukan wanita lain yang membuatku nyaman selain dirinya, aku melamarnya.." lanjutku. Suaraku bergetar.
" aku melamarnya, dan menyiapkan pernikahan kami, aku merasa nyaman dan percaya padanya, entah hal seperti itu bisa disebut cinta atau tidak, mom dan dad tidak menyetujui
hubungan kami pada awalnya, karena mereka tidak begitu menyukai watak Reyna yang terkadang menurut mereka terlalu ambisius. Tapi aku memaksa mereka menerima
pernihakan itu.." aku menggangtungkan kalimatku. "mereka menerimanya , meski dengan berat hati.." aku tertawa sarkas.
" aku mempersiapkan segala nya dengan sempurna, tidak ada kata terpaksa dari pernikahan kami, tapi sepertinya reyna berfikir lain, dua hari sebelum pernikahan.."
aku menghentikan kalimatku, aku terlalu ragu untuk memulainya kembali. " dua hari sebelum pernikahan, dia memberiku pesan kalau dia akan ke swiss
untuk mengikuti audisi catwalk, dia bilang dia masih ingin menjadi model terkenal, bukanya seorang istri dan ibu.." lanjutku.
" sejak itu aku tidak pernah mempercayai wanita manapun, dan hanya menjadikan mereka teman kencan semalam, simbiosis mutualisme, " aku menatap mika nanar, mencoba mencari tahu reaksinya.
Wajah datar mika terlalu sulit ditebak. " percayalah mikh, aku tidak mungkin .." mika memotong kalimatku, " kau harus bertanggung jawab, kalau memang dia hamil anakmu.." ucapnya dingin.
Mika menghela nafas lemah dan meninggalkan aku yang hanya bisa menatap punggungnya.

# MIKA POV #

---
From : Me
To : Devil husband
chat : Aku akan tidur dirumah ibu beberapa hari, katakan kau harus lembur dikantor dan tidak bisa pulang saat beliau bertanya padamu.
---
aku memasukan ponselku ke kantong begitu selesai mengirim pesan ke Jovian.
Aku harus melakukan ini, aku tidak punya pilihan. Aku menghubungi X diam - diam tanpa sepengetahuan Jovian, dan meminta bantuan darinya.
X baru saja memberi tahuku kalau reyna sudah ada di Indonesia , aku harus menemuinya dan mendengar semua dari sisinya juga.
--
Sudah lewat lima belas menit aku duduk di bangku paling ujungn di MarkCafe, tapi wanita itu belum juga datang.
Aku baru saja akan meninggalkan cafe , kalau aku tidak melihat langkahnya yang gemulai memasuki cafe. Reyna memang cantik, dia langsing tinggi, memiliki wajah dewasa
yang cantik dengan rambut ikal sebahu. Dia mengenakan dress kuning dibawah lutut, yang memperlihatkan perut besarnya.
" maaf aku terlambat.." ucapnya ramah. Aku mengangguk sekilas.
Reyna tampak menawan meski sedang hamil, dia bahkan masih memakai heels dua belas centi meski harus membawa perut besarnya kemana-mana.
" aku senang kau mau bicara padaku , " dia menyungnggingkan senyum termanisnya. "aku akan menceritakan semua kepadamu.." Ucapnya meyakinkan ku.
Aku hanya mengamati ekspresi nya selama dia bicara, memperhatikan gerakan apapun yang dilakukan nya secara detil.
" jangan khawatir Rey, Jovian akan bertanggung jawab atas apapun yang dilakukan nya, begitu juga kau.. " aku tersenyum sembari memberi penekanan pada kalimatku sebelum aku meninggalkan nya.
Aku buru-buru menghubungi lawyer kenalan ayahku begitu aku selesai berbicara dengan reyna.
dan mengakhiri segala mimpi buruk ini.

THE CEO (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang