Bae Irene's Pov
Aku sedang mencuci pakaian, namun begitu kaget ketika menemukan bahwa jam tangan milik Min Yoongi ikut tercuci.
"Ya ampun, bagus Bae Irene. Kau merusak jam tangan lelaki itu."
Aku menaruh jam tangan itu di atas meja. Basah dan rusak. Jarum jam tidak berjalan dan aku tahu sepertinya ini lumayan mahal harganya.
Aku mengambil hair dryer dari kamarku dan mencoba mengeringkannya, dengan hati-hati aku mencoba memperbaiki, siapa tau bisa menyala lagi. Tapi, alhasil setelah berkutat selama setengah jam, arloji itu tidak menyala.
"Apakah Min Yoongi akan marah?" Entahlah, aku tidak begitu yakin ia akan marah besar, karena memang selama ini ia dapat mengontrol emosinya dengan baik. Tidak sepertiku yang terkadang jutek juga marah padanya. Tapi, masalahnya, aku merasa tidak enak saja karena sudah merusak barang pribadinya.
Malam itu, hujan turun. Kami tidak kemana-mana. Seperti biasa, kami adalah dua pasang manusia yang agak aneh. Terjerembab di satu atap dan melakukan kehidupan masing-masing. Tidak banyak interaksi, atau menghabiskan waktu bersama.
Aku tidak menyukai Min Yoongi, bukan berarti aku membencinya. Hanya, aku tidak bisa menerima lelaki itu di hidupku. Aku tidak bisa.
Min Yoongi yang bekerja dan sedang menempuh kuliah s2 nya, memiliki kehidupannya sendiri. Ia sibuk dari senin sampai jumat, namun memiliki waktu lengang di sabtu dan minggu.
Kami pernah belanja bulanan bersama, dan saat minggu lalu kami berkunjung kerumah orang tuanya.
Mama dan Papanya begitu sayang padaku. Mereka hanya tahu, kami adalah pasangan yang bahagia, namun nyatanya tidak.
"Rene, bagaimana sudah ada tanda-tanda kau telat?" Mamanya bertanya padaku. Aku tahu, wajahku saat itu memerah dan bingung. Mamanya berbicara tentang kehamilan, dalam hati aku ingin tertawa, tidak mungkin aku hamil, karena Min Yoongi saja tidak menyentuhku.
"Belum ma."
"Ah begitu? Mama menantikan kau hamil, Rene. Ah bagaimana kuliahmu? Sudah selesai? Apakah tahun ini selesai?"
"Tahun ini aku akan lulus, Doakan Ma."
Begitu kiranya percakapanku, dengan Mama mertua. Ia tidak tahu bahwa ada perjanjian antara aku dengan Min Yoongi.
Berharap tentang cucu, namun bagaimana? aku dan Yoongi saja memang tidak melakukannya.Aku tidak mau. Tidak akan mau. Aku tidak bisa menerima lelaki itu dihidupku. Karena saat ini aku sedang menaruh perhatian pada salah satu dosen muda pembimbing skripsiku.
Namanya?
Kim Taehyung.
Sudah agak lama aku memang menaruh perhatian pada dosen itu, sebelum pernikahan. Hanya sekedar mengagumi. Tapi, dua minggu lalu, sinyal itu seperti datang. Ketika, Kim Taehyung yang meminta bimbingan di cafe. Lama sekali, hingga kami mengobrol dan aku sedikit tahu tentang hidupnya.
Ada penyesalan. Penyesalan mendalam kenapa aku sudah menikah. Kenapa aku menuruti permintaan Mamaku yang meminta aku menikah dengan Min Yoongi. Dengan anak dari sahabatnya itu.
Aku tidak mengatakan kepada Dosen Kim Taehyung bahwa aku sudah menikah. Biar, saja. Siapa tahu aku dapat memiliki hubungan yang spesial dengannya?
Yoongi sedang di depan tv, menonton serial netflix. Ia mengalihkan fokusnya padaku, yang sedang berjalan ke arahnya.
"Rene, kenapa?" Tanyanya ketika aku duduk di sofa tak jauh dimana ia duduk.
"Yoongi, aku merusak jam tangan milikmu." Ujarku dengan nada pelan dan berhati-hati. Aku menaruh jam tangan itu di meja, dan ia mengambilnya lalu mengeceknya.
"Maaf."
"Jadi, wajahmu menekuk karena ini?"
Aku mengangguk.
"Tidak sengaja masuk ke dalam mesin cuci." Ujarku kemudian.
Dan lalu ia tertawa.
"Tidak apa-apa, Rene. Kau sudah mencuci pakaianku saja aku sudah berterima kasih."
Benar dugaanku. Ia tidak marah. Aku masih menatapnya yang kini mengalihkan perhatiannya lagi pada serial netflix yang ia tonton.
Lalu ia berucap lagi, "Tidak apa-apa, Bae Irene."
Sedikit kelagaan merayap di hatiku. Yah, ia begitu lapang dada, tidak mempermasalahkan kesalahakanku.
Ponselku, kemudian berbunyi. Aku langsung mengeceknya yang mana memang aku sedang menggenggam benda kotak itu.
Sebuah pesan! Aku melihatnya dan itu adalah pesan dari Dosen tampanku, Kim Taehyung.
Besok bimbingan? Saya tunggu di cafe gangnam pukul 3 sore.
Besok hari minggu? Oke, aku akan bimbingan! Ya ampun kenapa hatiku berbunga-bunga rasanya.
"Rene." Panggil Yoongi kemudian.
"Iya?"
"Besok bisa antar aku? Aku membutuhkan setelan pakaian kantor. I need new clothes. Kau bisa membantuku memilihkannya?"
"Besok?"
"Besok sore."
"Maaf, Yoongi, aku tidak bisa. Ada tugas akhir kuliah yang harus aku selesaikan dan besok aku ada bimbingan."
Yoongi menoleh, raut wajahnya terlihat agak kecewa mendengar ucapanku. Namun ia mengangguk, "Ah begitu? Baiklah. Apa aku yang antar kamu bimbingan?"
"Eh! Eh tidak usah. Aku bisa sendiri."
Yoongi lagi-lagi mengangguk, paham dengar jawabanku.
"Ya sudah Rene. Aku besok belanja sendiri saja. Semoga tugas kuliahmu segera selesai dan dapat lulus tahun ini."
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY WIFE [complete]
FanfictionKita akan saling mencintai, suatu saat nanti. (Cerita Ringan kehidupan pernikahan Bae Irene dan Min Yoongi) Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. #1 #yoonrene (3 September 2020)