Min Yoongi's Pov
Hahaha. Aku ingin menertawakan diriku karena pernah bermimpi menghabiskan malam yang panas dengan istriku sendiri. Segitu menyedihkannya diriku. Tapi, untuk malam ini tentu saja bukan sebuah mimpi. Ini sungguh nyata. Coba saja tampar aku pasti aku kesakitan.
Aku sedang bersama dengan istriku. Istri kesayanganku.
Bae Irene.
Sedang mabuk kepayang karenanya. Bagaimana tidak? Wajah cantiknya itu, dan tiap kali aku menatap matanya rasanya hatiku berdesir hebat. Tiap kali aku menyentuh bagian tubuhnya rasanya aku ingin terbang ke angkasa saking senangnya.
Bae Irene membiarkanku. Membiarkan kami.
Ia tak sama sekali protes ketika aku menciumnya. Ah, ciuman sudah kami lakukan berulang kali. Rasanya? Sungguh senang dan bahagia. Itu menjadi rutinitas kami. Serta pelukan hangat menjadi aktivitas yang kini kami sudah tak canggung lagi. Ia membiarkanku untuk memeluknya. Ia tak protes dan membuat kelegaan menjalar di hatiku. Akankah ini sebuah pertanda, bahwa pelan-pelan ia menerimaku?
Aku tengah berdebar, jantungku mau lompat rasanya dan aku sudah kehilangan logikaku ketika aku melepas bajunya. Dan ia, dengan gerakan yang ragu sambil menggigit bibirnya yang manis, melepas bajuku. Hingga kami kini hanya mengenakan Underwear.
Aku menarik tangannya hingga ia terduduk di pangkuanku, lalu ia melingkarkan lengannya di sekitar leherku.
Lagi, aku mencium bibirnya. Melumat bibir manisnya yang membuat aku kian mabuk kepayang. Sialan, aku benar-benar menginginkannya. Rasanya, di dalam hatiku itu tengah menggebu-gebu, tengah semarak dengan rasa gairah serta keinginan untuk terus menciumnya dan mencumbunya.
"Yoon..."
"Hmmm?"
Ia tiba-tiba melepas bibir kami. Dan memanggil namaku, ia menatap mataku lembut dengan mata sayunya. Lalu ia tersenyum malu sambil menggigit bibirnya, entah maksudnya apa, tapi yang pasti itu membuatku kian resah hingga langsung kembali melumat bibirnya.
Bibirnya terasa manis. Lembut bagai kapas dan menggairahkan. Ia membalas ciumanku hingga terasa lama sekali, hingga kami kehabisan nafas.
"Hey...."
"Hm?"
"Manis."
"Apa?"
"Bibir kamu."
Lalu ia melengkungkan senyuman. Senyuman paling manis yang pernah ku lihat sepanjang hidupku, senyum malu yang menggemaskan.
Aku mengambil tubuhnya dan menidurkannya, ia tepat dibawahku dan aku sejenak memperhatikan wajahnya. Kami saling menatap, lagi-lagi hatiku berdesir. Wajahnya begitu cantik. Cantik sekali dengan rambut panjang yang sudah berantakan, dengan hidung kecilnya dan bibir mungilnya. She really damn pretty, and you can't deny it.
Perlahan aku mengusap ponynya. Lalu beranjak mengusap pipinya yang sudah bersemu merah. Oh Tuhan, sungguh. Aku sayang sekali pada gadis ini. Pada istriku yang lucu dan menggemaskan, apalagi ketika ia tengah marah dan cemberut. Sungguh, seperti anak kecil yang tengah merajuk minta permen.
"Yoon..."
"Apa sayang?"
"Cium lagi."
Aku tertawa lalu ia hanya bisa memajukan bibirnya. Detik kemudian, aku mencium bibirnya lagi dan mulai beranjak melakukan berbagai macam hal lain yang mendebarkan. Untuk pertama kali, kami bersentuhan.
Bersentuhan dengan rasa gairah yang panas. Bercumbu di bawah lampu Apartment yang memancarkan cahaya remang. Di bawah langit kota London malam ini.
Pada akhirnya, kami melakukannya. Bercinta berulang kali hingga aku ingin terbang ke angkasa. Hingga hatiku rasanya ingin meledak karena begitu bahagia. Setiap sentuhan rasanya bagai aliran listrik yang membuat jantung ini melemah. Hingga aku khawatir apakah bisa jantung ini memompa darah keseluruh tubuhku?
Bae Irene saat ini tengah bermanja memelukku. Di bawah selimut putih, tanpa sehelai benang sekalipun yang menutup tubuh kami. Dadanya itu, bersentuhan langsung dengan kulitku dan rasanya tak bisa dijelaskan lagi. Mabuk kepayang bahagia.
"Besok mau jalan-jalan?" Tanyaku padanya sambil mengusap lembut kepalanya itu.
"Mau. Jalan-jalan kemana?"
"Bagaimana kalau kita ke Madame Tussauds London?" Tawarku padanya. Ia lalu memekik senang dan menengadah kepalanya menatapku.
"Ih aku mau!!"
"Yaudah kita kesana."
"Aku mau foto sama Anggota kerajaan Inggris. Kalau kamu?"
"Aku mau foto dengan The Beatles."
"Tapi, aku yakin semua patung akan kau abadikan dengan potret dirimu. Dan aku akan jadi tukang foto dadakan.""Ihhh! Kalau ngomong suka benar." Lalu ia tertawa.
"Ya ampun kenapa sih."
"Kenapa apanya?"
"Kenapa sih padahal kamu itu udah di dekat aku, tapi kenapa aku masih kangen kamu sih Rene?"
"Ya gatau aku." Jawab Bae Irene sambil melengkungkan senyuman.
"Pusing aku."
"Kamu kayanya kurang erat deh peluknya.""Maunya?"
"Ya mau..."
Lalu ia hanya terkekeh dan kembali memelukku erat. Sungguh, jangan tanya bagaimana kebahagiaanku malam itu. Yang pasti, kebahagiaanmu itu ga sebanding dengan rasa bahagiaku saat ini.
"Tidur."
"Iya."
"Tidur sayang."
"Iya."
"Iya sayang?"
"Iya."
Lalu sekarang aku yang tertawa. Meski ia tak memanggilku sayang, tapi aku tahu. Ia sudah sayang kepadaku.
"Selamat tidur, Bae Irene-ku."
***
Ada yang kangen MasYoon gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY WIFE [complete]
FanfictionKita akan saling mencintai, suatu saat nanti. (Cerita Ringan kehidupan pernikahan Bae Irene dan Min Yoongi) Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. #1 #yoonrene (3 September 2020)