Kyungsoo sudah meletakkan bunga di dekat nisan mereka. Kyungsoo pun sudah memanjat doa, meminta hal-hal yang baik untuk kehidupan mereka di surga.
Kyungsoo sungguh tak tahu siapa sebenarnya keluarga Kim ini. Dia juga tak tahu apa yang terjadi di masa lalu sehingga suaminya begitu menghormati mereka. Yang diketahuinya, sang suami pernah mengatakan jika sepasang suami istri ini yang membuat panggilannya menjadi Presdir Shim dan kemudian berjaya seperti sekarang ini. Entahlah, Kyungsoo tak jelas akan apa maksud ucapan itu.
"Anda ini siapa?"
Sedetik kemudian Kyungsoo tersentak. Kala berbalik, mata bulat menangkap seorang lelaki mungil yang putih bersih, begitu cantik.
Semakin menilik lebih lanjut dari ujung kaki ke ujung rambutnya, Kyungsoo menyadari jika perut lelaki cantik ini begitu besar. Ah, dia seorang Omega, Kyungsoo dapat mengenali aroma feromonnya yang manis; bunga lily bercampur buah jeruk.
Cukup mengejutkan melihat lelaki cantik ini, dia begitu percaya diri. Jika perut besar itu sampai terjadi pada Kyungsoo, barangkali ia tak memiliki keberanian untuk berkeliaran bebas menunjukkan bagaimana dirinya di depan khalayak. Beberapa orang terkadang berpikir miring akan seorang lelaki Omega yang memilih hamil ketimbang membuang saja rahimnya.
"Anda ini siapa?" Kembali pertanyaan itu terdengar dari bibir lelaki Omega yang sedang hamil.
"Ah, apa ini adalah makam keluarga Anda?" Kyungsoo berbalik menanyakan.
Lelaki cantik itu mengangguk rendah. "Ini adalah makam ayah dan ibu suami saya." Lelaki itu menunjuk lelaki perkasa yang datang mendekat.
Kyungsoo melirik sekilas, ada sedikit lega di hati lantaran akhirnya bertemu dengan keluarga dari makam yang selalu dikunjungi. Kyungsoo bermaksud untuk bertanya tentang hubungan mereka dengan suami Kyungsoo.
Namun, bukan lelaki perkasa yang mendekati lelaki hamil itu yang kemudian menjadi perhatian Kyungsoo. Melainkan, lelaki perkasa lainnya yang berkejar-kejar dengan kedua anak kecil di seberang sana. Begitu tampan, mengusik Kyungsoo.
"Kai-chun! Ayo, cepat kejar kami!"
Mata Kyungsoo mendelik, aroma feromon yang dikenal menusuk hidungnya. Napasnya tercekat dan tubuh memanas. Perasaan semacam ini sama seperti yang dirasakannya ketika mereka bertemu di depan pintu masuk ruangan Kyungsoo beberapa jam tadi.
Demi Tuhan, Kyungsoo sendiri tak tahu alasan mengapa lelaki Alpha itu terus hadir di dekatnya, bahkan di tempat semacam ini.
"Hei, Tan, Ran! Sudah Mommy bilang jangan berlarian di pemakaman!"
Teriakan cerewet itu kemudian menyadarkan Kyungsoo dari keterpakuannya. Dia kembali melirik pasangan suami yang keduanya sudah berdiri di dekatnya.
"Jadi Anda ini siapa? Apa benar Anda yang baru saja meletakkan bunga di makam ayah dan ibu kami?" Pertanyaan itu kemudian terdengar dari lelaki Alpha pasangan Omega yang hamil.
"Ah, saya hanya kerabat ayah dan ibu Anda. Saya hanya berkunjung sebentar dan sudah selesai." Dengan cepat Kyungsoo berucap sembari memaksa senyuman. Di dalam kepalanya ingin cepat berpamitan dan segera kabur sebelum lelaki Alpha di seberang sana menyadari.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Kyungsoo menundukkan kepala berpamitan. "Ayo Sehun!" Dia mengajak sekretarisnya.
Tanpa menunggu jawaban dari pasangan suami itu, Kyungsoo dengan segera melangkahkan kaki untuk meninggalkan pemakaman.
"Presdir Do?!" Namun, baru beberapa langkah Kyungsoo, sapaan itu menghentikannya.
Hanya beberapa detik saja, lantaran Kyungsoo memilih tak peduli dan melanjutkan langkah dengan diikuti sang sekretaris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fanfiction[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...